Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Player To Watch Faker feature.png
Sumber: Esports World Cup

Intinya sih...

  • Faker, The Unkillable Demon King dari T1, terpilih sebagai Player To Watch edisi kali ini oleh GGWP.

  • Statistik menunjukkan konsistensi dan kualitas performa Faker selama lebih dari 12 tahun di panggung kompetitif LoL.

  • Prestasi menggunung membuat Faker menjadi legenda hidup di esports dan LOL, dengan berbagai penghargaan dan rekor prestasi yang sulit disamai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Faker, The Unkillable Demon King dari T1, terpilih untuk menjadi Player To Watch edisi kali ini oleh GGWP.

Jika ada satu nama yang selalu identik dengan League of Legends (LOL) dan esports global, maka nama itu adalah Lee “Faker” Sang-hyeok.

Sejak debutnya pada 2013 bersama T1 (saat itu SK Telecom T1), Faker telah menjadi ikon, legenda hidup, sekaligus wajah yang mewakili betapa megahnya dunia kompetitif LoL.

Julukan “The Unkillable Demon King” bukanlah sekadar label, melainkan identitas yang terbukti dalam kiprah panjangnya hingga kini, lebih dari satu dekade.

1. Statistik: Bukti Konsistensi dan Kualitas

Sumber: instagram.com/faker

Dilansir dari laman Games of Legends Esports (26/08/2025), data menunjukkan betapa stabil sekaligus mematikan performa Faker.

Dalam perjalanan karirnya, ia mengoleksi 940 kemenangan dengan 466 kekalahan, menghasilkan win rate 66,9 persen. Angka ini jelas luar biasa jika mengingat ia sudah bermain selama lebih dari 12 tahun di panggung kompetitif.

Dari sisi kontribusi individu, Faker mencatatkan KDA 4.1. Sementara dari aspek mekanik, ia mengukir Creep Score per Minute (CSM) 8.9 dan Gold per Minute 412.

Tak berhenti di sana, pengaruhnya terhadap jalannya tim terlihat nyata lewat Kill Participation 64,2 persen serta Damage per Minute 549.2.

Statistik ini menunjukkan bahwa Faker bukan hanya sekadar pemain veteran yang bertahan, tapi masih tetap relevan bahkan di tengah generasi pemain baru yang lebih muda.

Lebih menarik lagi, Faker dikenal dengan fleksibilitas Champion pool-nya. Ia pernah menggunakan lebih dari 83 Champion berbeda di turnamen resmi. Hal ini membuatnya sulit ditebak oleh lawan.

Salah satu champion andalannya adalah Azir, dengan 69,9 persen win rate dan KDA 4.0. Fleksibilitas ini membuat Faker tidak pernah kehilangan nilai kompetitifnya di setiap meta yang berubah.

2. Jadi Salah Satu 'Otak' T1 di Berbagai Turnamen, Khususnya EWC 2025

Sumber: instagram.com/faker

Turnamen Esports World Cup (EWC) 2025 menjadi panggung, di mana Faker kembali membuktikan diri.

Saat T1 berhadapan dengan G2 Esports, Faker tampil impresif dengan KDA 8/1/15 (23.0), CSM 8.2, dan Damage per Minute (DPM) 777. Angka ini mencerminkan dominasi penuh di Mid Lane, sekaligus kontribusi masif terhadap kemenangan tim.

Meski T1 hanya menempati posisi ketiga di turnamen tersebut, sorotan tetap mengarah kepada Faker.

Sebagai seorang Mid Laner, ia menjadi otak strategi T1. Kekuatan makro-nya mampu mengubah arah permainan hanya lewat satu keputusan tepat—apakah itu melakukan roam untuk membantu sidelane, memimpin teamfight, atau sekadar menjaga stabilitas tempo permainan.

Inilah yang membedakan Faker dari banyak pemain lain. Ya, ia bukan hanya unggul dalam mekanik, tetapi juga dalam membaca permainan dan menciptakan momen yang menguntungkan bagi timnya.

Selain di panggung pertandingan, sosok Faker juga menarik karena kepribadiannya yang unik. Meski terkenal dan berpenghasilan besar, ia dikenal sederhana.

Ia pernah viral karena masih menggunakan ponsel jadul meski statusnya sudah superstar. Di depan kamera, ia jarang menunjukkan emosi berlebihan, hingga dijuluki seperti “robot” karena ketenangan dan ekspresinya yang datar.

Selain itu, ada satu hal yang membuat Faker semakin istimewa, yaitu loyalitasnya kepada T1. Sejak awal karir hingga kini, ia tidak pernah berpindah tim.

Di dunia esports yang penuh dengan perpindahan pemain demi tawaran besar, Faker tetap memilih untuk membangun satu dinasti di satu tim. Loyalitas ini membuatnya bukan hanya sekadar pemain, tetapi juga wajah abadi T1.

3. Prestasi Menggunung Menjadikan Faker Legenda Hidup di Esports dan LOL

Sumber: instagram.com/faker

Sulit untuk merangkum semua pencapaian Faker hanya dalam beberapa baris. Namun, sejumlah prestasi ikoniknya antara lain:

  • 3 kali juara Worlds (2013, 2015, 2016)

  • 2 kali juara MSI (2016, 2017)

  • 10 kali juara LCK bersama T1

  • Medali emas Asian Games 2022 bersama tim Korea Selatan

Ia juga meraih beragam penghargaan selama berkarir di esports, antara lain:

  • Playoffs MVP LCK 2015 Summer

  • MVP 2016 Mid-Season Invitational

  • Finals MVP 2016 World Championship

  • "Only me Level-up" LCK 2021 Awards

  • Best Initiating Player LCK 2022 Awards

  • Player of the Year LCK 2023 Awards

  • Mid of the Year LCK 2023 Awards

  • MVP Esports World Cup 2024

  • Finals MVP 2024 World Championship

  • Player of the Year LCK 2024 Awards

  • Mid of the Year LCK 2024 Awards

  • Esports PC Player of the Decade di Decade Awards by IO Esports Awards 2025

Tidak ada pemain lain di dunia League of Legends yang mampu menyamai rekor kombinasi prestasi, umur karir, dan pengaruh besar seperti Faker.

Bahkan pada 22 Mei 2024, Faker diumumkan sebagai anggota pertama yang masuk ke dalam Hall of Legends yang didirikan oleh LOL Esports.

Peresmiannya itu dilakukan di The Shilla Seoul, Korea Selatan, pada 6 Juni 2024.

Dengan semua statistik, pencapaian, dan pengaruh yang ia miliki, tidak berlebihan jika Faker tetap dipandang sebagai Player to Watch edisi kali ini. Ia bukan hanya soal masa lalu atau legenda yang sudah lewat, tetapi masih membuktikan diri di panggung tertinggi.

Kekuatan mekanik, kecerdasan makro, champion pool yang luas, serta pengalaman panjang membuatnya selalu relevan. Lebih jauh lagi, keberadaan Faker di panggung memberikan inspirasi bagi generasi baru pemain dan penonton.

Ia adalah bukti nyata bahwa dedikasi, konsistensi, dan mentalitas juara bisa membuat seseorang bertahan di puncak lebih dari satu dekade.

Julukan “The Unkillable Demon King” seakan menjadi ramalan yang terbukti, yaitu sulit sekali menggeser sosok seperti Faker dari pusat perhatian. Dan di edisi kali ini, Faker masih patut untuk dibahas di Player to Watch.

Editorial Team