Sumber: instagram.com/ff.esports.id
Babak Grand Finals kali ini memang telah menggunakan aturan baru, yaitu Champion Rush. Peraturan ini sendiri baru diperkenalkan oleh Garena di turnamen FFWS SEA Pre-Season 2025 kemarin.
Adapun peraturan ini merujuk kepada semua tim peserta untuk harus mencapai Champion Rush Point yang sudah ditentukan terlebih dahulu, agar bisa berkesempatan meraih gelar juara. Jika sudah mencapai Champion Rush Point, tim pun harus bisa mendapatkan Booyah di game berikutnya agar bisa langsung keluar sebagai sang juara di turnamen ini. Namun, jika tim tersebut gagal untuk mendapatkan Booyah usai mencapai Champion Rush Point hingga game kedelapan digelar, maka penentuan gelar juara akan dilihat dari tim dengan peringkat tertinggi di papan klasemen akhir.
Nyatanya, aturan ini pun cukup menguntungkan bagi tim Sriwijaya. Ya, tim yang berasal dari regional Bandung tersebut memang cukup konsisten bertengger di papan klasemen atas atau menengah di setiap gamenya. Mereka juga berhasil mendapatkan Booyah di game keenam, meski gagal mendapatkannya kembali di game berikutnya. Meski begitu, mereka masih mempunyai peluang besar untuk memperebutkan gelar juara.
Game terakhir pun nyatanya dimanfaatkan dengan sangat bagus oleh tim Sriwijaya. Mereka bahkan kembali mendapatkan Booyah di game terakhir. Hal ini membuat Sriwijaya yang sudah mengantongi 132 poin di babak finals, menempati posisi pertama pada papan klasemen akhir, dan merebut gelar juara.
Sriwijaya Esports pun berhasil merebut gelar juara FFNS 2025 Spring, sekaligus tiket menuju FFWS SEA musim ini. Salah satu pemainnya, yaitu PRD Jooeel, juga berhasil menyandang gelar Predator Finals FFNS 2025 Spring. Sebagai informasi, Sriwijaya sendiri merupakan tim komunitas yang berasal dari regional Bandung. Mereka telah melakukan perjalanan dari Offline Qualifier hingga meraih gelar juara di FFNS 2025 Spring.