Review Petualangan Sherina 2: Film yang Tumbuh Bersama Penontonnya

Setelah 23 tahun lamanya, film Petualangan Sherina 2 akhirnya rilis dan kamu bisa membaca review-nya di bawah ini.
Pengembangan film ini telah berlangsung beberapa tahun lamanya. Para pemeran dari film pertamanya kembali bersama dengan karakter baru yang dikenalkan.
Masih dengan format film musikal, Petualangan Sherina 2 menjanjikan penontonnya aksi dan petualangan baru dengan latar nostalgia Sherina dan Sadam.
Seberapa okekah film ini, dan apakah Pertalangan Sherina 2 menjadi sekuel yang seharusnya tidak perlu dibuat?
Review Petualangan Sherina 2
1. Sherina dan Sadam bertemu kembali

Sherina M. Darmawan (Sherina Munaf) kini bekerja sebagai jurnalis berpengalaman di NEX.TV. Ia dan rekan kameramennya, Aryo (Ardit Erwandha) tengah bersiap untuk berangkat ke Davos, Swiss, untuk meliput World Economic Forum.
Tak disangka, Sherina justru dialih-tugaskan ke hutan Kalimantan untuk meliput pelepasan orang utan oleh LSM OUKAL (Orang Utan Kalimantan).
Yang lebih tidak terduga lagi, di OUKAL Sherina bertemu kembali dengan Sadam Ardiwilaga (Derby Romero), teman dekatnya yang menghilang 10 tahun tanpa kabar.
Sadam yang kini menjadi manager program OUKAL memandu Sherina dalam liputannya, sekaligus mengenang persahabatan mereka di masa lalu.
Di saat bersamaan, pasangan jetset Ferdy (Chandra Satria) dan Ratih Syailendra (Isyana Sarasvati) tengah mencari hewan langka yang akan menjadi koleksi mereka selanjutnya.
Sebagai kejutan untuk Ratih, Ferdy memerintahkan komplotan penjahat yang dipimpin Dedi (Randy Danistha) untuk menculik orang utan yang akan dilepas oleh OUKAL.
Turut menambah pelik keadaan, Sindai (Quinn Salman), seorang anak hutan yang dekat dengan para orang utan, ikut terseret dalam konflik tersebut.
Sherina yang sifatnya tak bisa tinggal diam saat melihat masalah, turut membawa Sadam dalam aksi penyelamatan orang utan tersebut.
Petualangan baru mereka tidak mudah. Selain harus menghadapi penjahat yang lebih berbahaya, ternyata permasalahan 10 tahun lalu antara Sherina dan Sadam masih belum selesai…
2. Film musikal dengan elemen aksi dan petualangan

Petualangan Sherina 2 mencoba menangkap elemen nostalgia dari film pertamanya. Sayangnya, ini membuat plot film seperti mendaur ulang dari plot film sebelumnya.
Coba kita cek: Sherina yang memulai film dengan rasa kecewa berujung senang dengan petualangan barunya; plot penculikan; antagonis borjuis nan komikal; semuanya bisa ditemukan dalam kedua film.
Dari sisi plot, film ini juga terasa sedikit lebih preachy dalam menyampaikan pesan edukasinya. Berbeda dengan film pertama yang diselipkan secara natural, dan justru menjadi salah satu elemen penting dalam world-building.
Meski demikian, Petualangan Sherina 2 menyajikan banyak hal baru yang membuat penontonnya antusias mengikuti cerita dari awal sampai akhir.
Sosok Sherina dan Sadam yang sudah dewasa membawa dinamika baru antara keduanya. Mereka menjadi lebih realis dan matang dalam berbagai hal, sehingga terasa seperti karakter baru tapi tidak asing lagi.
Dinamika antara Sherina dan Sadam menjadi sangat menarik. Kita bisa melihat sosok mereka di masa lalu saat masih kecil yang lugu, sekaligus versi dewasa mereka yang lebih tegas dan membumi dalam menangani masalah.

Konfliknya juga terasa lebih serius, dengan antagonis yang lebih berbahaya dan mengancam.
Adegan aksi pun tidak terhindarkan, meskipun gerakannya kurang impresif namun masih tetap menghibur.
Tata suara jadi salah satu hal paling impresif. Audio film yang sudah dilengkapi Dolby Atmos membuat setiap detail suara terdengar jelas, mulai dari suara ranting patah hingga rintihan satwa liar.
Tak lupa juga dengan sinematografi yang memperlihatkan lebatnya hutan Kalimantan. Meski demikian, beberapa adegan terasa kurang “wah” dan terasa seperti menonton FTV.
Nggak afdol jika belum membahas musik dari film musikal. Sherina Munaf yang menjadi music director dengan bantuan kakaknya Virania Munaf dan penulis Mira Lesmana memberikan kesan riang namun lebih mature dalam setiap lagu yang hadir di sini.
Duet Sherina dan Derby Romero dalam beberapa lagu semakin epik karena kini keduanya bisa take charge, tidak begitu didominasi Sherina di film pertama. Selain itu, aksi Chandra Satria dan Isyana Sarasvati juga jadi highlight yang tak boleh dilewatkan.
3. Kesimpulan review Petualangan Sherina 2

Petualangan Sherina 2 merupakan film yang tumbuh bersama penontonnya. Film ini berkembang jauh sejak pertama kali tayang di tahun 2000 silam.
Film ini mengajak kamu untuk mengenang kembali petualangan dua sahabat yang bertolak belakang ini, namun juga mengingatkan penonton untuk bisa move on dari masa lalu dan mengatasi isu yang penting di masa kini.
Petualangan Sherina 2, terlepas dari beberapa kekurangannya, mampu menjadi sekuel yang solid tanpa terasa seperti nostalgia bait.
Kombinasi dari elemen lama dan hal baru membuat film petualangan ini semakin segar dan tidak menjemukan untuk ditonton sampai akhir.
Petualangan Sherina 2 sudah bisa ditonton di bioskop terdekat.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan film, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!
Rating: 8,5/10