William memulai kariernya sebagai investment banker di Los Angeles, tetapi panggilannya yang lebih besar muncul ketika saudaranya, Winston Utomo, meluncurkan Indonesian Times (saat ini bernama IDN Times) pada tahun 2014.
Memulai dari tim kecil dengan sumber daya terbatas, mereka menghadapi tantangan besar dalam membangun kredibilitas dan menarik audiens muda yang semakin kritis terhadap media digital.
William mengembangkan strategi bisnis yang inovatif untuk membedakan IDN dari pesaing dan membangun kepercayaan di tengah persaingan industri yang ketat.
Menyadari kebutuhan akan media yang lebih relevan bagi generasi muda Indonesia, William mengambil keputusan berani untuk meninggalkan zona nyaman dan kembali ke Indonesia.
Keputusan ini lahir dari keyakinan bahwa generasi muda Indonesia membutuhkan platform yang lebih inklusif dan berbasis teknologi.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk seluruh tim IDN yang telah bekerja keras membangun platform dengan dampak nyata,” ungkap William.
“Kami tidak hanya menciptakan bisnis, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia. Ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar,” sambungnya.