Tragis! Inilah 3 Villain yang Mati oleh Senjata Sendiri

Villain yang mati dengan senjata sendiri mungkin terdengar nyeleneh. Namun percayalah, hal tersebut memang diceritakan pada beberapa film.
Bagi penikmat film, kalian juga pasti tahu bahwa superhero pasti akan mengalahkan para villain-nya, kematian villain sudah pasti tidak akan menjadi hal yang baru. Mulai dari kematian villain yang tragis, menyedihkan, mengejutkan, sampai yang terkonyol pun bisa kita lihat di berbagai film superhero.
Selain kematian yang tadi disebutkan sebelumnya, ada juga kematian villain yang terjadi akibat hal-hal yang bahkan kita sendiri tidak bisa prediksi.
Kita ambil salah satu contoh, yaitu villain yang mati dengan senjata sendiri. Entah karena para villain ini kurang perhitungan atau nasib mereka memang sangat buruk, berikut ini adalah daftar villain yang mati oleh senjatanya sendiri.
Count Dooku – Star Wars Episode III: Revenge Of The Sith (2005)

Pada scene dimana Grievous menculik Kanselir Palpatine, Obi-Wan Kenobi dan Anakin Skywalker dikirim oleh Dewan Jedi untuk menyelamatkannya di atas kapal Greivous.
Sesaat dimana mereka menemukan keberadaan kanselir, Count sudah menunggu kedatangan mereka, dan berkeinginan keras untuk menantang Anakin bertarung kembali. Karena Obi-Wan telah berhasil dilumpuhkan, Dooku membujuk Anakin untuk melampiaskan amarahnya.
Dengan melakukan hal itu, dia mampu mengalahkan Sith Lord yang lebih tua dan mengambil lightsaber dari tangannya.
Namun, saat itu Palpatine memberikan intruksi kepada Anakin untuk membunuh Dooku, meskipun ragu membunuh lawan yang tak bersenjata, tanpa keraguan sedikit pun Anakin malah memenggal Dooku.
Thanos – Avengers: Endgame (2019)

Siapa yang tidak mengenal Villain yang bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan sejatinya, tidak ada lagi selain sang Mad Titan, Thanos.
Dengan kekuatannya yang sangat luar biasa, dia berhasil memusnahkan setengah populasi makhluk hidup di Universe-nya. Menurutnya, dengan memusnahkan setengah populasi kehidupan dapat memulihkan keseimbangan di alam semesta.
Hal itu membuat para Avengers mempertimbangkan kembali soal perjalanan waktu yang dulu masih terbilang mustahil. Dengan perjalanan waktu, Avengers bisa mengembalikan efek Snap yang Thanos lakukan di Avengers: Infinity Wars sebelumnya.
Dengan rencana yang matang, para Avengers kembali ke poin dimana mereka bisa mengumpulkan Infinity Stones sebelum Thanos melakukan snap. Hal yang mereka lakukan telah diketahui oleh Thanos di masa lalu, melalui ingatan nebula yang tersinkron dari Nebula masa depan, kepada Nebula masa lalu.
Perang besar pun terjadi antara pasukan Thanos dan Avengers, yang puncaknya Iron Man mengambil semua Infinity Stones untuk melakukan Snap dan mengakhiri hidup Thanos beserta pasukannya.
Green Goblin – Spider-Man (2002)

Green Goblin yang tidak lain adalah Norman Osborn, dikeluarkan oleh dewan direksi Oscorp karena mengekspos dirinya pada sebuah gas eksperimental yang mampu meningkatkan kekuatan secara oesat.
Namun, efek samping dari kekuatan tersebut membuat kewarasan seseorang kian hari akan semakin menghilang.
Sejak dia memiliki kekuatan itu, kepribadiannya menjadi ganda, semua hal yang mengarah kepada kekerasan dan dendam, terfokus pada sisi Green Goblin-nya. Setelah itu, dia pun mencuri pakaian tempur dan prototype glider untuk melakukan kejahatan.
Spider-Man yang menghentikan kejahatannya jadi sasaran untuk Green Goblin habisi. Ketika pertarungan antara Spider-Man dan Green Goblin memuncak, Norman tiba-tiba mengungkapkan identitasnya. Dia mencoba meyakinkan Spider-Man, yaitu Peter Parker, bahwa dirinya dikendalikan oleh Green Goblin.
Selagi dia meyakinkan Peter bahwa dia adalah korban dari Green Goblin, dia menyiapkan glider miliknya dibelakang Peter. Saat itu, dia siap untuk menusuk Peter dengan glider miliknya. Namun naas, Peter yang memiliki Spider Sense mampu menghindar dari serangan kejutan Norman. Dan mengakibatkan Norman mati oleh glider-nya sendiri.
Itulah tiga villain yang mati dengan senjata sendiri. Berkat kompleksitas cerita, membuat kematian mereka tidak bisa kita katakan sebagai “mati konyol,” malah kematian tersebut bisa dibilang sangat tragis, jika kalian memang mengikuti alur ceritanya. Menurut kalian gimana?