1. Transisi Identitas & Budaya Tim
Salah satu alasan NAVI gagal lolos Playoff adalah karena mereka lagi ada di masa transisi identitas dan budaya tim.
Meskipun roster-nya awalnya dari Rebellion Zion, banyak pergantian pemain di berbagai lane bikin sinerginya belum nyatu.
Perubahan dari Rebellion ke NAVI juga otomatis ngasih tekanan tambahan.
Ekspektasi tinggi dari fans dan manajemen bikin pemain-pemain kayak Cars dan Ether harus kerja keras ngebuktiin diri. Adaptasi kayak gini jelas nggak bisa instan.
2. Eksekusi Strategi yang Kurang Matang
Di liga seketat MPL ID, hal-hal kayak drafting, strategi, dan eksekusi itu penting banget. Tapi NAVI kelihatan masih belum nemuin formula yang pas.
Mereka sering kalah di fase draft pick, rotasinya lambat, dan nggak siap ngambil atau ngedefend objektif. Decision making-nya juga masih kurang matang,
jadi waktu mau mulai team fight, kadang pemain-pemain lainnya belum siap dan gampang dibalik sama lawan. Ini jelas salah satu alasan kenapa NAVI gagal lolos Playoff.
3. Minimnya Clutch Player dan X-Factor
Tim besar biasanya punya satu pemain yang bisa jadi pembeda, clutch player yang bisa ngangkat tim di situasi genting.
Tapi di NAVI, sosok itu belum kelihatan. Belum ada yang bisa konsisten jadi game changer kayak Kairi di ONIC atau Albert dari RRQ.
Tanpa pemain kayak gitu, NAVI sering kesulitan buat bangkit waktu momentum permainan mulai hilang, apalagi pas masuk mid sampai late game.
4. Persaingan yang Ketat di MPL ID
Harus diingat juga kalau MPL ID itu liga paling ketat buat Mobile Legends di Indonesia.
Tim-tim kayak Geek Fam atau Liquid ID aja yang udah bertahun-tahun di liga ini masih harus jungkir balik buat bersaing.
Jadi buat tim baru kayak NAVI yang baru restrukturisasi, jelas butuh waktu buat bisa bersaing lawan tim-tim yang udah mapan.
Ini juga salah satu alasan kuat kenapa NAVI gagal lolos Playoff.
5. Struktur Tim yang Belum Solid
Walaupun punya pemain berbakat, struktur internal di NAVI masih kelihatan belum rapi. Mulai dari coach, analisis lawan, sampai pembagian peran, semuanya belum maksimal.
Mereka juga kelihatan nggak punya banyak improvisasi pas game berjalan, dan kurang punya plan B kalau strategi utama gagal.
Tanpa perbaikan menyeluruh dari sisi internal, bakal susah buat NAVI berkembang ke depannya.
Lima alasan NAVI gagal lolos Playoff di MPL ID Season 15 ini nggak cuma soal performa dalam game, tapi juga soal kesiapan tim secara keseluruhan.
Mulai dari transisi identitas, strategi yang belum matang, sampai kerasnya kompetisi di liga, semuanya jadi tantangan besar yang belum bisa mereka taklukkan.
Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Kalau mereka bisa evaluasi dengan tepat dan perkuat struktur tim, bukan nggak mungkin NAVI bisa bangkit dan jadi kekuatan baru.
Yang jelas, nama besar doang nggak cukup. Yang dibutuhin sekarang adalah konsistensi, adaptasi, dan kerja sama tim yang kuat.
Semoga aja di Season selanjutnya, kita bisa lihat versi terbaik dari NAVI. Karena di dunia esports, yang bertahan bukan yang paling besar, tapi yang paling cepat beradaptasi.