Jalani Pertandingan Resmi, Big God Dota 2 Jadi Tim yang Patut Diwaspadai!

Julukan super team memang bukan hal yang baru di scene Dota 2. Tapi kali ini, jajaran super team yang benar-benar super bernama Big God Dota 2 siap masuk ke dalam radar dalam persaingan ketatnya DPC!
Big God Dota 2 sendiri merupakan tim asal Cina terbaru yang berhak menyandang gelar super team. Tidak heran karena tim ini diisi pemain legendaris di scene Dota 2!
Nama tim ini memang tidak mengada-ada. Julukan Big God atau dewa hebat memang tidak salah dilekatkan dengan tim ini. Sejak awal terbentuknya di tahun 2014, tim ini memang menjadi rumah bagi para legenda Dota 2 asal Cina.
Pertama dibentuk untuk menghadapi DAC 2015, tim ini langsung diisi oleh roster legendaris. Mereka adalah Zu “Burning” Zhilei, Zhang “Xiao8” Ning, Bai “RoTK” Fan, Zhang “Lanm” Zhiceng, dan Tong “Mikasa” Junjie.

Nama-nama di atas tentu sudah tidak asing. Burning adalah salah satu carry terbaik sepanjang masa (bahkan sejak era Dota 1) bersama dengan partner sejatinya RoTK yang mengisi offlane, Xiao8 adalah support terbaik Cina dan seorang pemegang gelar juara TI 4.
Begitu juga dengan Lanm dan Mikasa yang tidak kalah terkenalnya berkat keahliannya. Setelah memastikan lolos main event DAC 2015, Mikasa segera digantikan oleh seorang pendatang baru bernama iceice yang kemudian menjadi punggawa Wings Gaming dan meraih gelar juara TI 6.
Tampil perdana saat itu, Big God Dota 2 sayangnya harus puas bertekut lutut dihadapan Team Secret yang roster-nya saat itu tidak kalah mentereng karena berisikan Artour “arteezy” Babaev, Ludwig “Zai” Wahlberg, Gustav “s4” Magnusson, Kuro “Kuroky” Takashomi, dan terakhir sang kapten legendaris Clement “puppey” Ivanov.
Tidak lama setelah itu para pemain dari Big God Dota 2 memutuskan untuk bubar dan kemudian bergabung dengan tim ternama asal Cina lainnya.

Tim berisikan legenda ini baru-baru ini dibangkitkan kembali untuk menyambut rangka DAC 2018. Masing mengusung nama Big God Dota 2 dengan tambahan 2.0, kali ini Burning dan Xiao8 menggandeng Luo “Ferrari” Leichi, Li “Chisbug” Chen, dan seorang pendatang baru yaitu Shen “Newbie” Chao.
Ferari sendiri mantan punggawa Invictus Gaming yang berhasil merebut gelar TI 2. Sedangkan Chisbug merupakan mantap pemain Newbee yang pada periode 2015. Sedangkan Newbie yang dikenal dengan nick lain yaitu Invincible merupakan salah satu offlaner muda berbakat yang diyakini bakal naik daun tahun ini.
Roster Big God Dota 2 ini baru saja menampilkan performa mereka dalam kualifikasi DAC 2018 yang lalu. Bagaimana permainan mereka dan kenapa tim ini memiliki potensi yang luar biasa bila terus dilanjutkan?
Big God Dota 2 harus bersaing di grup B kualifikasi Cina DAC 2018. Berhadapan dengan tim kuat seperti VGJ.Thunder dan LFY, mereka berhasil mengamankan spot playoff dan harus berhadapan dengan LFY di babak semifinal.
https://www.youtube.com/watch?v=RGAlowaRGu8
Dipertandingan ini terlihat sekali Big God Dota 2 memiliki mentalitas juara alias tidak pantang menyerah. Kalah di game pertama dan ketinggalan di game kedua, mereka berhasil membalikan keadaan dan mengalahkan LFY di babak semifinal kualifikasi Cina DAC 2018.
Burning dapat memaksimalkan farm dan juga Newbie yang berkali-kali melakukan clutch play berhasil membawa tim ini meraih kemenangan. Di babak Winner Final, Big God Dota 2 ditantang oleh tim yang sedang on fire yaitu VGJ.Thunder.
https://www.youtube.com/watch?v=10DaCIGnfwY
Sayangnya kelebihan dari tim Big God Dota 2 nampaknya bisa jadi kelemahan mereka juga. Mereka kerap kali memilih hero-hero yang tidak meta atau nyeleneh seperti Enchantress atau Leshrac di posisi core.
Hal tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh VGJ.Thunder yang berhasil mengalahkan mereka dengan skor 2-0 dan mengirim mereka ke lower bracket dan kembali berhadapan dengan LFY. LFY seakan sudah membaca permainan Big God Dota 2 dan berhasil mengalahkan mereka dengan skor 2-1.
Hasil tersebut membut Big God harus puas diperingkat 4 dan tidak lolos menuju main event DAC 2018.
Hasil ini sangat luar biasa mengingat Big God Dota 2 baru saja melaksanakan pertandingan perdana mereka tahun ini. Calon tim kuda hitam di turnamen DPC berikutnya?