Genesis Dogma Terpuruk di FFML ID Season 8, Ini Dia Alasannya!

Cassa, pelatih Genesis Dogma jelaskan alasan tim mereka terpuruk di FFML S8 sejak Season 7 hingga Season 8.
Genesis Dogma merupakan salah satu tim yang baru mulai bergabung dalam gelaran Free Fire Master League sejak Season 7 lalu.
Dengan kemampuan mereka pada gelaran FFML Season 7, Genesis berhasil keluar sebagai juara baru. Namun, sayangnya pada FFML Season 8 ini, mereka belum bisa mendapatkan hasil yang baik di babak liga. Apa yang terjadi pada tim tersebut?
Genesis Dogma di FFML S8

Dalam wawancara bersama yang dilakukannya (27/9/2029), Cassa menjelaskan mengapa tim mereka selalu terpuruk di babak liga.
Pada FFML ID Season 7, GD hanya mampu sampai diperingkat ke-12. Posisi ini membuat GD nyaris tidak lolos ke babak selanjutnya. Namun, secara mengejutkan, mereka berhasil menjadi juara FFML ID Season 7.
Hal ini terjadi lagi pada FFML ID Season 8. Tim asuhan Cassa berada diposisi ke-10 meskipun mereka bisa mendapatkan hasil yang cukup baik di minggu awal kompetisi.

Akan tetapi, mendekati Final Week, Genesis Dogma belum mampu menambah poin mereka.
Cassa yang baru saja bergabung ke dalam tim, menyebutkan bahwa saat ini target mereka adalah babak semi final dan final. Mereka pun menyadari bahwa posisi GD sudah tidak bisa mengejar poin POCO Star yang sudah bertengger di posisi teratas.
Pada Week 1 dan 2, mereka memang berhasil mencapai target poin mereka, yakni 80. Namun sayangnya, di sisa minggu selanjutnya, mereka tidak bisa mengejar target poin yang telah ditetapkan.

“Sebenarnya bukan termasuk strategi sin, tapi masalah persiapan aja. Karena satu terhambat oleh libur yang terlalu panjang, dan aku juga baru masuk jadi bagian coaching staff, dan jalan dua minggu untuk menerapkan strategi.
Jadi kurang diserap dengan tujuan yang tinggi, jadi kita harap masih bisa bermain bagus, tapi untuk juara itu bonus. Walaupun di Week 1 Week 2 udah maksimalin dengan memiliki target 80 dan itu beberapa udah tercapai. Jadi di liga ini kita terapin untuk latihan semi final sama finalnya,” ujar Cassa.