Captain America: Brave New World kembali mengusung ciri khas 3 film Captain America khas Chris Evans, yang mengakar pada unsur politik, thriller, perang, dan tentunya elemen patriotik Amerika Serikat.
Lebih spesifiknya, film ini lebih dekat dengan film The Winter Soldier, yang memiliki nuansa dan ketegangan yang serupa. Namun, film ini juga cukup berani untuk menyerang beberapa isu penting dalam dunia politik global.
Meskipun ini adalah sebuah film superhero, Brave New World menyajikan adegan aksi yang cukup realistis dari aspek bela diri hingga gun combat. Jikalau pun elemen superhero-nya ditanggalkan, ketegangan yang disajikan tidak jauh berbeda.
Brave New World melanjutkan beberapa elemen plot dari serial Falcon and Winter Soldier. Namun, ada beberapa elemen cerita yang di-recycle sebagai bentuk refresh untuk para penonton lama.
Sayangnya, pengingat ini juga ikut berimbas pada karakterisasi Sam, yang baik dalam serial TV dan film kembali mempertanyakan apakah ia pantas mewarisi gelar Captain America. Padahal plot ini sudah diselesaikan di serial TV-nya.
Tidak hanya itu saja, dalam beberapa adegan nampak jelas bahwa Marvel Studios punya konsep berbeda untuk Ruth yang merupakan karakter berdarah Israel. Untuk menghindari kontroversi, konsep karakternya diubah namun sebagian jejaknya tersisa di dalam film.