Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Sudah Habis! Na'Vi Dendi Sudah Saatnya Untuk Pensiun! Ini Alasannya!

Siapa yang tidak kenal dengan seorang sosok bernama Danil Ishutin atau yang lebih akrab disapa Dendi. Pemain Dota 2 profesional berkebangsaan Ukraina yang hingga kini membela Natus Vincere atau Na’Vi. Setelah berkarir cukup lama, mungkin kini sudah saatnya Dendi harus pensiun, ini alasannya.

Sudah banyak prestasi yang telah dicatatkan oleh pemain yang akan menginjak usia 29 tahun pada 30 Desember mendatang.Tapi percaya tidak jika ternyata masa seorang Dendi sebagai seorang atlet esport profesional sudah habis, loh kenapa?

Banyak faktor yang menyebabkan seorang Dendi harus pensiun sebagai atlet esport, kita kan bahas satu persatu tentang faktor penyebabnya. Stay calm and read this till the end! Tenang, penulis juga sebenarnya ngefans kok sama Na’Vi!

1

Usia

Banyak perdebatan di luar sana yang mempermasalahkan tentang berapa batasan produktif usia seorang atlet esport. Karena tidak sama dengan atlet olahraga lainnya, atlet esport masih memiliki batasan yang bisa dibilang abu-abu atau belum jelas.

Namun beberapa riset membuktikan bahwa daya konsentrasi dan juga reflek seseorang akan menurun pada saat dia menginjak usia 26 tahun. Karena hal itulah banyak juga yang berpendapat bahwa batas usia untuk seorang atlet esport adalah 26 tahun.

Dendi yang akan berusia 29 tahun Desember nanti, tentu harus memperhatikan hal ini bahwa dia sudah memasuki usia pensiun untuk seorang atlet esport.

Kita lihat saja rekan sejawat dia seperti Puppey, LighTofHeaveN, Loda, AdmiralBulldog, Mushi, KyXy, dan masih banyak lagi lainnya sudah memutuskan untuk pensiun. kalaupun masih bermain mereka akan cukup sulit untuk memenangkan kejuaraan walau tidak semua pemain tua benar-benar habis.

2

Pemain Muda Berbakat

Sumber: WooDota2Pro

Regenerasi pasti ada dalam setiap cabang olah raga apapun, esport juga tidak terkecuali. Hal ini juga menjadi salah satu faktor Dendi harus pensiun sebagai altet esport. Sekarang banyak sekali pemain muda berbakat yang bermunculan dan memiliki bakat yang luar biasa.

Sebut saja Suma1L yang memenangkan The International pertamanya pada saat berusia 16 tahun, lalu ada Miracle- yang juga memenangkan The International pada usia yang cukup muda.

Mungkin sudah waktunya bagi Dendi untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk meneruskan sepak terjang di dunia Dota 2 profesional.

3

Kelelahan

Faktor ini mungkin masih ada kaitannya dengan faktor pada poin pertama yaitu usia. Mungkin Dendi juga merasakan lelah karena jadwal pertandingannya yang terkadang tidak teratur.

Belum lagi jika dia mengikuti turnamen lan yang mengharuskan dia untuk terbang ke negara penyelenggara. Seperti kemarin dia harus terbang dari Eropa ke Indonesia untuk mengiktui GESC Indonesia Minor 2018.

Ditambah zona waktu yang berbeda, yang bisa membuat dia bermain pada jam yang tidak normal. Katakan dia mengikuti turnamen online yang menggunakan zona waktu Amerika dan dia berada di Eropa, selisih waktu itu lah yang membuat jam main seorang profesional berbeda.

Masih ada lagi dua faktor yang bisa menjadi penyebab seorang Dendi harus pensiun, yuk langsung aja cek halaman dua!

4

Bongkar Pasang Tim

Faktor keempat yang membuat Dendi harus pensiun datang dari faktor eksternal. Yaitu faktor yang berhubungan dengan tim atau badan yang membawahi Dendi yaitu Natus Vincere.

Sudah menjadi rahasia publik apabila seseorang yang memiliki sebuah tim atau organisasi, pasti menginginkan tim nya untuk selalu menjadi juara, namun apa jadinya jika sebuah tim mengalami puasa gelar yang cukup lama.

Sudah jelas pasti sang pemiliki akan merombak anggota tim dan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu juga yang sering di alami oleh Na’Vi akhir-akhir ini. Manajemen Na’Vi seakan tidak bosan untuk melepas lalu merekrut pemain untuk menemukan formula yang terbaik.

Namun membangun sebuah tim juara tidaklah mudah, dan tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu satu malam saja. Bongkar pasang tim yang sering terjadi juga mempengaruhi performa permainan Dendi secara keseluruhan karena dia harus kembali menyesuaikan gaya permainannya.

5

Ekspektasi Berlebih

Poin terakhir dari bahasan kita kenapa seorang Dendi harus pensiun adalah ekspektasi yang terlalu berlebih. Kita semua tahu bahwa Dendi adalah salah satu dari lima orang yang memenangkan gelaran The International pertama pada tahun 2011 silam.

Dia sudah memberikan semua yang dia punya, dia sudah mengerahkan semua yang terbaik pada tahun berikutnya, namun apa? Raihan terbaik hanya sebagai runner up pada gelaran yang sama yaitu The International 2012 dan 2013.

Dendi dan tim mendapatkan ekspektasi berlebih sebagai tim terbaik saat itu, karena berhasil memenangkan gelaran yang pertama dan diharap mengulang kejayaan yang sama pada tahun berikutnya.

Tekanan mental seperti inilah yang wajib diwaspadai oleh seorang atlet esport profesional, memang terdengar sepele namun jika tidak ditangani, akan bisa menjadi sesuatu yang cukup mengganggu.

Hingga saat ini ekspektasi terhadap seorang Dendi juga masih sangat tinggi, namun justru itu malah membuat permainan Dendi menjadi tidak seperti semestinya. Terlebih lagi setelah Na’Vi menelan kekalahan dari tim tier empat beberapa waktu lalu. Hal tersebut menimbulkan rumor bahwa Na’Vi akan kembali dibubarkan.

Memang sangat disayangkan apabila kita kehilangan permain berbakat seperti seorang Dendi, namun pasti ada akhir dari setiap awal. Tuliskan pendapat kalian tentang hal ini pada kolom komentar, serta share dan tag teman kalian yang suka dengan Dendi dan Natus Vincere!

Diedit oleh Belliandry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Belliandry Rudy
EditorBelliandry Rudy
Follow Us