OPINI: Ke Mana Free Fire di Piala Presiden Esports 2023?

Free Fire absen dari Piala Presiden Esports 2023, beserta dengan cabang game esports lainnya. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Di tahun ini, Piala Presiden Esports hanya mempertandingkan 4 cabang yaitu MLBB men dan women, VALORANT, serta Lokapala.
Meskipun banyak game yang tidak lagi dipertandingkan di PPE 2023, komunitas Free Fire menjadi salah satu yang paling vokal dalam mengutarakan kekecewaan mereka.
Apa argumentasi yang membuat hilangnya Free Fire menjadi sebuah kesalahan? Lalu apa komentar dari pihak panitia PPE soal hal ini?
Absennya Free Fire dari Piala Presiden Esports 2023
1. Manay curhat soal Piala Presiden

Isu soal absennya Free Fire dari Piala Presiden Esports 2023 pertama kali mencuat sejak daftar game-nya diumumkan.
4 cabang dipertandingkan yaitu MLBB men, MLBB women, Lokapala, serta VALORANT. Free Fire tidak dipertandingkan bersama dengan PUBG Mobile, eFootball, dan game lainnya.
Manay jadi salah satu tokoh yang cukup vokal mengutarakan keresahannya soal masalah ini sejak bulan Juli 2023 kemarin.
“Jika ditanya bagaimana tanggapan saya soal Free Fire tidak ada di Piala Presiden Esports sangat disayangkan karena Free Fire adalah game komunitas yang paling aktif,” kata Manay kepada ONE Esports.
Manay berargumen bahwa ia melihat komunitas Free Fire tumbuh subur di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, Free Fire Nusantara Series masih rutin berlangsung di kota dan daerah.
“Saya terlibat langsung, terjun dan datang melihat antusias para pemain banyak sekali di komunitas tiap kota. Pertanyaannya apa sih penyebabnya Free Fire (mungkin) ditiadakan?” lanjutnya.
“Kami butuh alasan dari pihak panitia jika mereka (benar) mau mengembangkan industri esports masa tidak ada Free Fire, itu sungguh saya sayangkan,” pungkas Manay.
2. Piala Presiden terbuka untuk kerja sama

Pada konferensi pers Piala Presiden Esports 2023 yang juga diadakan di bulan Juli, Panitia Pelaksana Piala Presiden Esports 2023 Rangga Danu menjelaskan kenapa PPE 2023 hanya mempertandingkan 3-4 cabang game saja.
“Tahun lalu kami ada 6 game; 3 game lokal dan 3 game populer. Tahun ini kami masih terbuka (untuk kerja sama), kami masih menunggu (diskusi dengan dev/pub game) karena dari segi timeline tahun ini agak padat,” kata Rangga kepada Kumparan.
Rangga menjelaskan, Piala Presiden Esports biasanya dimulai pada bulan Agustus sampai Desember, namun untuk tahun ini dimajukan ke bulan Juli.
“Kami masih diskusi dengan publisher game baik lokal maupun asing. Jadi semakin banyak yang dipertandingkan, kami semakin senang sebenarnya,” lanjut Rangga.
Diskusi ini juga diharapkan Rangga didukung dengan data sehingga mampu memantapkan kerja sama antara PPE dengan dev/pubg game.
3. Pendapat coach Free Fire lainnya

Lalu bagaimana dengan pendapat dari coach dan staf tim Free Fire lainnya di Indonesia? Nyong, manager Genesis Dogma, menyayangkan hal tersebut.
Apalagi, Free Fire jadi salah satu nomor game andalan Indonesia yang sudah membuahkan hasil di level internasional.
“Bisa dibilang Free Fire ada prestasi lah di luar sana. Di Vietnam itu kan emas sama Perak, berhubung itu enggak ditandingkan ada pertanyaan aja sih,” kata Nyong.
Meski merasa kecewa, ia tetap menghormati keputusan dari panitia PPE dan berharap ada perkembangan positif di masa depan.
Tabul, coach ONIC Esports merasa Free Fire dan esports kompetitif lainnya harus bisa berjalan di kompetisi level tertinggi.
“Gua berharap kalau esports untuk negeri, semua game yang kompetitifnya aktif itu harus jalan terus sih,” kata Tabul kepada RevivaLTV.
Beda lagi dengan Fayad, coach POCO Star yang memandang kondisi ini dengan lebih kritis.
“Menurut saya, data yang sampai ke staf kepresidenan nggak lengkap ya. Perlu diingat, 70% (pemain) dari 540 ribu tim adalah pemilih wajib (Pemilu) tahun depan. Mereka harus akui itu,” kata Fayad kepada GGWP.ID.
Fayad berpesan agar staf kepresidenan lebih detail lagi dalam memeriksa data Free Fire. Ia bersedia membantu menyajikan datanya jika diperlukan.
4. Kesimpulan

Hilangnya Free Fire dari kompetisi Piala Presiden Esports 2023 tentu mengundang pertanyaan, karena tidak ada alasan untuk tidak menyertakannya.
Meski demikian, ada sesuatu yang terjadi di balik layar sehingga game ini tidak terpilih ke dalam lineup.
Alasan yang dikemukakan sejauh ini adalah karena deadline mepet dari sisi panitia PPE, namun tidak menutup kemungkinan ada alasan lain yang belum bisa dikemukakan.
Meski mengecewakan, ada baiknya seluruh pihak bisa berlapang dada atas keputusan yang telah terlanjur ditetapkan.
Mari berharap di tahun depan Free Fire dan game lainnya bisa kembali dipertandingkan di Piala Presiden Esports.
Untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai Free Fire atau game Battle Royale lainnya, follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!