Terbukti secara Ilmiah! Gamer Profesional Itu Memang Atlet Sungguhan!

Memang masih terjadi perdebatan antara apakah esport adalah olahraga “beneran” atau bukan. Ternyata, seorang ilmuwan di Jerman membuktikan kalau atlet esport atau gamer profesional adalah atlet sungguhan!
Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Ingo Frobose dari German Sports University sejak 5 tahun lalu. Melalui penelitiannya tersebut, ternyata ia terkejut kalau fakta menunjukkan bahwa gamer profesional juga mengalami kondisi fisik dan tekanan layaknya atlet biasa!
Pengalaman Profesor Frobose memang sudah tidak perlu diragukan lagi, karena ia sendiri juga menjabat sebagai pakar rehabilitasi di universitas untuk atlet tersebut. Sebelumnya, tidak ada orang yang tertarik untuk meneliti bidang ini.
Penasaran bagaimana Profesor Frobose bisa menyimpulkan kalau gamer profesional itu setara dengan “penderitaan” yang dialami oleh atlet olahraga tradisional? Ini dia bukti-buktinya!
1. Koordinasi Mata dan Tangan yang Luar Biasa

“Kami sangat terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh saraf sensorik serta motorik dari gamer profesional,” aku Frobose.
Ia pun menambahkan, “Seorang atlet esport bisa melakukan hingga 400 gerakan pada keyboard dan mouse setiap menit. Hal itu 4 kali lebih banyak dari orang-orang pada umumnya!”
“Hebatnya lagi, semuanya itu dilakukan secara tidak simetris, karena kedua tangan digerakkan secara berbeda, dan di waktu yang sama otak mereka juga fokus pada hal lain,” ungkapnya.
Level koordinasi ini merupakan sektor yang para ilmuwan belum pernah teliti sebelumnya, bahkan di ranah pemain tenis meja yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang tinggi.
2. Gabungan dari Pembalap dan Pelari Maraton!

Di dalam penelitiannya, Frobose juga mengungkapkan kalau seorang gamer profesional tidak hanya sembarangan menekan tombol di keyboard dan mouse-nya saja!
Ia berpendapat kalau di sana, selain memperlihatkan kemampuan motorik yang tinggi, para gamer profesional juga memerlukan pemahaman taktis yang tinggi terhadap game tersebut, sehingga membuat kondisi otak para atlet esport menjadi stres atau tertekan.
Hal ini pun ia buktikan dengan melakukan penelitian untuk menghitung kadar hormon kortisol yang tubuh para gamer profesional hasilkan saat bertanding. Ternyata hasilnya sangat mengejutkan!
Setelah diteliti, rupanya jumlah hormon kortisol yang dihasilkan oleh gamer profesional itu setara dengan pembalap mobil Formula! Ditambah lagi, terkadang detak jantung mereka mencapai 160-180 bpm yang setara dengan pelari maraton.