OPINI: Kesempatan Indonesia Menjadi Juara FFWS SEA Fall 2024 Masih Terbuka

Kita mulai dari RRQ Kazu yang pada fase knockout berhasil finis di posisi 3 dengan raihan 986 poin.

Mereka punya total Booyah yang sama dengan Buriram United dengan 15 kali Booyah, dan bahkan sempat beberapa kali mengungguli mereka.

Satu highlight paling keren dari RRQ Kazu adalah rekor 4 Booyah dalam 1 hari pada week 2, dengan total raihan poin 217 dalam satu matchweek.

Dengan alasan di atas, bukan tidak mungkin RRQ Kazu bisa mengulangi performa terbaik mereka dan merebut gelar juara.

EVOS Divine finis di posisi 8 pada fase knockout, dengan total raihan 84 poin. Meski demikian, mereka masih punya kans untuk menjadi juara.

Pertama, EVOS Divine memegang gelar runner up Esports World CUp 2024 cabang Free Fire, sehingga kekuatan mereka masih patut diperhitungkan.

Selain itu, gelar juara FFWC 2019 juga membuktikan bahwa EVOS Divine merupakan salah satu poros kekuatan Free Fire yang unggul dari Indonesia.

Bukti bahwa mereka masih masuk ke dalam cutoff menuju babak Point Rush dan Grand Final, menunjukkan bahwa EVOS Divine punya kemampuan untuk fight sampai akhir.

Tim Indonesia terakhir yang berhasil lolos ke babak Point Rush dan Grand Final adalah Bigetron Delta yang finis di bawah EVOS Divine, posisi 9 dengan total 808 poin.

Sebagai tim debutan FFWS SEA, raihan tersebut tentu cukup mengesankan, apalagi ditambah dengan performa yang kompetitif sepanjang babak knockout.

Bayangkan sebuah tim yang baru pertama kali bermain di FFWS SEA, bisa mempecundangi Team Falcons yang merupakan pemegang gelar juara EWC 2024 cabang Free Fire.

Sebagai sebuah tim kuda hitam, Bigetron Delta tentunya akan berjuang mati-matian untuk bisa meraih hasil terbaik di babak final nanti.