Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Ribo Jelaskan Kenapa Trash Talk Harusnya Bertujuan Untuk Membangun!

Pemain game kompetitif pastinya tidak asing dengan kejadian trash talk, tapi ada yang berpendapat hal tersebut harusnya bertujuan membangun!

Trash talk alias mengatai pemain lain sebenarnya bukan sesuatu yang baru di kalangan gamer, terlebih gamer kompetitif.

Meski begitu, ternyata ada satu player yang menganggap bahwa awalnya hal tersebut digunakan untuk memotivasi lawan.

Sayang, karena iklim e-sports yang berkembang pesat, tujuan trash talk kemudian berubah menjadi untuk saling ejek.

Ribo Menganggap Trash Talk Harusnya Bertujuan Untuk Membangun dan Memotivasi!

Carlito Jr. atau yang biasa dikenal dengan nama Ribo menyampaikan perasaan kecewanya terhadap kegiatan trash talk di e-sports saat ini.

Menurut Ribo, awalnya trash talk digunakan untuk memotivasi lawan agar bisa berkembang dan melakukan trash talk balik.

Sementara saat ini, ia beranggapan kalau trash talk hanya bertujuan untuk mengatakan kata-kata ejekan kepada lawan.

Hal tersebut juga diperparah oleh para fans yang juga ikut-ikutan trash talk dan tidak berkontribusi apapun terhadap perkembangan lawan.

Sejarah trash talk menurut Ribo

Lewat sebuah wawancara di TikTok, Ribo menceritakan singkat tentang sejarah trash talk yang ia ketahui.

Menurutnya, trash talk awalnya adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh seorang pemain kepada pemain yang ia hadapi.

“Harusnya tujuannya adalah untuk memupuk semangat,” jelas Ribo.

Ribo menambahkan bahwa setelah jadi korban trash talk, seorang pemain akan berusaha untuk menjadi lebih baik agar bisa melakukan trash talk balik.

Sayangnya, Ribo merasa bahwa hal tersebut tidak lagi terjadi dengan iklim e-sports yang ada saat ini.

Ikut campur fans memperkeruh suasana?

Ribo berpendapat bahwa saat ini, trash talk menjadi sulit dilakukan karena fans akan langsung ikut melontarkan ejekan yang sama terhadap lawan.

Hasilnya, menurut Ribo, para pemain akan sangat berusaha untuk menjaga diri mereka agar lawan yang mereka hadapi tidak menjadi korban netizen.

Dari pendapat Ribo tersebut, nampaknya para fans juga harus berbenah diri agar mereka bisa melihat trash talk yang seru bagi para pemain.

Hal tersebut karena trash talk sendiri sebenarnya bisa berguna untuk menciptakan “villain” yang perlu dikalahkan dalam sebuah kompetisi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Taufiq Radityadji
EditorTaufiq Radityadji
Follow Us