OPINI: Pentingnya Punya Pemain Cadangan Meskipun Hanya Jadi Camat

Suka lihat pemain yang dianggap sebagai camat? Padahal, kemunculan para pemain camat ini menekankan pentingnya punya pemain cadangan meskipun tak pernah dimainkan.
Mungkin kamu akrab dengan nama EVOS Dlar, ONIC Vior, AURA SamoHT, dan pemain lainnya yang tidak pernah dimainkan oleh timnya di season bersangkutan.
Meskipun absennya mereka dari Land of Dawn disayangkan dan dianggap buang-buang slot saja, namun para pemain yang ada di posisi cadangan ini punya peran penting.
Jika momennya tepat, pemain cadangan bisa menjadi penyelamat tim di saat-saat genting. Sebaliknya, jika peran mereka disepelekan maka ganjaran yang diterima akan sangat pedih.
Pepatah mengatakan, “gagal melakukan persiapkan berarti mempersiapkan kegagalan.” Kita akan melihat bagaimana menyepelekan peran pemain cadangan punya konsekuensi fatal, dan bagaimana seharusnya kita menyikapi peran para camat.
Pentingnya punya pemain cadangan di tim esports
1. Kasus nyata di Bigetron Era

Kasus nyata tentang bagaimana pemain cadangan punya peran sangat penting terjadi pada tim Bigetron Era, namun kisah mereka justru jadi pembelajaran agar jangan sampai terjadi.
Lineup BTR Era terdiri dari 5 pemain kuat yang sangat mendominasi di scene MLBB ladies. Lineup ini tidak berubah banyak, dengan alasan untuk mempertahankan chemistry.
Hal ini juga terefleksikan pada jajaran pemain cadangan yang bisa dibilang nihil. Hal ini kemudian berbalik menjadi senjata makan tuan.
Di Piala Presiden Esports 2023, BTR Era kehilangan jungler Vival yang harus kuliah. Posisinya digantikan oleh asisten coach Tazy, yang untungnya posisinya cocok.
Fast forward ke UniPin Ladies Series season 2, kejadian sama terulang. Fumi Eko dilarikan ke rumah sakit di tengah pertandingan grand final karena kondisinya kritis.
Tazy kembali menjadi pemain dadakan, namun sebagai midlaner ia belum terbiasa bermain di EXP lane layaknya Fumi.
BTR Era memang kembali menjadi juara ULS, namun mereka sempat memberikan kesempatan bagi RRQ Mika untuk mengejar.
2. Mengatur ekspektasi sebagai pemain cadangan

Salah satu faktor kenapa BTR Era enggan mencari pemain cadangan adalah karena kelima pemainnya sudah terlalu solid sehingga tidak bisa memberikan kesempatan main untuk pemain cadangan.
Hal ini sejatinya bisa dihindari jika tim bisa tegas mengatur ekspektasi untuk pemain cadangan tersebut.
Saat negosiasi kontrak, tim dan pemain tentunya akan membahas ekspektasi jam bermain yang akan dijamin untuk pemain.
Di titik ini, tim harus bisa tegas dalam mengutarakan kebutuhan mereka untuk pemain cadangan tersebut.
Jika tim butuh pemain cadangan sebagai rotasi, sampaikan itu kepada pemain. Jika pemain cadangan ini hanya akan dipakai saat force majeure, sampaikan juga kepada pemain itu.
Masalah jika pemain tersebut menerima atau tidak, itu masalah lain. Yang penting, tim sudah menyampaikan ekspektasi mereka.
3. Jadi camat tak menghalangi pemain untuk berkontribusi

Meskipun pada akhirnya tidak dimainkan, bukan berarti pemain cadangan yang menjadi camat tidak bisa berkontribusi di dalam tim.
Ambil contoh di RRQ, beberapa player yang dianggap camat sepeti Dyrennn dan Xinnn turut mengeksplor bidang lain dalam esports seperti streaming dan media sosial.
Jonathan Liandi menyebut kasus seperti RRQ adalah privilege dari sebuah tim besar, dimana para camat bisa mengembangkan karir sebagai talent saat tidak dimainkan.
Di contoh lainnya, hanya dengan memiliki camat saja, sebuah tim bisa meraih hasil yang baik.
Meski demikian, hal ini rasanya hanya efek placebo yang sulit dibuktikan kebenarannya.
4. Kesimpulan

Di MPL ID, masalah soal pemain cadangan bisa dikatakan sudah nonexistent karena tim peserta punya banyak pemain yang bisa dirotasi antar match, atau bahkan antar game.
Namun di scene lain seperti MLBB ladies atau scene amatir/semi pro, kekurangan pemain cadangan bisa menjadi masalah. Mungkin tidak sekarang, namun di masa depan.
Menyiapkan pemain cadangan, meskipun peran mereka hanya menjadi camat, menunjukkan bahwa tim siap menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi di lapangan.
Force majeur seperti yang dialami Fumi Eko bisa terjadi di momen yang tidak terduga. Para pemain cadangan ini bisa menciptakan perbedaan antara sukses dan gagal di momen krusial.
Lalu seperti disebutkan di atas, bahkan meski para pemain cadangan ini tidak dimainkan, mereka masih bisa berkontribusi kepada tim di luar match.
Jadi lain kali saat kamu melihat pemain sebuah tim yang dianggap camat, jangan anggap mereka makan gaji buta.
Alasannya, karena mereka juga bekerja sama kerasnya dengan pemain reguler untuk kepentingan tim, dan jasa mereka akan sangat bermanfaat di momen yang tidak disangka.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan Mobile Legends, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!