Dignitas, Organisasi Esports Amerika Utara, Resmi Memasuki Ranah Kompetitif Valorant!

Organisasi yang terkenal dengan tim League of Legends dan CS:GO mereka, yaitu Dignitas telah resmi terjun ke ranah kompetitif Valorant.
Ranah kompetitif Valorant di Amerika Utara akan semakin ramai dan seru. Pasalnya, satu lagi organisasi besar mengumumkan masuknya mereka ke dalam ranah kompetitif Valorant.
Dignitas mengumumkan masuknya mereka ke ranah kompetitif Valorant dengan merekrut empat pemain ke dalam roster Valorant mereka.
Empat pemain yang direkrut oleh Dignitas adalah Rory “dephh” Jackson, Harrison “Psalm” Chang, Kevin “poised” Ngo, dan Phat “supamen” Le. Sementara itu, anggota kelima dari tim Valorant Dignitas akan diumumkan di waktu yang akan datang.
Empat anggota baru Dignitas ini sebelumnya telah bermain bersama di bawah nama Homeless. Homeless berhasil meraih peringkat tinggi di beberapa turnamen.
Mereka berhasil meraih posisi empat besar di PAX Arena Invitational dan posisi enam besar di Pittsburgh Knights Invitational Gauntlet Series.

Psalm dan dephh menjadi nama terbesar di roster Valorant dari Dignitas ini. Psalm sebelumnya adalah pemain Fortnite ternama.
Psalm sukses menjadi juara kedua di bagian Solo Fortnite World Cup 2019. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk pensiun dari Fortnite untuk mengejar karir di Valorant.

Sementara itu, dephh adalah mantan pemain CS:GO yang sudah pernah membela Complexity Gaming pada periode 2016-2019.
Ia pernah tampil di beberapa Major dan pernah membawa Complexity ke peringkat delapan besar di FACEIT Major: London 2018.
Untuk dua pemain sisanya, yaitu poised dan supamen, mereka juga punya pengalaman di ranah esports kompetitif. Poised diketahui pernah menjadi pemain semi profesional di CS:GO, sementara supamen pernah menjadi pemain Crossfire profesional.
Dignitas tentunya akan berkompetisi di Amerika Utara, yang mana di sana memiliki kompetisi yang lebih sulit dibandingkan di Eropa.
Mereka akan bertanding dengan tim yang sangat kuat seperti TSM, Sentinels, Gen.G, dan Cloud9. Mampukah mereka bersaing seimbang melawan tim-tim kuat tersebut?