Coach BOOM Esports HOK Ungkap 4 Alasan Kenapa Esports HOK Menjanjikan

Intinya sih...
Kesempatan terbuka bagi pro player muda di ekosistem HOK Esports yang masih baru, memungkinkan pemain muda mendapatkan headstart menuju status profesional.
Menantang bagi pro player veteran dari game MOBA lain, karena ekosistem HOK Esports juga ramah bagi mereka yang sudah memiliki dasar-dasar dan pengalaman.
Terbuka bagi tim-tim baru dan tim komunitas, karena ekosistem liga HOK Esports belum mengadopsi sistem franchise dan masih memiliki sesi qualifier terbuka untuk berbagai tim.
Ciiyan, coach BOOM Esports divisi Honor of Kings mengungkap beberapa alasan mengapa ekosistem esports Honor of Kings menjanjikan bagi banyak pihak.
Ciiyan, yang memiliki pengalaman sebagai analis Omega Esports dan coach Amihan Esports divisi WIld Rift, membagikan pandangannya seputar HOK Esports melalui akun Facebook pribadinya.
Menurutnya, karena scene esports HOK masih muda, ada banyak kesempatan terbuka untuk menciptakan gebrakan.
Ajakannya ini bukan berarti ia menjelek-jelekkan game MOBA lainnya, karena menurutnya berbagai game MOBA yang eksis bersamaan akan mendorong persaingan yang sehat antar setiap game.
"Kalian tidak perlu menghujat satu game untuk memuji game lain. Semua judul game (MLBB, HOK, Wild Rift, Pokemon Unite) dapat hidup berdampingan, dan ini adalah kemenangan bagi setiap pemain," ungkap Ciiyan.
"Saya sendiri, seorang pelatih/manajer tim Honor of Kings profesional, suka bermain game lain (Magic Chess MLBB, Dota, dll...)," sambungnya.
Penasaran pendapat Ciiyan soal potensi Esports HOK? SImak bahasannya berikut ini.
1. Kesempatan terbuka bagi pro player muda
Menurut Ciiyan, ekosistem HOK Esports yang masih baru memungkinkan banyak pemain muda untuk mendapatkan headstart menuju status profesional.
Paslanya, jika para pemain muda ini mulai dari game MOBA lain, persaingan akan semakin ketat.
"Untuk bisa masuk MPL, kalian harus melewati ratusan ribu pemain MLBB yang aktif, yaitu 0,01% (50-70 pemain teratas dengan lebih dari 200-500 ribu pemain), dengan pengalaman beberapa tahun," ujar Ciiyan.
"Di HOK, game ini telah dirilis secara global selama setahun (20 Juni 2024). Banyak pemain yang baru saja memainkan game ini (kurang dari setahun) dan sudah bergabung dengan PKL," sambungnya.
Ciiyan menambahkan, jika para pro player muda ini fokus di HOK selama 6 bulan, maka mereka bisa melihat hasil dari perkembangan kariernya.
2. Menantang bagi pro player veteran
Tidak hanya bagi pro player muda, Ciiyan juga menilai ekosistem HOK Esports juga ramah bagi pro player veteran dari game MOBA lain.
"Kalian sudah memiliki dasar-dasar dan pengalaman untuk menjadi pro player, kalian hanya perlu mempelajari map, hero, dan skill," ujar Ciiyan.
Ia mengambil contoh eks pemain tim G2 Blacklist dari Wild Rift pindah ke HOK Esports lewat tim berbeda. Dalam 1 bulan pertama, mereka menembus babak grand final qualifier, dan di bulan ke-6 dan 7 lolos ke HOKC 2024 di Indonesia.
Lebih lanjut lagi, mereka juga sudah berhasil lolos kualifikasi menuju KWC 2025 di Esports World Cup 2025, bersama tim mereka masing-masing.
3. Terbuka bagi tim-tim baru
Bagi Ciiyan, HOK Esports masih sangat terbuka dengan tim-tim baru dan tim komunitas. Pasalnya, ekosistem liga HOK Esports tidak, atau belum mengadopsi sistem franchise.
"MPL sudah menjadi liga franchise, artinya tim/organisasi sudah ditetapkan, tidak ada kualifikasi untuk masuk liga. PKL masih merupakan lapangan terbuka untuk semua orang," paparnya.
Ia menambahkan HOK Esports memiliki sesi qualifier terbuka yang bisa diikuti berbagai tim. Kualifikasi untuk season Fall 2025 sendiri sudah dimulai di bulan Juli.
4. Ajang pembuktian para coach
Menurut Ciiyan, saat ini ada kurang dari 10 coach Honor of Kings di Filipina. Kondisi ini ia inilai menjadi kesempatan emas untuk menciptakan gebrakan.
"Ini adalah kesempatan terbaik kalian (para coach) untuk menjadi salah satunya (coach HOK) dan melatih tim pro," kata Ciiyan.
Ciiyan mencontohkan tim seperti Elevate dan RWE yang baru bergabung dengan HOK Esports di bulan Desember 2024 dan berhasil menembus Invitational S3.
Selain itu, ada juga tim ACT Esports Club yang debut di bulan Maret 2025, lolos PKL via kualifikasi terbuka, dan kelak akan ikut bertanding di KWC 2025.
Gimana pendapat kamu, apakah poin-poin yang disampaikan coach Ciiyan sudah spot on?