[OPINI] Alasan Mengapa Belum Ada Tim PUBG Mobile Indonesia Setangguh Bigetron RA

Berbicara mengenai tim PUBG Mobile asal Indonesia yang paling terkuat, tidak bisa dipungkiri jawabannya adalah Bigetron RA.
Ya, Bigetron RA memang merupakan tim PUBG Mobile asal Indonesia yang paling terkuat untuk sekarang.
Kehebatan mereka bahkan sudah dikenal di seluruh penjuru dunia, tak ayal setiap turnamen internasional, mereka selalu jadi langganan untuk dihabisi oleh lawan lainnya.
Alasan Bigetron RA masih jadi yang tertangguh di Indonesia

Sebelum jauh-jauh berbicara level internasional, mari kita sedikit melihat scene lokal dari PUBG Mobile Indonesia sendiri.
Bagi para penggemar PUBG Mobile di Indonesia pastinya tahu dengan kapasitas tim yang disebut sebagai alien ini.
Oh iya sebagai catatan, kami tidak akan membahas skill permainan, karena kami di sini akan berfokus kepada mental permainan.
Selain itu penulis merasa percuma membahas taktik permainan karena beberapa kali taktik permainan Bigetron RA seringkali diikuti oleh tim-tim lainnya, sehingga membuat Bigetron RA harus mengeluarkan taktik baru lainnya.
Tim yang dikenal “lambat panas” ini juga dikenal karena mampu menganalisis lawan-lawannya dan bahkan tidak segan untuk mengalah dibandingkan mementingkan prestise semata.
Seperti saat mereka merelakan Bootcamp ke Loops Esports karena mereka selalu kalah duel dengan mereka di scrim. Bigetron RA lebih memilih tempat lainnya dan fokus untuk memenangkan pertandingan.
Semua gelar juara telah diamankan di tahun 2020

Bigetron RA mengawali tahun 2020 dengan memenangi gelar PMPL ID Season 1, bahkan, mereka juga menjuarai regular season.
Setelah itu mereka melaju ke babak PMPL SEA Season 1 namun gagal meraih gelar juara setelah hanya puas di posisi runner up.
Perjuangan mereka kemudian berlanjut di PMWL Season 0: East atau bisa dibilang merupakan region Asia dan sekali lagi mereka membuktikan kapasitas juara mereka.
Sayangnya, performa Bigetron RA menurun drastis di babak grand final PMPL ID Season 2 di mana mereka hanya mampu menempati peringkat ke 10.
Namun, mereka tetap mampu menjuarai babak reguler dan berhak melaju ke PMPL SEA Season 2.
Mental juara Bigetron RA masih berlanjut kali ini dengan menjuarai PMPL SEA Season 2, di mana akhirnya mereka mampu melengkapi kepingan puzzle juara secara lengkap.
Mental juara

Mungkin, jika berkaca pada PMPL ID Season 2, Bigetron RA memang dikeroyok habis-habisan pada babak grand final.
Namun, mengingat mereka sudah mengamankan gelar juara di babak reguler mungkin bukanlah suatu permasalahan yang cukup besar mengingat tiket ke PMPL SEA sudah diamankan.
Para roster dari Bigetron RA harus diakui memang memiliki “kesombongan” yang luar biasa dibandingkan dengan tim-tim lain yang terlihat lebih “sopan”.
Hal ini bisa terlihat dari berbagai interview di mana mereka adalah salah satu tim yang sangat “entertaining” ketika diwawancarai karena selalu memberikan jawaban yang seenaknya dan tentunya kesombongan tingkat tinggi.
Tak ayal, haters Bigetron RA pun bermunculan di Indonesia (mungkin karena kesombongan mereka), namun menurut penulis pribadi hal-hal tersebutlah yang memacu mereka untuk memiliki mentalitas juara.
Ekosistem juara dari Bigetron Esports

Penulis memang tidak memahami situasi internal di Bigetron Esports karena memang belum pernah berkunjung ke sana.
Namun, berkaca pada PMGC 2020 di babak reguler di mana mereka mengundang Aerowolf Limax untuk “belajar” dari mereka, dan memang hasilnya terlihat di mana Aerowolf Limax akhirnya melaju ke babak Grand Final PMGC.
Hal itu menjadi bukti bahwa ekosistem juara sepertinya sudah terbangun di Bigetron Esports.
Jika Aerowolf Limax mampu “mencuri ilmu” dari Bigetron RA, bukan tidak mungkin Aerowolf Limax akan menjadi salah satu tim Indonesia yang dominan di scene PUBG Mobile Indonesia.