Wawancara Eksklusif GGWP.ID Dengan I Don't Like Mondays., Pengisi Opening One Piece

GGWP.ID mendapatkan kesempatan untuk wawancara eksklusif bersama band yang mengisi opening anime One Piece, yaitu I Don’t Like Mondays.!
I Don’t Like Mondays. menjadi band pengisi opening anime One Piece ke-24, yaitu “PAINT.” Band yang terdiri dari YU (vokalis), SHUKI (drum), KENJI (bas), dan CHOJI (gitar) ini menyajikan energi khas One Piece dalam gaya musik yang membuat mereka terkenal di kalangan pecinta musik.
Seperti apa pengalaman mereka dengan seri One Piece, dan bagaimana mereka menciptakan lagu “PAINT” untuk anime ini? Simak wawancara online GGWP.ID bersama I Don’t Like Mondays. selengkapnya di bawah ini!
Wawancara eksklusif GGWP.ID dengan I Don’t Like Mondays.

Bagaimana awal dari terbentuknya band I Don’t Like Mondays.?
YU: Pertama-tama teman sekelas SMA saya membentuk sebuah band, dan ketika anggota band berubah, SHUKI dan KENJI diundang untuk bergabung dengan band. Dan ketika vokalisnya berhenti, saya yang adalah manajer band saat itu, bergabung sebagai vokalis. Kemudian, teman sekelas SMA saya juga keluar dari band, jadi kami hanya bertiga, dan kami mencari CHOJI sehingga band ini terbentuk.
KENJI: Membingungkan ya, haha…
Siapa saja musisi yang menjadi influence kalian dalam bermusik?
YU: Ada banyak. Saya dipengaruhi oleh banyak musisi. Misalnya, The Rolling Stones adalahinspirasi saya sehingga saya merasa “saya ingin terus bermain di sebuah band bahkan setelah saya menjadi orang tua.” Ketika berbicara tentang “sudut pandang terhadap dunia,” itu adalah U2. Ketika saya ingin memainkan musik rock yang stylish, saya suka Maroon 5.
KENJI: Band pertama yang kami datangi berempat adalah The Killers.
SHUKI: Setelah itu, The 1975, Bruno Mars, dan Coldplay.
YU: Saya dipengaruhi oleh semua artis favorit saya.
Seperti apa perkenalan kalian pada seri One Piece? Apakah kalian masih mengikuti perkembangan serinya?
YU: Tentu saja. Semua anggota band mengikutinya.
SHUKI: Kami telah menonton One Piece sejak kami masih kecil.
CHOJI: Kami telah mengikuti mereka selama hampir 20 tahun. Ini menakjubkan.
YU: Dan kami masih mengikuti seri terbarunya.
“PAINT” menjadi lagu opening One Piece ke-24. Apa yang kalian rasakan saat mendapatkan kesempatan mengisi lagu untuk One Piece?
YU: Oh, begitu, saya tidak tahu itu adalah lagu ke-24!
CHOJI: Ketika saya mendapatkan konfirmasi membuat lagu untuk One Piece, saya sangat senang
YU: Sebaliknya, saya merasakan banyak tekanan saat membuatnya.
CHOJI: Sebenarnya saya khawatir bahwa gaya musik I Don’t Like Mondays. dan suara laguOne Piece di masa lalu tidak akan cocok.
YU: Namun, dari tengah proyek, saya mengerjakannya dengan perasaan “saya pasti bisa membuat lagu yang bagus untuk One Piece.”
Apa saja inspirasi utama saat menciptakan “PAINT,” dan bagian lagu mana yang menjadi favorit kalian?
YU: Karya One Piece sendiri adalah sebuah inspirasi. Itu adalah sumber inspirasi dari semua sudut. Kata kunci “laut” dan “bajak laut” dalam suara dan liriknya juga berserakan dengan elemen karakter. Saya juga terpengaruh oleh dunia berwarna yang digambar oleh Eiichiro Oda-sensei.
SHUKI: Saya juga menonton video opening One Piece lama berkali-kali dan memikirkan tentang “rasa kegembiraan” dan “rasa kecepatan” saat membuat lagu.
Joy Boy Bukan Nama Orang, Melainkan Gelar Kehormatan?
“PAINT” mengusung gaya musik yang cukup unik dibandingkan dengan album I Don’t Like Mondays. sebelumnya. Apakah ada alasan khusus di balik pemilihan gaya musik tersebut?
YU: Bagi kami, One Piece adalah sebuah karya untuk rentang usia yang luas, dan kamiberpikir bahwa jangkauan pendengar akan lebih luas dari sebelumnya, jadi kami mencobamembuat sebuah lagu yang dapat dinikmati oleh anak-anak dan orang dewasa.
SHUKI: Kami menggunakan gitar sebagai suara utama untuk lagu ini.
CHOJI: Orang cenderung menganggap “suara band I Don’t Like Mondays. adalah dance,” tapi sebenarnya kami telah memiliki berbagai macam suara berbeda semenjak awal band berdiri.
KENJI: Jenis suara seperti rock Inggris (britrock) ya.
YU: Iya, itu seperti ekstensi dari gaya musik kita.
Siapa karakter favorit kalian di seri One Piece, dan apa alasannya?
SHUKI: Saya suka Zoro.
CHOJI: Kalau saya sih kayaknya lebih suka Jinbe.
YU: Serius Jinbe? Karena kamu sangat bisa diandalkan ya, hahaha.
KENJI: Kalau saya Sanji.
YU: Saya Suka Buggy! Saya paling bisa memahami perasahaannya.
CHOJI: Kamu suka Buggy? Nggak ada yang milih Luffy ya, hahaha.
Di luar aktivitas bermusik, apa saja hobi kalian di waktu senggang?
SHUKI: Saya suka film. Ketika saya melihat film, saya menggunakan aplikasi untuk menulis review dan komentar saya agar saya tidak melupakannya.
CHOJI: Saya suka game. Baru-baru ini, saya memainkan The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang merupakan mahakarya dari semua mahakarya game.
KENJI: Saya juga suka film, tapi akhir-akhir ini saya banyak menonton drama luar negeri, sangat seru kalau nonton film seri yang panjang.
YU: Saya mulai mengkoleksi rilisan fisik musik.
Apa harapan kalian untuk seri One Piece di masa depan?
YU: One Piece sekarang mendekati klimaksnya di manga kan ya?
KENJI: Iya betul! Itu poin yang sangat bagus.
YU: Kita tak punya banyak harapan dan tak bisa bilang apa-apa selain sangat mengantisipasi kelanjutan seri One Piece.
Punya pesan-pesan untuk para fans One Piece dan khususnya juga fans kalian di Indonesia?
YU: Sebenarnya kakak saya tinggal di Indonesia dan tinggal di Jakarta, jadi Indonesia sangat dekat dengan band ini. Saya telah diizinkan untuk pergi ke pertunjukan langsung di sana. Kami memiliki banyak teman di Indonesia.
CHOJI: Kami punya banyak teman di Indonesia.
SHUKI: Saya tidak sabar untuk segera pergi ke Indonesia dan bertemu dengan kalian semua!
Terima kasih kepada pihak Avex Entertainment yang telah membantu mewujudkan wawancara ini!