Serukan Tagar #StopHateforProfit, PlayStation Boikot Iklan Facebook, Ada Apa?

Guna mendukung gerakan #StopHateforProfit terhadap Facebook, diketahui beberapa perusahan di dunia, termasuk PlayStation, mulai berhenti beriklan di media sosial milik Mark Zuckerberg itu.
Gerakan berhenti beriklan ini dilakukan sejak akhir bulan Juni 2020. Facebook dinilai tidak ada niatan dan terlalu lamban untuk menangani ujaran kebencian di platformnya.
Selain perusahaan game terbesar di dunia PlayStation, diketahui ada 240 perusahaan dari 400 brand yang menigkuti gerakan tersebut.
Sebelumnya, diberitakan kalau gerakan #StopHateforProfit diinisiasi oleh beberapa NGO, termasuk Anti-Defamation dan NAACP.
Kedua organisasi non profit ini mempopulerkannya di Twitter dan mengajak sederet perusahaan ternama di dunia untuk mengikuti gerakan #StopHateforProfit.
PlayStation juga menyerukan tagar #StopHateforProfit pada Facebook, berhenti beriklan

Dilansir gameindustry.biz, melalui sebuah surat tertulis yang disampaikan PlayStation, mereka menyatakan kalau sangat mendukung gerakan ini dan berkomitmen untuk bekerja demi kebaikan bersama.
“Untuk mendukung kampanye #StopHateForProfit, kami telah menangguhkan aktivitas Facebook dan Instagram kami secara global, termasuk iklan dan konten tidak berbayar, hingga akhir Juli,”
“Kami ada untuk bekerja (dan bermain) bersama untuk kebaikan,” tulis PlayStation dalam surat pernyataan.
Daftar Brand Dunia yang mendukung gerakan #StopHateforProfit kepada Facebook

Selain beberapa perusahaan game ternama dunia, tercatat ada lebih dari 240 perusahaan dari berbagai merek produk yang bergabung dengan gerakan ini.
Ngakak Tapi Perih! Ini Dia 10 Meme Nagih Utang yang Pasti Pernah Kamu Alamin
Di antaranya Adidas, Ben & Jerry’s, Coca-Cola, Dashlane, Honda, Levi’s, Mozilla, Patreon, REI, Target, The North Face, Verizon, dan Starbucks.
Statement lengkap dari NGO melalui laman resminya

Organisasi non-profit yang mendukung gerarakan ini melalui laman resmi www.stophateforprofit.org, menyampaikan bahwa Facebook memberikan kebebasan berupa hasutan dari media nasionalis kulit putih.
Facebook juga membiarkan jajaran media tersebut untuk menyerang para pemortes yang berjuang untuk menuntut keadilan rasial pada kasus George Floyd, Ahmaud Arbery, ataupun Rayshard Brooks.
Mereka juga menuduh platform media sosial tersebut mengambil profit untuk hate speech maupun rasisme dan antisemitisme.
Klarifikasi dari Boss Facebook, Mark Zuckeberg terkait dengan gerakan #StopHateforProfit

Seperti yang dilansir laman media Amerika Serikat, BBC News. Mark Zuckeberg turut memberikan komentar terhadap gerakan ini.
Yang bersangkutan menyatakan kalau ia tidak akan mundur dengan komitmennya agar seluruh pengiklan kembali ke platform Facebook.
Suami dari Priscilla Chan ini juga menambahkan bahwa Facebook beserta jajarannya tidak akan “mengubah kebijakan atau pendekatan pada hal apa pun hanya karena ancaman untuk pendapatan yang sedikit”.