Menjadi satu-satunya pelatih yang memberikan gelar M1 World Championship atau gelar juara dunia Mobile Legends pada tahun 2019, Zeys menilai skuad itu perlu penguatan.
Sejak MPL ID S4, Zeys tahu betul bagaimana membangun rasa kekeluargaan antar pemain. Bukan hal instan memang menyatukan chemistry para pemain.
Nama-nama seperti Eko Oura, Ihsan Luminaire, Yurino Donkey, Wannn, dan Gustian REKT merupakan hasil proses panjang bagaimana EVOS menemukan skuad yang dominan.
Mereka, ketika itu, dikenal dengan skuad bernama WORLD. Raihan gelar M1 World Championship dan MPL ID S4 cukup membuat nama mereka dikenang para fans.
Tapi bukan Zeys namanya. Dia mampu menyatukan chemistry dengan sangat luar biasa. Buktinya, gameplay WORLD ketika itu begitu ditakuti.
Zeys punya banyak insight soal menyatukan chemistry pemain. (GGWP/Rien)
“Ini pengalaman gue jadi pemain terus menjadi pelatih dalam 10 tahun ke belakang. Sangat susah untuk mengetahui apa yang mereka lakukan di belakang panggung,”
“Bagaimana level apa yang bisa mereka lakukan atau apa dampak yang diberikan ke tim. Gimana ya, lo nggak akan bisa tahu kalau lo nggak satu tim,”
“Bahkan, kalau lo satu tim saja, nggak akan bisa tahu 100 persen. Kecuali, kalau terus bersama-sama,” ucap Zeys melansir REVIVAL.
Maksud dari Zeys adalah chemistry pemain bisa terbentuk seiring dengan berjalannya waktu. Makin lama, maka makin baik terbentuk chemistry-nya. Menurutmu bagaiman, setuju dengan Zeys?