Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Predator: Badlands Resmi Tayang di Bioskop Indonesia, Ini Faktanya!

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

20th Century Studios resmi mempersembahkan Predator: Badlands, babak terbaru dari semesta Predator yang kini menghadirkan kisah dari sisi yang belum pernah dijelajahi sebelumnya.

Film ini menggali sisi emosional dan kemanusiaan dari spesies Yautja, salah satu makhluk paling ikonik di dunia fiksi ilmiah.

Disutradarai oleh Dan Trachtenberg (Prey, Predator: Killer of Killers), Predator: Badlands menjadi langkah berani untuk memperluas semesta Predator dengan fokus pada karakter utama dari ras sang pemburu itu sendiri.

1. Sinopsis Predator: Badlands (2025)

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

Film ini membawa penonton ke planet berbahaya bernama Genna, tempat seorang Predator muda bernama Dek berjuang untuk membuktikan dirinya layak menjadi bagian dari klannya.

Di ambang pengasingan karena dianggap lemah, Dek bertekad membuktikan kemampuannya dengan memburu makhluk paling berbahaya di galaksi.

Dalam perjalanannya, Dek bertemu Thia, robot rusak namun berjiwa kuat. Meski berasal dari dunia yang berbeda, keduanya menjalin hubungan yang tidak terduga.

Bersama, mereka menempuh perjalanan berbahaya melintasi planet Genna untuk menghadapi musuh mematikan bernama Kalisk, makhluk yang disebut-sebut tak terkalahkan.

“Ini adalah film pertama dalam semesta Predator yang sepenuhnya berfokus pada spesies Yautja,” ujar Trachtenberg.

“Untuk pertama kalinya, penonton akan mengikuti sudut pandang sang monster. Dek merupakan sosok terlemah di klannya, di ambang pengasingan, dan harus membuktikan dirinya dengan memburu makhluk paling berbahaya di galaksi.”

2. Hadirnya Dimitrius Schuster-Koloamatangi dan Elle Fanning

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

Aktor pendatang baru Dimitrius Schuster-Koloamatangi berhasil memerankan sosok Dek dengan kekuatan fisik sekaligus kedalaman emosional. Trachtenberg memuji performanya yang mampu membuat sosok Predator terasa hidup dan manusiawi.

“Dimitrius sangat luar biasa,” ujar Trachtenberg.

“Dia membawa fisikalitas yang kuat namun juga sisi rapuh dan berani. Ia membuat Dek menjadi sosok underdog yang patut untuk didukung sepenuh hati.”

Aktris Elle Fanning turut bergabung dalam proyek ini sebagai Thia, robot tanpa kaki yang berwujud seperti ransel. Ia menggambarkan perannya sebagai tantangan terbesar sepanjang karirnya.

“Naskahnya sangat mengejutkan. Thia digambarkan sebagai robot yang tidak punya kaki dan berwujud ‘ransel’. Ini merupakan tantangan baru bagiku dan semangat yang Trachtenberg miliki menjadi motivasi aku untuk total dalam peran ini,” jelas Fanning.

3. Musuh Utama: Kalisk, Makhluk yang Tak Terkalahkan

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

Film ini memperkenalkan Kalisk, sosok antagonis utama yang menjadi lawan terberat Dek. Karakter ini diciptakan oleh Creature Designer legendaris Alec Gillis, yang pernah terlibat dalam pembuatan film Alien dan Predator pertama di bawah arahan Stan Winston.

Gillis kembali berkolaborasi dengan Trachtenberg dan tim Wētā FX untuk menciptakan desain Kalisk yang menggabungkan inspirasi dari karya Hayao Miyazaki, video game klasik Shadow of the Colossus, hingga biota laut dalam dunia nyata.

Hasilnya adalah makhluk dengan desain mengesankan yang tampak realistis sekaligus menakutkan di layar.

4. Efek Visual dan Desain Sinematik

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

Untuk memperkuat emosi dalam film, Trachtenberg menggandeng Olivier Dumont (Doctor Strange in the Multiverse of Madness) sebagai kepala efek visual. Ia bekerja sama dengan studio besar seperti Wētā Workshop, Framestore, dan ILM.

“Kami ingin penonton benar-benar merasakan emosi Dek,” jelas Dumont.

“Wajahnya harus menggambarkan emosi, amarah, dan rasa sakit, yang harus bisa terlihat di balik rahang dan taringnya”.

Visual planet Genna digambarkan secara detail, dengan atmosfer berbahaya namun menawan. Setiap elemen, mulai dari lanskap gurun hingga langit berwarna kehijauan, dibuat untuk memperkuat tema tentang perjuangan dan isolasi.

5. Predator dari Sudut Pandang Emosional

Fakta Film Predator: Badlands
Dok. 20th Century Studios

Berbeda dari film-film Predator sebelumnya, Predator: Badlands menghadirkan pendekatan yang lebih intim dan emosional. Trachtenberg ingin menunjukkan bahwa bahkan makhluk yang dianggap monster pun memiliki perasaan, keberanian, dan ketakutan.

”Harapan saya untuk film ini sama seperti setiap film yang saya buat, agar penonton dapat terhubung dengan karakter-karakter di dalamnya. Namun, harapan itu terasa lebih bermakna kali ini, karena film ini berpusat pada karakter-karakter yang tidak pernah kita sangka bisa kita cintai,” jelas Trachtenberg.

Predator: Badlands tayang eksklusif di bioskop mulai Rabu (05/11/2025) dan tersedia dalam berbagai format premium seperti IMAX, 4DX, dan ScreenX di seluruh bioskop Indonesia.

Film ini diproduseri oleh John Davis, Dan Trachtenberg, Marc Toberoff, Ben Rosenblatt, dan Brent O’Connor, yang sebelumnya juga terlibat dalam produksi Prey dan Predator: Killer of Killers.

FAQ

1. Siapa sutradara Predator: Badlands?

Film ini disutradarai oleh Dan Trachtenberg, yang sebelumnya sukses dengan Prey (2022).

2. Apa yang membuat Predator: Badlands berbeda dari film Predator sebelumnya?

Film ini menyorot kisah dari sudut pandang Predator muda, bukan manusia. Fokusnya lebih pada emosi dan perjalanan batin sang pemburu.

3. Siapa pemeran utama dalam film ini?

Pemeran utama adalah Dimitrius Schuster-Koloamatangi sebagai Dek dan Elle Fanning sebagai Thia.

4. Apakah film ini menampilkan makhluk baru?

Ya, film ini memperkenalkan Kalisk, makhluk tak terkalahkan yang menjadi lawan utama Dek.

5. Kapan Predator: Badlands tayang di Indonesia?

Film ini sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 5 November 2025 dalam berbagai format seperti IMAX, 4DX, dan ScreenX.

6. Apakah film ini bagian dari semesta Predator yang sama dengan Prey?

Ya, Predator: Badlands masih berada dalam semesta yang sama, namun menghadirkan sudut pandang dan cerita yang benar-benar baru.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Valya Annisya
EditorValya Annisya
Follow Us

Latest in Entertainment

See More

Review Predator: Badlands, Ketika Sang Pemburu Punya Hati dan Emosi

07 Nov 2025, 14:00 WIBEntertainment