Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Inilah 5 Agent Valorant yang Terlupakan di VCT Masters Berlin!

Kemarin, kami telah membahas tentang lima Agent yang menjadi Agent terpopuler di ajang VCT Masters Berlin. Nah kini, kami akan membahas tentang kebalikannya, yaitu mengenai peringkat lima Agent yang “terlupakan” di ajang VCT Masters Berlin.

Terlupakan di sini bukan berarti kalau lima Agent tersebut sama sekali tidak dimainkan di VCT Masters Berlin. Terlupakan di sini berarti kalau mereka memiliki pick rate terendah di turnamen yang dimenangi oleh Gambit Esports itu (karena semua Agent mendapat giliran bermain).

Siapa sajakah kelima Agent yang terlupakan tersebut? Mari kita lihat bersama!

5. Breach

Sumber: Riot Games

Di peringkat kelima Agent yang terlupakan di VCT Masters Berlin, kita punya pria bionik asal Swedia, Breach.

Agent yang dulunya adalah kriminal kelas kakap ini hanya memiliki pick rate sebesar 6 persen di VCT Masters Berlin.

Breach memang memiliki stun jarak jauh dan utility yang memungkinkan kalian untuk membutakan dan menyerang lawan di balik dinding. Ini memang terdengar cukup overpowered, namun pada kenyataannya, Breach menjadi salah satu agent paling tidak populer.

Hal ini diakibatkan karena minimnya informasi yang bisa diberikan oleh Breach. Berbeda dengan Sova atau Skye yang bisa memberi informasi keberadaan musuh, Breach sama sekali tak bisa memberikan informasi tersebut.

Flash yang dimilikinya tidak memberi isyarat kalau ada musuh di jangkauan flash tersebut, berbeda dengan Skye yang bisa memberi tahu keberadaan musuh dengan flash miliknya. Ini juga menjadikan Skye sebagai pilihan utama sebagai flasher initiator dibanding Breach.

Stun jarak jauh miliknya, yaitu Fault Line juga tak memberi tahukan informasi apakah ada lawan yang terkena atau tidak yang semakin membuat Breach menjadi pengumpul informasi yang buruk.

Riot setidaknya bisa berusaha untuk memperbaiki Breach dengan  membuat Breach mengumpulkan informasi dari satu atau dua utility miliknya di update-update yang akan datang.

Apa yang menurut kalian harus dilakukan Riot untuk membuat pick rate Agent tertinggi di Valorant ini meroket?

4. Brimstone

Sumber: Riot Games

Di peringkat keempat kita punya Agent yang sering diroasting dan dikatai sebagai boomer oleh Agent lainnya, yaitu Brimstone.

Agent controller asal Amerika Serikat ini hanya memiliki pick rate sebesar 5 persen di ajang VCT Masters Berlin yang lalu.

Walaupun Brimstone adalah smoker yang sangat baik yang juga memiliki jangkauan luas (meski tak seluas Astra), ia tetap menjadi salah satu Agent yang tidak laku.

Utility lain miliknya yang “tak terlalu berguna” (kecuali ultimate Orbital Strike) dianggap menjadi penyebab jatuhnya pick rate dari orang tua ini.

Stim Beacon yang memberikan buff kepada kawan hanya berguna di situasi tertentu saja, semisal di situasi yang membutuhkan tim untuk berkumpul dan menembak bersamaan.

Kemudian molly dari Incendiary juga tidak memberikan control dan crowd control sebaik Agent controller lain yang lebih populer, semisal Astra dengan Gravity Well miliknya.

Riot diharapkan untuk bisa lebih memperhatikan Brimstone dan mencegahnya untuk dikirim ke panti jompo lebih cepat dengan memberikan buff kepadanya.

Banyak yang bisa dilakukan oleh Riot, seperti misalnya melakukan rework kepada satu atau dua utility dari Brimstone atau memberikan charge lebih untuk smoke miliknya yang bisa terisi seiring waktu berjalan (seperti smoke milik Omen).

Menurut kalian, apa yang bisa dilakukan Riot untuk memperbaiki Brimstone?

3. Phoenix

Sumber: Riot Games

Di peringkat ketiga daftar Agent yang terlupakan di VCT Masters Berlin, kita punya Radiant asal Inggris, Phoenix.

Phoenix sebenarnya memiliki persentase pick rate yang sama dengan Brimstone, yaitu 5 persen, namun kami menempatkannya lebih rendah karena ia hanya dimainkan di satu map, yaitu Haven.

Masalah utama Phoenix sebagai duelist yang harus selalu melakukan entry frag adalah ia mudah masuk tapi sulit untuk keluar.

Ia bisa melakukan inisiasi dengan mudah menggunakan flash miliknya, yaitu Curveball, namun Phoenix akan sulit keluar jika ia dalam posisi terjepit karena ia tidak memiliki dash atau skill yang memungkinkannya untuk lari seperti Jett atau Reyna.

Utility lain dari Phoenix seperti dinding dari Blaze dan molly dari Hot Hands juga membuatnya cenderung defensif untuk ukuran duelist yang seharusnya ofensif.

Menurut kalian, apa yang harus diperbaiki dari Phoenix?

2. KAY/O

Sumber: Riot Games

Pada peringkat kedua di daftar Agent yang terlupakan di VCT Masters Berlin kita punya robot pembunuh Radiant, KAY/O.

Di VCT Masters Berlin, KAY/O memiliki pick rate yang sangat rendah, yaitu hanya sebesar 2 persen. Angka ini juga menjadikannya sebagai initiator paling tidak populer di Berlin.

Meskipun KAY/O adalah Agent yang cukup komplit dengan bisa memberi informasi menggunakan ZERO/Point, mengeluarkan granat dengan FRAG/Ment, dan mengeluarkan flash dengan FLASH/Drive ia masih menjadi Agent yang tidak populer.

Salah satu alasan utama ketidak populeran dari robot ini adalah flash yang punya delay terlalu lama dan kurang memiliki efek kejutan.

Riot sudah bertindak dengan memberi buff kepada KAY/O di patch 3.06 yang baru saja dirilis. Mereka memberi buff pada FLASH/Drive yang mana bisa kalian lihat detailnya di sini.

Namun, apakah itu cukup untuk membuat pick rate KAY/O melonjak? Kita akan mengetahuinya di turnamen berikutnya.

1. Yoru

Sumber: Riot Games

Agent yang menjadi peringkat pertama di daftar Agent paling terlupakan di VCT Masters Berlin adalah karakter andalan dari streamer Ethos, yakni Yoru.

Sepanjang turnamen, Yoru hanya dipilih sebanyak satu kali oleh satu tim, yaitu perwakilan Korea Selatan F4Q ketika melawan juara VCT Masters Reykjavik, Sentinels.

Di satu-satunya map yang menampilkan Yoru itu, F4Q harus rela tunduk dari Sentinels dengan skor telak 13-3.

Permasalahan dari tidak populernya Yoru adalah ia sulit untuk melakukan entry frag. Yoru bisa masuk ke dalam wilayah musuh dengan menggunakan dua skill miliknya, yaitu flash dari Blindside dan teleportasi dari Gatecrash.

Permasalahannya adalah, flash dari yoru sulit untuk dieksekusi dan skill yang membuatnya bisa menyusup masuk ke daerah musuh, yaitu Gatecrash tidak bisa dikontrol dan sangat berisik, sehingga menyulitkan Yoru untuk berada di posisi yang diinginkan.

Berisiknya suara dari portal Gatecrash juga memudahkan lawan untuk bersiap untuk menembak Yoru segera setelah ia berpindah tempat yang membuat Agent asal Jepang ini semakin menjadi pilihan yang tidak populer untuk duelist.

Mungkin Riot bisa mempertimbangkan untuk membuat suara Gatecrash menjadi lebih kecil atau bahkan tak bersuara sama sekali sebagai bentuk perbaikan untuk Yoru.

Bagaimana menurut kalian? Apa yang bisa dilakukan Riot untuk memperkuat Yoru?

Itulah daftar peringkat 5 Agent yang terlupakan di ajang VCT Masters Berlin. Adakah Agent andalan kalian di daftar peringkat ini?

 

Sumber: vlr.gg

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us