Kontroversi Film The Little Mermaid 2023, Karakter Tidak Pas?

Sejak diumumkannya film The Little Mermaid 2023, banyak penggemar yang merasa tidak puas. Bahkan, tidak sedikit orang-orang yang mengkritik dan mengundang banyak kontroversi.
Untunglah kekhawatiran tersebut tidak terjadi mengingat film ini cukup sukses dipasaran.
Meskipun begitu, ada banyak kontroversi yang mengiringi Film The Little Mermaid 2023. Beberapa kontroversi tersebut bisa kamu lihat di bawah ini.
1. Sosok Halle Bailey Dianggap tidak Pas untuk Karakter Ariel

Bisa dikatakan, ini adalah kontroversi utama yang digaungkan dalam perilisan film The Little Mermaid 2023.
Kontroversi tersebut adalah pemilihan Halle Bailey, penyanyi sekaligus penulis lagu, sebagai Ariel.
Alasannya adalah karena Disney sudah beberapa kali dianggap SJW karena memasukkan beberapa casts dengan warna kulit berbeda dari versi orisinil ke proyek-proyek film terbaru mereka.
Sebelumnya, sudah ada kontroversi pemilihan Yara Shahidi sebagai Tinkerbell dalam Peter Pan & Wendy (2023), dengan alasan serupa.
Namun, sama seperti penampilan Yara Shahidi, Halle Bailey ternyata berhasil.
Dia memerankan Ariel dengan luwes dan membuat banyak orang melupakan apa warna kulit Ariel pada versi kartun.
Bahkan, akting Halle Bailey adalah salah satu faktor yang membuat film ini menuai banyak pujian dan skor yang terbilang lumayan.
2. Karakter Flounder Terlalu Realistis

Penggemar kartun-kartun Disney, termasuk The Little Mermaid, pastinya tahu bahwa Ariel kerap ditemani oleh Flounder. Dia merupakan seekor ikan kuning yang imut.
Poster live action The Little Mermaid juga menampilkan sosok Flounder yang dianggap terlalu realistis oleh para warganet.
Flounder versi 2023 ini dikritik kurang lucu. Untuk poin yang satu ini memang kamu perlu memastikannya sendiri.
Jika hanya melihat dari teaser atau trailer rasanya kurang yakin. Sebab, hanya sedikit momen Flounder yang bisa ditampilkan.
Di luar “wujud”-nya berubah drastis, sifatnya yang jenaka sebenarnya tidak berubah dan tetap menjadi ice breaking dalam cerita.
3. Nuansa yang Terlampau Gelap

Ketika teaser, poster, dan trailer The Little Mermaid keluar, warganet mengritik bahwa nuansa dalam film ini terlalu “gelap”.
Gelapnya nuansa ini terlihat dari lautan yang temaram dan penggunaan ornamen lain yang kurang colorful.
Kritikan ini bukan cuma ada di Amerika Serikat, tetapi juga berbagai negara termasuk Indonesia,
Pada saat itu, Disney dianggap ingin sok serius dan sok dark seperti fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai film remake waralaba.
Namun, sebetulnya nuansa ini ternyata membuat The Little Mermaid bisa ditonton siapa aja (termasuk orang dewasa!). Bahkan, tidak kehilangan pesona magisnya.
4. Soundtrack yang Diubah

Kontroversi lainnya pada film The Little Mermaid 2023 ini muncul dari pemilihan dua lagu ikonik. Sebab, dua lagu tersebut diaransemen dan juga diubah liriknya.
Lirik yang diubah itu dari lagu “Kiss the Girl” dan “Poor Unfortunate Souls” yang terlihat terlalu ofensif.
Adanya perombakan lirik tersebut pun tentu membuat fans sedikit kecewa. Sebab, kedua soundtrack tersebut sangat melekat pada film The Little Mermaid.
5. Penampilan Ariel Terlalu Biasa

Versi 2023 ini kemudian menuai kontroversi bukan hanya karena Ariel memiliki kulit dark, tetapi karena penampilan Ariel kurang mewah.
Baik sirip mau pun bikini Ariel digambarkan berwarna biru-keunguan. Hal itu dirasa kurang mencolok di tengah lautan biru.
Namun, secara menakjubkan, justru penampilan ini sangat sesuai dengan nuansa yang dibawakan pada film The Little Mermaid 2023.
Bagian ini tidak menjadi penghalang saat filmya berlangsung. Demikian daftar kontroversi film The Little Mermaid 2023.