Mengenal Art Lead LOL Berasal dari Indonesia, Siapakah Dia?

Ayo kita eksplor lebih dalam cerita di balik proses kreasi skin untuk salah satu champion dari League of Legends, yakni Yasuo Foreseen yang dikembangkan oleh Julian, Art Lead LOL berkebangsaan Indonesia.
Pada tanggal 2 Maret 2024, tim League of Legends Indonesia memiliki kesempatan langka untuk melakukan wawancara eksklusif dengan dua individu berbakat dari Indonesia yang terlibat aktif dalam dunia League of Legends.
Dia adalah Rudy, yang menjabat sebagai Splash Art Craft Lead, dan Julian, yang menduduki posisi Art Lead LOL. Kedua kreatif ini telah menjalani perjalanan yang panjang di industri ini.
Dalam acara yang bertajuk Summoners Lounge, Rudy dan Julian membagikan beragam pengalaman dan wawasan mereka.
Salah satu momen menarik yang mereka bagikan adalah kisah di balik proses kreatif dalam pengembangan skin Yasuo Foreseen. Mereka membuka jendela ke dalam proses rumit dan penuh tantangan yang mereka lalui untuk menghadirkan skin yang memukau ini kepada para pemain League of Legends.
Foreseen Yasuo Nyaris Tidak Dibuat

Meskipun skin Foreseen Yasuo kini menjadi fenomenal dan sangat populer, pada awalnya, anggota tim League of Legends tidak sepakat dengan konsep tersebut.
Ada banyak perbedaan pendapat yang muncul, dengan beberapa anggota tim berpendapat bahwa Yasuo seharusnya tetap terlihat kuat dan muda, karena mengubahnya menjadi sosok tua dapat menghilangkan daya tarik dan kesan yang dimilikinya sebelumnya.
Menurut Julian, “Awalnya, kita sempat membahas ide untuk membuat Yasuo terlihat tua, sudah pensiun, dan tidak lagi ingin bertarung. Banyak yang tidak setuju, menganggap bahwa Yasuo seharusnya terus terlihat kuat. Mereka khawatir jika Yasuo dibuat tua, orang tidak akan tertarik dan itu tidak akan memberikan inspirasi.”
Namun, bekerja di Riot Games, dalam lingkungan League of Legends, memberikan setiap anggota tim kesempatan untuk menyuarakan pendapat dan berkontribusi dalam proses kreatif.
Meskipun izin sudah diberikan untuk memulai pengembangan Foreseen Yasuo, masih ada beberapa orang di tim internal yang belum sepenuhnya setuju dengan ide tersebut. Julian dan rekan-rekannya tetap gigih dalam upaya mereka untuk mendesain Yasuo dengan sebaik-baiknya, dan akhirnya, hasilnya sukses besar, memperoleh pengakuan di tengah komunitas pemain League of Legends.

“Ini sebabnya saya ingin menyoroti pengalaman bekerja di Riot; mereka benar-benar menghargai suara setiap anggota tim. Saya dan mitra saya diberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa konsep Yasuo yang tua masih bisa terlihat keren. Kami memutuskan untuk mencobanya dan melihat bagaimana reaksi orang. Saat pertama kali desain itu diajukan, banyak yang meragukan ide tersebut, tetapi akhirnya, hasilnya cukup mengesankan. Kami bersyukur mendapat kesempatan untuk membuktikan potensi konsep tersebut,” tambah Julian.
Cerita di balik pengembangan Foreseen Yasuo ternyata penuh kejutan. Selain melibatkan bakat dari anak bangsa Indonesia, tim menghadapi banyak keraguan di internal.
Foreseen Yasuo dapat dikatakan sebagai inisiatif dari Julian dan timnya, dengan Rudy dan rekan-rekannya yang memberikan kontribusi luar biasa dalam menghasilkan splash art yang memukau.
Hasilnya, skin ini benar-benar mencuri perhatian, menciptakan pembicaraan di seluruh komunitas. Yasuo yang tua namun tetap memancarkan keberwibawaan berhasil menarik perhatian banyak orang.