Eksklusif: KB Berikan Opini Tentang Super Fans dan Toxic Online

MPL Season 12 sudah menjalani tiga minggu pelaksanaan. Vibes yang hadir di MPL Arena di season 12 ini menjadi salah satu hal yang patut disoroti.
Adapun sorotan yang jelas adalah kepada para super fans yang pada season ini jauh lebih enerjik dalam mendukung tim kesayangannya dengan nyanyian hingga tabuhan gendering.
Vibes dari pertandingan pun menjadi lebih hidup, dan hal tersebut juga disetujui oleh Ryan “KB” Batistuta, selaku caster di MPL Season 12 yang bertugas di MPL Arena.
Bagi KB, season ini lebih berjalan lebih pecah dengan kehadiran dan kreativitas dari para super fans yang hadir langsung.

“Season ini menurut gua itu season paling pecah, siapapun yang main, tanpa terkecuali.” kata KB yang penulis interview setelah pertandingan hari kedua week tiga MPL Season 12.
“Kayak semua super fans udah benar-benar hadir, udah punya yel-yel tersendiri juga. Dan itu yang membuat vibes dari MPL Arena makin hidup. Thanks to all super fans karena kalian teriaknya lebih gila, mungkin teriaknya lebih gede daripada caster.” lanjut KB menjelaskan.
KB juga berterima kasih dan mengatakan bahwa apa yang hadir di MPL Season 12 ini juga tidak lepas dari peran Moonton serta Mineski selaku EO pelaksana.
“Sebenarnya thanks to Moonton dan juga ke EO pelaksana ya, Mineski ya, yang luar biasa ya. Karena kalau sadar ya, kalau dibandingin sama dua atau tiga season lalu, ini tuh (venue) sudah digedein. MPL Arena sekarang kapasitasnya lebih gede.” kata KB.
Namun dengan antusias super fans yang terlihat setidaknya hingga week tiga kemarin, KB juga memberi masukan kepada pelaksana, untuk mengakomodir super fans yang tidak kebagian tiket.
“Tapi mungkin kayak buat nobar di depannya, yang di bawah, misalkan yang gak kebagian tiket tapi pengen ketemu sama playernya, bisa nonton di luar juga.” ujar KB memberi masukan.
Super Fans vs Toxic Online

Hal positif yang dihadirkan super fans di MPL Arena adalah poin bagus yang bisa dicontoh, namun ada juga Tindakan oknum yang mengaku fans di ranah dunia maya (online) yang penulis soroti.
Tidak sedikit oknum-oknum yang mengetik hal-hal tidak wajar bahkan toxic di kolom komentar ketika pertandingan MPL berlangsung.
KB memberi pandangan bahwa toxic yang hadir di dunia maya, tidak berkaitan dengan seseorang sebagai fans. Jiwa seorang fans yang terlihat adalah ketika mereka hadir menyaksikan langsung di MPL Arena dan menghadirkan berbagai cara kreatif.
“Ketika di MPL Arena, mereka have fun, mereka juga enggak toxic sama sekali. Bahkan ketika tadi Oji prediksi ONIC full (melawan Aura Fire) terus Aura yang menang, yaudah kita have fun.”
“Dibikin nyanyian “Pak pulung anti Onic “, “Ranger Emas anti Aura”, itu untuk have fun aja, enggak ada konotasi toxic kayak di kolom komentar, nyerang-nyerang IG atau segala macam.”

KB bahkan mengatakan bahwa orang yang toxic sampai serang-serang IG itu bukanlah fans tim, melainkan memang netizen yang toxic.
“Karena menurut gua yang nyerang-nyerang IG (sebagai contoh toxic) itu bukan fans dari sebuah tim. Ya mereka emang kebetulan jadi diri mereka aja tanpa harus kita cap sebagai fans ini atau itu.” tutur KB.
Sebagai orang yang berpengalaman di komunitas MLBB, KB memberi contoh, ketika dia bertemu dengan fans-fans tim, semua fans benar-benar asyik untuk dijumpai.
“Gua dari dulu ya, gua ketemu Kingdom, gua ketemu aura fams, ketemu EVOS Fams, gua ketemu Sonic, mereka asik-asik gitu loh. Dateng buat dukung timnya, mau menang kalah yaudah. Mereka udah jobdesknya mendukung timnya. that’s all.”

Tetapi mengenai toxic yang berlangsung di dunia maya khususnya kolom komentar, KB memberikan data bahwa Microsoft pernah memberikan hasil riset tentang hal toxic.
“Dan ngomongin tingkat toxic ya, Microsoft juga udah pernah riset kalau Indonesia ini salah satu negara yang secara typing by online, tingkat toxicnya tinggi banget. Jadi buat teman-teman, mari tingkatkan literasi, kurangi hate speech.”
“Buat fans, semua fans, terutama yang online. Karena menurut gua, yang datang ke studio, mereka enggak ada tuh tiba-tiba keluar kata-kata yang kasar.”.