Malu Berlogat Daerah? Bule-bule Ini Justru Bangga Berlogat Medhok

Ramai di sosial media soal postingan bagaimana orang “gaul” Jakarta mengakui kalau mereka malu dengan teman yang memiliki logat daerah alias medhok. Beda dengan orang tersebut, lima bule berlogat medhok ini justru bangga dengan kemampuan berbahasa mereka.
Tidak sedikit memang orang ibu kota yang mengaku malu jika memiliki teman dengan logat kental khas daerah masing-masing. Mereka mengaku malu jika terlihat di publik tengah bergaul dengan orang berlogat daerah.
Hal ini memicu berbagai reaksi beragam dari warga net soal isu rasisme ini. Mulai dari yang membela bahwa logat medhok memiliki keunikan tersendiri, menjelaskan bahwa bahasa daerah juga mulai dikenal di luar negeri hingga ada yang curhat bagaimana dia diperlaukan rasis seperti ini selama bertahun-tahun.
Tapi ditengah cemoohan para anak “gaul” ibu kota yang merasa bahwa dirinya jauh lebih keren ketimbang orang daerah, ada lima bule berlogat medhok yang bangga dengan kemampuan multilingual mereka, siapa saja?
Bule Berlogat Medhok
1. Londo Kampung
Kalau kalian sering menonton video di YouTube, kalian pasti pernah setidaknya sesekali melihat video dari channel yang bernama Londo Kampung.
Walaupun memiliki channel bernama Londo Kampung, nyatanya lelaki yang bernama Dave Jepchott ini adalah seseorang Australia asli yang tumbuh dan besar di Surabaya. Bukan seorang Belanda sesuai dengan nama channelnya.
Dia sangat fasih berbahasa Inggris, Indonesia dan juga Jawa tentunya. Logatnya yang sangat khas dan medhok membuat orang kadang tertawa dan kaget, saat dia memutuskan untuk mengajak mereka berbicara tidak menggunakan bahasa inggris tapi bahasa Jawa.
2. Coach Timo
Bagi sebagaian warga Malang atau arek-arek Malang rasa-rasanya sudah tidak asing dengan nama Timo Scheunemann atau yang lebih akrab disapa Coach Timo ini.
Pernah melatih Persema pada tahun 2010-2011, pelatih berkewarganegaraan Jerman ini ternyata dilahirkan di Kediri pada tanggal 29 November 1973.
Timo menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dengan sangat fasih, ini dikarenakan dia tumbuh dan besar di Indonesia sedari dini. Logat medhok khas Jawanya dia dapatkan dari situ.
3. Jang Hansol alias Korea Reomit
Setelah membahas dua orang bule dari Australia dan Jerman, kini kita beralih ke orang Korea Selatan yang ternyata juga sangat fasih dalam berbahasa Indonesia serta Jawa.
Jang Hansol sebenarnya lahir di Daegu, Korea Selatan tepat 25 tahun silam di bulan Mei. Selama 16 tahun dia tinggal dan besar di kota Malang. Dari situlah dia sanggup menguasai bahasa Indonesia dan tentunya bahasa Jawa itu sendiri.
Terkenal dengan channel YouTubenya yang bernama Korea Reomit, Hansol sangat fasih berbahasa Jawa. Terlebih lagi logat Jawa Medhoknya membuat orang tidak akan menyangka bahwa dia adalah seorang Oppa Korea.
4. Daniel “Suku_Dani”
Kalau medhok selama ini identik dengan logat Jawa kental, kali ini ada juga bule yang memiliki logat “medhok” atau aksen kental non Jawa yang bisa membuat orang terheran-heran.
Adalah Daniel “Suku_Dani” adalah seorang asli Kanada yang sangat mencintai Indonesia terutama daerah Papua atau Tanah Mutiara Hitam.
Dirinya lahir di Jayapura, Papua pada tahun 1996 dan sempat tinggal di Amerika untuk bersekolah. Dirinya sangat fasih berbahasa Indonesia dan juga bahasa daerah Papua dengan logatnya yang sangat menarik untuk didengarkan loh.
5. White Papuans
Selain Daniel yang merupakan orang Kanada sanggup berbicara dengan logat dan bahasa daerah Papua, ternyata ada dua bule lagi yang memiliki kemampuan serupa.
Adalah Jan dan Ben, bule kakak beradik berkebangsaan Jerman yang juga membuat orang Indonesia kagum dan bangga dengan kemampuan berbahasa mereka.
“Kita adalah White Papuans. Darah Jerman, hati Papua dan cinta Indonesia,” adalah slogan khas yang selalu mereka katakan saat melakukan opening video di Channel Youtubenya.
Keduanya lahir di Jerman kemudian mengahbiskan masa anak-anaknya di Jayapura. Kemudian bangku SMP dan SMA dilanjutkan keduanya di Malang, Jawa Timur.
Walau enam tahun mereka tinggal di Malang, mereka sama sekali tidak menunjukkan kemampuan berbahasa Jawa mereka layaknya Londo Kampung dan Coach Timo. Mereka selalu menggunakan logat khas Papua yang sangat menarik untuk didengarkan.
Nah itu tadi enam bule yang justru malah bangga sanggup berbicara dengan bahasa Indonesia dan memiliki logat Medhok serta kental khas daerah di mana mereka tumbuh dewasa.
Jadi kalian jangan malu ya kalau diledekin suaranya medhok, heheheh.