Napak Tilas Ranah Esports Mobile Legends di Indonesia pada Tahun 2018

Gim dengan genre MOBA yang diluncurkan dua tahun silam ini menuai banyak sekali pro dan kontra, ada yang suka namun ada juga yang benci. Namun suka tidak suka Mobile Legends tetap menjadi satu dari sekian banyak gim mobile yang sukses, yuk kita tengok perjalanan esports Mobile Legends selama 2018 ini.
Banyak hal yang mewarnai perjalanan esports Mobile Legends selama kurun waktu hingga penghujung 2018 ini, mulai dari hujatan yang menanggap bahwa Mobile Legends adalah MOBA plagiat, hingga Mobile Legends yang menurut para netijen tidak layak disebut sebagai esports.
Tapi dibalik kemegahan serta kesuksesan dari setiap gelaran Mobile Legends selama tahun 2018, semua tidak terlepas dari sisi drama yang juga ikut mewarnai perjalanan tersebut. banyak sekali hal yang terjadi seandainya kita mau sedikit menilik atau bahasa kerennya napak tilas.

Kejadian pertama yang mewarnai perjalanan sukses Mobile Legends di tahun 2018 adalah, langkah salah yang diambil oleh tim nxl>. Kejadian tersebut terjadi sekitar bulan Pebruari, yang di mana tim nxl> yang beranggotakan Billy dan kawan-kawan, harus terseok-seok pada laga regular season MPL musim pertama.
Mereka harus berjuang mati-matian karena dan benar-benar berangkat dari nol. Tidak hanya sampai disitu, Billy dan kawan-kawan harus merasakan pahitnya ditinggal oleh sponsor utama mereka, yaitu nxl> karena pihak managemen merasa Billy dan kawan-kawan tidak menjalankan kewajiban mereka.
Namun karena peraturan tidak memperbolehkan mereka berganti nama tim selama gelaran berlangsun, nxl> yang berdarah-darah melewati fase regular season akhirnya bisa menginjak main event dengan “meminjam” nama dari managemen nxl>
mereka tidak diunggulkan untuk menjadi juara, namun siapa disangka pada saat semua meninggalkan mereka berlima, dengan modal dan tekat yang kuat, mereka keluar sebagai juara season pertama. Pihak Moonton dan MPL merasa tidak adil jika mereka juara dengan menggunakan nama nxl>.
Akhirnya dengan beberapa perubahan peraturan, mereka boleh mengganti nama dan mereka memilih Kings Slayer sebagai nama tim baru mereka.

Lalu kejadian menarik yang kedua adalah, berita hoax yang muncul dan dibumbui oleh hasutan dari para haters serta para pesaing dari Mobile Legends. Yaitu berita bahwa Mobile Legends akan ditutup karena mengalami penuntutan atas penjiplakan material yang ada di dalam game.
Diberitakan bahwa Mobile Legends dituntut oleh Tencents karena kasus penjiplakan, yang benar adalah penuntutan atas CEO Mobile Legends yang melanggar kesepakatan kerja. Huff semoga tidak ada lagi miss informasi seperti ini ya nanti di tahun depan.

Kalian masih ingat bagaimana drama tengah tahun yang cukup menggelitik dan menghibur, melibatkan dua pemain pro Mobile Legends antara DayLen dan juga Warpath. Hubungan benci dan cinta layaknya suami istri ini terjadi karena kelakuan dari masing-masing yang memang kurang dewasa.
Padahal keduanya pernah jadi satu tim loh dulu, terus kok malah berantem. Entah sekarang sudah baikan atau belum. Namun kita sih berharap mereka semua baikan lagi, heheheh. Jangan cakar-cakaran yes!

Kalau bicara soal video gim dahulu kita tahu bagaimana stigma buruk serta miring tentang ini di mata masyarakat luas, jangankan didukung oleh pemerintah seperti sekarang. Untuk bermain video gim di luar hari libur saja kita sudah mesti bakal di caci maki oleh orang tua kita.
Yang dibilang gim itu ga guna lah, merusak masa depan lah atau cacian hingga kita tidak akan bisa jadi orang sukses kalau bermain gim terus. Namun semua kini berubah, sadar atau tidak langkah mulus gim diterima di masyarakat luas adalah salah satunya berkan Mobile Legends.
AoV memang menjadi yang pertama jadi cabang olahraga elektronik resmi di event setingkat ASIAN GAMES, tapi Mobile Legends lah gim MOBA mobile pertama yang ditayangkan di televisi, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmatiknya.
Sadar akan hal tersebut, pemerintah melalui BEKRAF mendukung penuh industri gim Indonesia sebagai salah satu industri kreatif, yang bisa dikembangkan. Ini langsung terbukti dengan diundangnya para pemain ternama Mobile Legends sebut saja JessNoLimit, oleh ketua MPR ke gedung MPR.
Wah hebat ya!

Gelaran internasional Mobile Legends yang ditayangkan di televisi, seperti yang kita sebutkan tadi adalah gelaran yang satu ini, yaitu MSC 2018 yang di adakan di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada beberapa bulan lalu. Gelaran yang ternyata luar biasa ramai dan terbilang sukses ini membuat mata masyarakat banyak terbuka.
Meski Indonesia hanya bisa menyabet gelar juara ketiga melalui perjuangan gigih dan sengit RRQ, tetap saja itu patut kita acungi jempol. Untuk MSC selanjutnya kita yakin kalau Indonesia bisa menjadi juara pertama! Ayo dukung terus perkembangan esports dalam negeri.

Nah untuk kejadian napak tilas yang terakhir, mungkin kalian para pendukung tim yang memiliki arti King of Kings ini merasakan kebanggaan yang mendalam. Pasalnya Lemon dan kawan-kawan berhasil menjadi juara baru untuk MPL season kedua.
RRQ.O2 yang memang tampak mendominasi sejak gelaran regular season, selalu berebut tempat pertama dengan Onic yang juga menjadi unggulan juara. Namun takdir berkata lain, bahwa RRQ lah yang patut menjadi raja untuk season kedua ini bukan si landak kuning, macan putih atau gerombolan serigala penguasa season pertama.
Nah itu tadi enam kejadian menarik yang sudah terjadi selama kurun waktu 2018 ini, menurut kalian bagaimana? Mana yang paling berkesan? Tuliskan pada kolom komentar ya dan jangan lupa untuk share artikel ini serta tag teman kalian juga.