Review Transformers: Rise of the Beasts - Transformers Generasi Baru!

Film Transformers sudah kelewat dapat tanggapan buruk, namun lewat review ini kita akan melihat apakah film Transformers: Rise of the Beasts mampu mengubah image tersebut.
Transformers era Michael Bay mendapatkan reputasi love it or hate it. Sebagai film aksi, filmnya cukup menyenangkan, namun berbeda dengan Transformers yang dikenal fans.
Bumblebee menjadi awal baru bagi film Transformers dengan cerita yang lebih grounded dan humanis. Para fans optimis film ini bisa mengubah image Transformers.
Kemudian, Transformers: Rise of the Beasts muncul untuk menjawab rasa penasaran fans akan film Transformers generasi baru. Apakah film ini mampu memenuhi ekspektasi?
Review Transformers: Rise of the Beasts
1. Autobot bertemu Maximal

Di tahun 1994, seorang pegawai magang museum bernama Elena Wallace menyelidiki sebuah artifak yang berpotensi berasal dari luar bumi.
Aksinya rupanya mengaktifkan artifak itu, dan mengeluarkan sebuah ledakan energi tak kasat mata. Energi ini dibaca oleh Optimus Prime yang mengaktifkan para Autobot.
Di saat bersamaan, mantan ahli elektronik militer Noah Diaz dipaksa mencuri sebuah mobil dari acara penggalangan dana. Yang tidak ia tahu, mobil itu adalah sebuah Autobot.
Mobil yang bernama Mirage itu membawa Noah kepada kumpulan Autobot yang lain seperti Optimus, Bumblebee, dan Arcee.
Menurut Optimus, energi itu berasal dari Transwarp Key, teknologi milik para Maximal untuk membuka portal ruang dan waktu.
Optimus berharap Transwarp Key bisa membawa mereka pulang ke Cybertron. Namun ternyata ada lagi pihak yang mengincar Transwarp Key.
Unicron, alien berukuran sebesar planet raksasa, membutuhkan Transwarp Key untuk pergi ke berbagai lokasi di angkasa dan memakan planet-planet sebagai sumber energinya.
Untuk mendapatkan Transwarp Key, Unicron mengutus Terrorcon yang dipimpin oleh Scourge. Ledakan energi tersebut juga memanggil Scourge dan pasukannya ke Bumi.
Perang antara Autobot dan Terrorcon tak terelakkan, dimana Maximal yang bersembunyi di Bumi pun menampakkan wujud mereka kembali.
2. Awal segar buat Transformers

Sejak Bumblebee, Paramount dan Hasbro nampak ingin mengubah image dari film Transformers dan menjauh dari konsep full action dan realisme ala Michael Bay.
Film Transformers era ini memiliki visual yang mendekati Transformers G1, namun tetap mempertahankan keunikan dari film Bayverse.
Transformers: Rise of the Beasts memperkenalkan banyak tokoh baru baik dari sisi manusia hingga Transformer, sehingga terasa seperti sebuah awal baru.
Kisahnya cukup servicable, dimana elemen seperti aksi, kekerasan, dan sex appeal karakternya ditekan agar tidak seberat film era Michael Bay.
Tak hanya itu saja, Rise of the Beasts juga nampak memberikan banyak referensi dan penghormatan kepada Transformers era awal, bahkan jauh di era mainan Takara Tomy.
3. Kesimpulan review Transformers: Rise of the Beasts

Seperti yang disebutkan di atas, Transformers: Rise of the Beasts merupakan awal baru, atau clean slate bagi Transformers dan khususnya Hasbro di dunia film.
Film ini berusaha merebut kembali perhatian fans setia Transformers yang mengonsumsi berbagai media dari kartun, komik, mainan, hingga anime.
Sejauh ini, mereka berhasil melakukannya dimana Rise of the Beasts menjadi film yang cukup enjoyable tanpa berusaha terlalu keras untuk kelihatan beda.
Siapa tahu, film ini bisa menjadi sebuah awal dari universe film baru, jika ending-nya menjadi sebuah indikasi.
Transformers: Rise of the Beasts bisa ditonton di bioskop terdekat.
Rating: 3/5
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan film, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!