Perjuangan Tim MICC di MDL ID: Warmil Geng dan Xalvador Ozon Berangkat Dari Komunitas

Ajang MICC sukses mewujudkan mimpi beberapa tim komunitas untuk bertanding secara profesional di MDL ID.
Pada penyelenggaraan perdananya, MICC mendapatkan tim Warmil Geng dan Xalvador Ozon sebagai dua tim yang mencapai babak grand final.
Keduanya masuk ke dalam MDL ID season 9 dan bertanding dengan berbagai tim developmental dari peserta MPL ID.
Ditempatkan di grup D pada fase group stage, Warmil dan XO berhasil maju ke fase selanjutnya yaitu Swiss Round.
Namun, langkah mereka terhenti di babak tersebut. Warmil Geng sebagai juara MICC finis di posisi 16, sementara XO di posisi 10.
Seperti apa pengalaman mereka mengikuti MICC hingga berlaga di MDL ID? Inilah kisah dari Warmil Geng dan Xalvador Ozon.
Kisah tim pemenang MICC di MDL ID

Pemain dari Warmil Geng dan Xalvador Ozon, masing-masing Nitzher dan KurooKy, berkesempatan untuk hadir di MPL Arena demi membagikan kisah mereka.
KurooKy yang berasal dari Garut, mengikuti MICC karena ajakan teman-teman di lingkungannya.
“Kita tuh main iseng-iseng aja karena kita dikasih tahu ada slot MDL, dan prize pool-nya juga gede,” kata KurooKy.
“Kita main dan sampai di 16 besar itu udah bangga banget. ‘Ayo lah, dikit lagi tanggung dapet slot runner up.’ Kita main lagi sampai di grand final ketemu WG,” lanjutnya.
Sebelas duabelas dengan XO, Warmil Geng berawal dari pertemanan di warung kopi, dan namanya berasal dari warkop tempat kumpul mereka yaitu Warung Amil.
“Iseng-iseng ikut turnamen, terus ada MICC. Kita daftar dan jadi juara di sana untuk masuk ke MDL,” ungkap Nitzher.
Baik Nitzher dan KurooKy punya mimpi untuk bisa bertanding di MPL Indonesia. Nitzher menyebut, semua player punya ambisi untuk masuk liga MLBB premier tersebut.
Meskipun awalnya hanya iseng-iseng ikut MICC dan mengincar prize pool, bertanding di MPL membuat mimpi mereka selangkah lebih dekat.

“Saya baru ngerasain panggung MDL, terus lawannya juga udah ada pengalaman. Saya awal-awal main jujur ngerasa gugup banget. Sampai kemarin hampir lolos playoff, gagal karena kalah lawan Yasbih,” ujar KurooKy.
Meski demikian, KurooKy tetap merasa senang bisa merasakan pengalaman bertanding melawan tim MDL.
“Saya juga pengen ngelawan tim yang lebih jago dari mereka, lebih famous kayak RRQ, BTR, ONIC,” lanjunya.
“Semenjak masuk MDL, kita belajar gimana caranya jadi pro player. Awalnya kita main iseng di warkop, tapi semenjak di MDL lebih ditata jam mainnya, latihannya, strategi buat draft pick,” sambung Nitzher.
Nitzher dan KurooKy berpesan untuk tim grasroot lain yang ingin mengikuti MICC agar pantang menyerah dan memanfaatkan kesempatan yang muncul.
“Kalau ada jalur yang bisa diambil tanpa ada biaya kayak MICC, saya saranin ikut MICC karena itu gratis. Siapin mental dan kekompakan tim,” kata KurooKy.
“Dari MICC kita step by step menuju ke MDL dan MPL itu enak,” sambung Nitzher.
Pendaftaran MICC season 2 masih dibuka hingga 27 Mei 2024. Apa tim kamu bisa menjawab tantangan untuk maju ke panggung profesional?