Dalam konferensi pers yang diadakan di Old Shanghai Sedayu City hari Jumat, 16 Februari 2024, player Bigetron Era Vivian menjelaskan perbedaan kekuatan antara tim MDL dan WSL.
Menurut Vivian, saat melawan tim MDL yang dominan diisi pemain laki-laki, ia harus berusaha untuk meminimalisir kesalahan.
“Kalau bikin mistake waktu lawan tim WSL itu masih bisa ditoleransi, dan masih bisa menang. Cuman kalau lawan tim cowok harus selalu meminimalisir mistake. Soalnya mistake kecil bisa jadi besar, gitu,” kata Vivian.
Tazy, coach timnas MLBB ladies Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja kemudian mengungkap fakta mengejutkan terkait kekuatan tim ladies Indonesia.
“Jadi setelah SEA Games kita dapat slot dari PB ESI untuk kualifikasi IESF. Waktu itu kita lawan EVOS Legends sama EVOS Icon,” kata Tazy.
Tazy menjelaskan bahwa pertandingan tersebut tidak disiarkan secara publik. Namun berdasarkan data yang ia punya, tim ladies mampu bersaing head-to-head dengan tim sekelas MPL dan MDL.
“Bahkan EVOS Legends nggak bisa ngalahin kita sampai 25 menit. Aku sangat senang karena sejujurnya kita nggak pernah sama sekali scrim dengan tim MPL,” lanjut Tazy.
Tazy juga mengungkap bahwa kesempatan untuk melawan tim laki-laki di level yang lebih tinggi bisa dibilang cukup kecil.
Padahal, kesempatan scrim dengan lawan yang kemampuannya lebih tinggi itu sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tim ladies.
“Jadi kalau misalkan suatu saat mungkin kita bisa scrim tiap harinya di level yang sama, menurutku kita bisa sampai ke level itu,” pungkasnya.