CEO Bren Esports Klarifikasi Terkait Dugaan Terlibat Gembong Narkoba

CEO Bren Esports, Bernard Chong alias Bren, masuk ke dalam DPO kepolisian Filipina karena diduga terlibat dalam gembong narkoba.
Bren mendirikan tim esports-nya, Bren Esports, pada tahun 2017. Tim ini terlibat dalam beberapa cabang game esports seperti Mobile Legends, Overwatch, League of Legends, Counter Strike, dan masih banyak lagi. Sepanjang kiprahnya, Bren Esports telah memenangkan 34 gelar juara dalam berbagai turnamen.
Pihak berwenang di Filipina telah memasukkan nama Bren ke dalam DPO dan memintanya untuk menyerahkan diri. “Tuan Lu Chong bisa membantu pihak-pihak terkait dengan menyerah dan menghadapi tuntutan yang ditujukan kepadanya,” kata Joey Moran, kepala divisi operasi internasional Badan Investigasi nasional (NBI) Filipina.
Masuk DPO karena kasus narkoba, CEO Bren Esports bantah semua tuduhan
Badan Investigasi nasional (NBI) Filipina menemukan bahwa Bren yang juga merupakan pengusaha kopi dan aplikasi ini tercatat sebagai pemilik dari sebuah perusahaan ekspedisi yang diduga berusaha mengimpor sabu-sabu melalui Manila International Container Port di tahun 2019.
Perusahaan bernama Fortuneyield Cargo Services Corporation ini diketahui telah membayar deposit kontainer dan ongkos kirim untuk paket sabu tersebut. NBI memperkirakan nilainya mencapai 1,87 miliar Peso atau sekitar Rp 491,8 miliar. Mereka juga menambahkan, tidak mungkin transaksi uang sebesar itu luput dari pengawasan pemiliknya.
Melalui Twitter, Bren dengan tegas membantah dirinya terlibat dalam kasus tersebut. “Saya menulis thread Twitter ini untuk membantah semua tuduhan ini yang bisa menghancurkan nama baik yang telah saya rawat sejak bertahun-tahun lamanya,” tulis Bren.
Bren menjelaskan bahwa ia adalah seorang angel investor yang memberikan bantuan dana kepada individu dan perusahaan dengan potensi dan talenta yang baik. Ia juga merupakan wirausaha yang menciptakan bisnisnya sendiri, sebagaimana ia mendirikan Bren Esports.
“Saya percaya pada hukum yang melindungi mereka yang tidak bersalah, dan kebenaran akan selalu ditegakkan. Saya harap (klarifikasi) ini bisa menjawab keraguan kalian dan terima kasih atas dukungan kalian di masa-masa sulit ini,” tutup Bren.
Dalam klarifikasi lain, Bren juga menambahkan bahwa ia hanya menjadi investor di perusahaan Fortuneyield Cargo Services Corporation. Ia mengaku sama sekali tidak terlibat dalam operasional perusahaan tersebut.