7 Fakta Owen Cooper, Pemenang Emmy Awards Termuda!

Tahukah kamu jika rekor aktor pria termuda pemenang Emmy sebelumnya bertahan lebih dari 50 tahun? Rekor itu kini resmi pecah di tangan Owen Cooper.

Di ajang Emmy Awards 2025, Cooper menyabet penghargaan Outstanding Supporting Actor in a Limited or Anthology Series or Movie pada usia 15 tahun.

Sebelumnya, rekor ini dipegang Scott Jacoby (16 tahun, di tahun 1973) dan Michael A. Goorjian (23 tahun, di tahun 1994). Fakta ini membuat namanya langsung tercatat dalam sejarah industri hiburan internasional.

Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa seorang pendatang baru pun mampu bersaing dengan aktor kelas dunia. Perlu diketahui, ia berada di kategori yang sama dengan nama besar seperti Javier Bardem dan Peter Sarsgaard.

Biasanya, aktor muda butuh waktu bertahun-tahun sebelum dipercaya memegang peran besar. Tapi untuk Owen Cooper, debut pertamanya langsung bikin dunia terpana.

Ia memerankan Jamie Miller dalam miniseries kriminal Adolescence (2025) di Netflix. Karakternya adalah remaja 13 tahun yang dituduh menghabisi teman sekelasnya.

Ceritanya sendiri benar-benar intens dan liar, apalagi untuk aktor baru yang bahkan belum pernah tampil di layar kaca sebelumnya.

Yang mengejutkan, Adolescence meledak secara global. Serial ini ditonton lebih dari 141 juta kali, meraih 8 penghargaan Emmy, termasuk Best Limited Series. Dengan pencapaian itu, Cooper langsung dianggap sebagai “bintang baru” yang lahir dari generasi muda aktor Inggris.

Bisa dibilang, Adolescence menjadi batu loncatan luar biasa untuk karier Cooper, sekaligus membuka mata dunia bahwa talenta besar bisa datang dari tempat yang tidak terduga.

Tidak semua bintang lahir dari keluarga yang dekat dengan dunia hiburan. Owen Cooper adalah contoh nyata bahwa mimpi besar bisa datang dari tempat yang sederhana.

Lahir pada 5 Desember 2009 di Orford, Cheshire, sebuah daerah kecil dekat Warrington, Inggris, Cooper tumbuh sebagai anak biasa. Ia baru mulai serius mengikuti kelas drama beberapa tahun sebelum akhirnya masuk dunia akting profesional.

Kisahnya makin menarik ketika tim produksi Adolescence justru mencari aktor yang bukan dari kalangan terkenal. Mereka ingin menemukan wajah baru yang otentik, dan pilihan itu jatuh pada Cooper. Menurut gurunya, ia memang punya “sesuatu yang spesial” yang langsung terlihat sejak awal.

Dari sini, kita bisa melihat bagaimana kesempatan kadang datang dengan cara yang tidak terduga. Siapa sangka seorang remaja dari kota kecil di Inggris bisa berdiri di panggung Emmy, bahkan bersaing dengan aktor kelas dunia?

Kalau biasanya pidato kemenangan di ajang besar dipenuhi ucapan terima kasih formal, Owen Cooper justru memilih untuk memberikan pesan yang membekas.

Dalam pidatonya, ia menyebut kemenangannya terasa “sangat surreal”. Namun yang paling menyentuh adalah pesannya kepada para remaja dan siapa pun yang sedang mengejar mimpi. Menurutnya, kunci keberhasilan ada pada tiga hal, mendengarkan, fokus, dan berani keluar dari zona nyaman.

Ia menekankan bahwa rasa malu bukan alasan untuk berhenti mencoba. Justru dari keberanian menantang diri sendiri, hal-hal besar bisa tercapai.

Jika kamu pahami, pesan ini sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk calon aktor muda, tapi juga untuk siapa saja yang butuh motivasi dalam hidupnya.

Tak heran jika pidato kemenangan Owen Cooper di Emmy Awards 2025 viral di media sosial. Banyak orang merasa kata-katanya sederhana, tapi relevan dan menohok hati.

Tidak semua serial bisa melampaui status sebagai hiburan semata, tapi Adolescence berhasil melakukannya. Cerita kelam tentang remaja, kekerasan, dan kesehatan mental yang diangkat dalam serial ini meninggalkan jejak kuat.

Saking relevannya, pemerintah Inggris sampai mendukung inisiatif untuk menjadikan Adolescence sebagai materi wajib di sekolah menengah.

Tujuan ini dilakukan untuk membuka diskusi tentang isu serius seperti kekerasan antar-remaja dan kesehatan mental, yang selama ini sering dianggap tabu.

Meski kini statusnya sudah jadi bintang dunia, Owen Cooper tetap menunjukkan sisi remajanya yang hangat dan membumi. Salah satu fakta menariknya, ia merupakan penggemar setia Liverpool F.C..

Tidak berhenti di situ, kisahnya makin seru ketika ia bertemu dengan idolanya, Jake Gyllenhaal, sebelum malam penghargaan Emmy.

Alih-alih bertukar sapa, Gyllenhaal memberinya hadiah unik berupa lucky duck alias jimat berbentuk bebek kecil. Lucunya, Cooper benar-benar membawanya ke acara Emmy dan menjadikannya simbol keberuntungan.

Kisah ini membuat publik makin menyukai sosoknya, seorang remaja berbakat yang tidak kehilangan kesederhanaan dan rasa kagumnya pada dunia hiburan.

Sebelum kemenangannya di Emmy 2025 jadi headline besar, Owen Cooper sudah lebih dulu menorehkan sejarah lewat nominasinya.

Pada Juli 2025, ia resmi tercatat sebagai aktor termuda yang pernah masuk nominasi dalam kategori Outstanding Supporting Actor in a Limited or Anthology Series or Movie.

Yang membuatnya makin luar biasa, ia bersaing dengan aktor-aktor papan atas seperti Javier Bardem dan Peter Sarsgaard.

Bayangkan, seorang remaja dari kota kecil di Inggris bisa berada di panggung yang sama dengan nama-nama besar yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia perfilman internasional.

Meski baru memulai perjalanannya, Cooper telah menunjukkan kemampuan yang cukup kuat untuk disejajarkan dengan aktor kelas dunia. Fakta ini semakin mempertegas bahwa kariernya baru saja dimulai, dan kemungkinan besar akan melesat jauh ke depan.