Kekuatan Loki telah mencapai tingkat penguasaan yang baru, memungkinkannya untuk memanipulasi waktu dan melintasi multiverse dengan mudah.
Namun, kebijaksanaan dan kesadaran dirinya yang baru ditemukanlah yang benar-benar mengangkatnya menjadi dewa.
Dalam satu adegan, Loki menghadapi He Who Remains yang penuh teka-teki, dalang di balik Time Variance Authority (TVA) dan arsitek Sacred Timeline.
He Who Remains mengungkapkan bahwa keberadaan TVA bukanlah untuk melestarikan kehendak bebas, tetapi untuk mencegah perang multiversal yang akan menghancurkan semua realitas.
Loki dihadapkan dengan pilihan yang sulit: membunuh Sylvie, diri alternatifnya, dan mempertahankan kendali TVA, atau melepaskan multiverse dan mengambil risiko kekacauan universal.
Loki bergulat dengan keputusan yang menyiksa ini, mencari nasihat dari diri masa lalu dan masa kininya.
Dia mengunjungi kembali pertemuannya dengan Mobius, Hunter B-15, dan bahkan bayangannya sendiri, mencari bimbingan dan perspektif.
Melalui interaksi ini, Loki menyadari bahwa tujuan sejati tidak terletak pada kekuasaan atau dominasi, tetapi dalam melestarikan cerita, jaringan ikat yang mengikat multiverse bersama.