Petualangan Sherina 2 mencoba menangkap elemen nostalgia dari film pertamanya. Sayangnya, ini membuat plot film seperti mendaur ulang dari plot film sebelumnya.
Coba kita cek: Sherina yang memulai film dengan rasa kecewa berujung senang dengan petualangan barunya; plot penculikan; antagonis borjuis nan komikal; semuanya bisa ditemukan dalam kedua film.
Dari sisi plot, film ini juga terasa sedikit lebih preachy dalam menyampaikan pesan edukasinya. Berbeda dengan film pertama yang diselipkan secara natural, dan justru menjadi salah satu elemen penting dalam world-building.
Meski demikian, Petualangan Sherina 2 menyajikan banyak hal baru yang membuat penontonnya antusias mengikuti cerita dari awal sampai akhir.
Sosok Sherina dan Sadam yang sudah dewasa membawa dinamika baru antara keduanya. Mereka menjadi lebih realis dan matang dalam berbagai hal, sehingga terasa seperti karakter baru tapi tidak asing lagi.
Dinamika antara Sherina dan Sadam menjadi sangat menarik. Kita bisa melihat sosok mereka di masa lalu saat masih kecil yang lugu, sekaligus versi dewasa mereka yang lebih tegas dan membumi dalam menangani masalah.
Konfliknya juga terasa lebih serius, dengan antagonis yang lebih berbahaya dan mengancam.
Adegan aksi pun tidak terhindarkan, meskipun gerakannya kurang impresif namun masih tetap menghibur.
Tata suara jadi salah satu hal paling impresif. Audio film yang sudah dilengkapi Dolby Atmos membuat setiap detail suara terdengar jelas, mulai dari suara ranting patah hingga rintihan satwa liar.
Tak lupa juga dengan sinematografi yang memperlihatkan lebatnya hutan Kalimantan. Meski demikian, beberapa adegan terasa kurang “wah” dan terasa seperti menonton FTV.
Nggak afdol jika belum membahas musik dari film musikal. Sherina Munaf yang menjadi music director dengan bantuan kakaknya Virania Munaf dan penulis Mira Lesmana memberikan kesan riang namun lebih mature dalam setiap lagu yang hadir di sini.
Duet Sherina dan Derby Romero dalam beberapa lagu semakin epik karena kini keduanya bisa take charge, tidak begitu didominasi Sherina di film pertama. Selain itu, aksi Chandra Satria dan Isyana Sarasvati juga jadi highlight yang tak boleh dilewatkan.