Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Produser Merah Putih: One for All bersama Wamenekraf Irene Umar. (Perfiki)
Produser Merah Putih: One for All bersama Wamenekraf Irene Umar. (Perfiki)

Intinya sih...

  • Produser film Merah Putih: One for All, Toto Soegriwo, membantah rumor budget film sebesar Rp 6,7 miliar.

  • Ia menegaskan bahwa timnya tidak menerima dana dari pemerintah dan budget film tidak berasal dari korupsi.

  • Toto memohon kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menyebarkan informasi hoax dan melakukan intimidasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Toto Soegriwo, produser film Merah Putih: One for All, memberikan klarifikasi seputar rumor yang beredar terkait film yang diproduksi Perfiki Kreasindo ini.

Kabar burung dari netizen menyebut bahwa film animasi ini diproduksi dengan budget mencapai Rp 6 miliar.

Informasi seputar sumber dananya juga simpang siur. Satu sumber menyebut budget berasal dari Kementerian EKRAF, dan sumber lainnya mengatakan budget tersebut telah dikorupsi.

Menjawab rumor tersebut, Toto memberikan bantahan dan klarifikasi seputar kabar tersebut.

1. Klarifikasi produser Toto Soegriwo

Klarifikasi produser Toto Soegriwo. (x.com/totosoegriwo)

Melalui akun X pribadinya, produser Toto Soegriwo memberikan penjelasan seputar rumor film Merah Putih: One for All yang disebut mencapai Rp 6,7 miliar.

"Menanggapi tudingan yang beredar luas di media sosial mengenai dugaan penerimaan dana sebesar Rp 6,7 miliar dari pemerintah untuk produksi film animasi "Merah Putih One For All", saya, Toto Soegriwo selaku Produser, dengan tegas menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah keji," tulisnya.

Toto menjelaskan, timnya tidak menerima uang sepeser pun dari pemerintah. Ia juga menambahkan, budget film tersebut tidak berasal dari hasil korupsi maupun aktivitas ilegal.

"Isu ini tidak hanya menyerang pribadi saya, tetapi juga berdampak serius terhadap keluarga, istri, dan anak-anak saya yang kini mengalami tekanan mental dan rasa tertekan akibat hujatan yang tersebar," lanjut Toto.

2. Pemerintah tidak memberikan bantuan dana

Audiensi produser Merah Putih: One for All dengan Wamenekraf Irene Umar. (x.com/ekraf_ri)

Seperti disebutkan oleh Toto di atas, pihak pemerintah hingga kementrian tidak membantu produksi film Merah Putih: One for All dari sisi finansial.

"Pihak pemerintah melalui Ibu Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, juga telah memberikan klarifikasi resmi bahwa pada saat menerima audiensi tim "Merah Putih One For All", beliau hanya memberikan sejumlah masukan terkait cerita, karakter, visual (look & feel), trailer, dan aspek kreatif lainnya-sebagaimana beliau lakukan kepada setiap pihak yang beraudiensi," ungkap Toto.

Akhir kata, Toto memohon kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menyebarkan informasi hoax serta intimidasi kepada pihak-pihak yang terlibat.

3. Klarifikasi dari Wamenekraf

Klarifikasi Wamenekraf Irene Umar. (instagram.com/irene.umar)

Dalam postingan terpisah di IG Story Wamenekraf Irene Umar, pihak EKRAF juga menyanggah rumor bahwa kementeriannya memberikan bantuan dana kepada film Merah Putih: One for All.

"Kami tidak memberikan bantuan financial dan tidak memberikan fasilitas promosi," tegas Irene.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Toto di atas, penerimaan produser Merah Putih: One for All di kantor EKRAF hanya untuk sebatas audiensi dan berbagi feedback seputar film tersebut.

"Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yg lalu dimana saya menyampaikan beberapa masukan dari saya termasuk yg technical terkait cerita karakter looks and feels, trailer dll," jelas Irene.

"Hal ini selalu saya lakukan di setiap audiensi dengan semua pihak supaya setiap audiensi saya bisa mendengar langsung dari pelaku industri dan memberikan feedback based on my experience," lanjutnya.

Editorial Team