Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

7 Film Paling Kontroversial, Sutradaranya Sampai Ditangkap!

Film paling kontroversial (letterboxd.com)
Film paling kontroversial (letterboxd.com)
Intinya sih...
  • The Birth of a Nation (1915) menggambarkan Ku Klux Klan sebagai pahlawan, memicu kekerasan dan propaganda rasis.
  • Triumph of the Will (1935) glorifikasi fasisme, dianggap alat propaganda Nazi yang efektif.
  • A Clockwork Orange (1971) memicu kontroversi karena dituduh mengagungkan kekerasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia perfilman punya sejarah panjang perihal karya-karya yang selain menantang selera, tapi juga menguzik moral, politik, bahkan keyakinan jutaan orang.

Beberapa diantaranya dilarang tayang di berbagai negara, sementara lainnya memicu protes massal dan debat publik yang belum reda sampai hari ini.

Di artikel ini, kami akan membahas 7 film paling kontroversial sepanjang masa karena punya dampak sosial dan budaya. Berikut list-nya!

1. The Birth of a Nation (1915)

The Birth of a Nation (newyorker.com)
The Birth of a Nation (newyorker.com)

Film ini menceritakan kisah Perang Saudara Amerika dan masa Rekonstruksi dari sudut pandang keluarga kulit putih Selatan.

Akan tetapi, yang paling kontroversial di film ini adalah Ku Klux Klan digambarkan sebagai para pahlawan yang menyelamatkan peradaban kulit putih.

Akibatnya, film ini jadi bahan bakar bagi propaganda rasis. Banyak penonton menganggapnya sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap orang kulit hitam.

Bahkan, kelompok KKK sendiri menjadikannya sebagai alat perekrutan anggota baru. Melihat hal ini, sangat tidak mengherankan apabila The Birth of a Nation termasuk ke dalam daftar film yang dilarang tayang di berbagai negara dan kota.

2. Triumph of the Will (1935)

Triumph of the Will (mubi.com)
Triumph of the Will (mubi.com)

Film dokumenter ini menampilkan Kongres Partai Nazi di Nuremberg tahun 1934, dimana Adolf Hitler muncul seperti dewa di hadapan ribuan pengikut fanatik.

Kamera Riefenstahl menari-nari di udara, menangkap barisan tentara yang berjejer rapi, sorakan massa yang membahana, dan wajah-wajah yang dipenuhi kekaguman.

Secara teknis, film ini luar biasa. Setiap adegannya terasa menarik dengan komposisi gambar yang sempurna. Tapi dibalik keindahan itu, tersembunyi pesan yang berbahaya, yakni glorifikasi fasisme.

Tak butuh waktu lama sebelum film ini dianggap sebagai alat propaganda paling efektif yang pernah dibuat. Dunia menatap kagum sekaligus ngeri.

Pasca-Perang Dunia II, Triumph of the Will dilarang tayang di banyak negara karena dianggap menormalisasi ideologi Nazi dan kekerasan politik. Bahkan, perdebatan tentang film ini belum selesai hingga sekarang.

3. A Clockwork Orange (1971)

A Clockwork Orange (Warner Bros.)
A Clockwork Orange (Warner Bros.)

Disutradarai oleh Stanley Kubrick, A Clockwork Orange, mengikuti kisah Alex DeLarge yang merupakan seorang remaja sadis yang terobsesi pada musik klasik dan kekerasan.

Setelah tertangkap, ia menjalani terapi eksperimental yang membuatnya jijik pada kekerasan. Tapi ada harga mahal yang harus dibayar, karena ia harus kehilangan kehendak bebasnya.

Film ini memicu gelombang kontroversi luar biasa. Banyak pihak menuduh Kubrick mengagungkan kekerasan karena adegannya yang begitu disturbing.

Bahkan di Inggris, film ini ditarik sendiri oleh Kubrick setelah muncul laporan tentang remaja yang meniru adegan kejahatan di dalamnya.

4. The Last Temptation of Christ (1988)

The Last Temptation of Christ (imdb.com)
The Last Temptation of Christ (imdb.com)

The Last Temptation of Christ menampilkan Willem Dafoe sebagai Yesus yang berjuang antara panggilan ilahi dan godaan hidup biasa. Dalam salah satu adegan paling kontroversialnya, Yesus digambarkan membayangkan kehidupan alternatif dimana ia menikah dan menolak disalib.

Bagi sebagian orang, ide ini terasa seperti penghujatan. Protes besar pecah di berbagai negara, bioskop dibakar, pemutaran diboikot, dan kelompok keagamaan mengecam Scorsese habis-habisan.

Hingga kini, film ini masih menjadi contoh film klasik paling kontroversial yang memicu protes atau boikot karena menyentuh ranah paling sensitif. Kontroversi ini membuka perdebatan panjang tentang batas seni religius dan moral di Hollywood.

Bolehkah seniman menafsirkan ulang kisah suci dengan pendekatan emosional dan psikologis? Apakah keimanan hanya bisa disampaikan dengan cara yang “aman”?

5. Cannibal Holocaust (1980)

Cannibal Holocaust (primevideo.com)
Cannibal Holocaust (primevideo.com)

Pernah dengar film yang begitu ekstrem sampai sang sutradara ditangkap karena dikira benar-benar membunuh orang?

Ya, itulah kisah nyata dibalik Cannibal Holocaust, film yang dianggap sebagai salah satu film paling mengerikan dan kontroversial di sepanjang sejarah sinema.

Disutradarai oleh Ruggero Deodato, film ini mengisahkan kru dokumenter yang hilang di hutan Amazon. Ketika rekaman mereka ditemukan, dunia melihat kekejaman brutal dari suku kanibal, termasuk adegan pembunuhan hewan yang benar-benar nyata.

Realisme yang “terlalu nyata” ini membuat polisi Italia mengira film tersebut adalah snuff movie, alias film pembunuhan sungguhan. Deodato bahkan harus membawa para aktor ke pengadilan untuk membuktikan bahwa mereka masih hidup!

6. Natural Born Killers (1994)

Natural Born Killers (antifilmschoolsite.wordpress.com)
Natural Born Killers (antifilmschoolsite.wordpress.com)

Film ini mengikuti pasangan pembunuh berantai, Mickey dan Mallory Knox (diperankan oleh Woody Harrelson dan Juliette Lewis), yang jadi bintang terkenal setelah aksi brutal mereka disiarkan secara sensasional oleh media.

Secara gaya, film ini memperlihatkan montase cepat, warna mencolok, dan perpaduan antara kekerasan dan komedi gelap yang menciptakan feel menonton yang chaotic.

Namun dibalik gayanya yang gila, film ini membawa kritik tajam terhadap budaya hiburan. Stone ingin menunjukkan bagaimana media menjadikan tragedi sebagai tontonan, yang mana semakin terasa di zaman sekarang.

7. The Passion of the Christ (2004)

The Passion of the Christ (rottentomatoes.com)
The Passion of the Christ (rottentomatoes.com)

Tidak banyak film religius yang bisa membuat penontonnya menunduk, menangis, bahkan mual karena intensitasnya. Tapi itulah efek dari The Passion of the Christ, karya Mel Gibson yang mengguncang dunia pada tahun 2004.

Film ini menggambarkan 12 jam terakhir kehidupan Yesus Kristus (Jim Caviezel) menuju penyaliban.

Fokus utamanya bukan pada pesan spiritual, melainkan penderitaan fisiknya yang brutal, setiap cambukan, setiap tetes darah, digambarkan dengan realisme ekstrem.

Beberapa orang memuji film ini sebagai penggambaran iman yang paling jujur dan menyayat hati.

Tapi banyak juga yang menuduhnya terlalu kejam karena menekankan peran orang Yahudi dalam penyaliban Yesus.

Akibatnya, The Passion of the Christ menjadi film religius kontroversial di Hollywood yang paling besar dalam dua dekade terakhir.

Protes dan boikot pun bermunculan di berbagai negara. Namun ironisnya, film ini justru sukses besar di box office dan menjadi salah satu film berbahasa asing terlaris sepanjang masa.

FAQ

Scene di film A Clockwork Orange.(dok.Warner Bros/A Clockwork Orange)
Scene di film A Clockwork Orange.(dok.Warner Bros/A Clockwork Orange)
  1. Apa yang dimaksud dengan film kontroversial?
    Film kontroversial adalah film yang memicu perdebatan publik karena tema, pesan, atau adegannya menyinggung norma sosial, politik, atau moral.
  2. Mengapa beberapa film dilarang tayang di berbagai negara?
    Karena dianggap mengandung unsur kekerasan ekstrem, penghujatan agama, atau pesan politik berbahaya yang bisa memicu keresahan sosial.
  3. Apakah film kontroversial selalu buruk?
    Tidak selalu. Banyak di antaranya justru membuka diskusi penting tentang isu sosial, etika, dan kebebasan berekspresi.
  4. Film mana yang paling ekstrem di daftar ini?
    Cannibal Holocaust sering disebut paling ekstrem karena realisme kekerasannya dan kasus hukum yang menyertainya.
  5. Apa pelajaran dari film paling kontroversial sepanjang masa?
    Selain hiburan, sinema juga bisa menjadi alat refleksi sosial dan cermin nilai-nilai manusia yang terus berubah.
Share
Topics
Editorial Team
Mecca Medina
EditorMecca Medina
Follow Us

Latest in Entertainment

See More

Paramount Umumkan Staf Film Call of Duty

31 Okt 2025, 11:00 WIBEntertainment