Gara-Gara Galaxy Battle Isu Ini Makin Ramai! Sebenarnya Bagaimana Permasalahan Drugs Dalam Esport?

Seperti seperti isu yang sensitif dan jarang di bahas, masalah drugs dalam esport kembali memanas pasca keputusan Valve untuk menarik diri dari Galaxy Battle!
Drugs dalam esport memang menjadi topik yang sangat jarang diperbincangkan namun tetap berada dalam perhatian para penggiat esport. Kira-kira bagaimana sih sebanarnya permasalahan ini di scene esport sebelum ramai seperti ini?
Tidak pernah terbayangkan bahwa esport akan berkembang begitu cepat dan besar hingga uang jutaan dolar kerap kali jadi taruhannya. Dengan tingginya tantangan dan juga peluang untuk sukses di scene esport, tidak heran meraih peringkat nomor satu selalu menjadi kewajiban bagi semua yang bergelut di dalam scene ini.
Persaingan ini memicu para pemainnya untuk bersaing dengan cara-cara yang tidak sehat seperti penggunaan drugs dalam esport. Kasus ini pertama kali menjadi sorotan pada ESL One Katowice 2015 yang memperubutkan hadiah mencapai 3 miliar rupiah!
Salah satu tim yang berpartisipasi dalam cabang game CS: GO yaitu Cloud9, terindikasi menggunakan drugs dalam esport kategori doping (obat yang digunakan untuk meningkatkan performa) berupa Adderal.
Sempat simpang siur, salah satu mantan pemainnya yaitu Kory “Semphis” Friesen mengakui bahwa seluruh anggota timnya menggunakan Adderal pada turnamen tersebut! Ia sendiri merasa tidak bersalah karena saat itu memang ESL selaku penyelenggara tidak melarang hal tersebut!
Hal ini memicu kontroversi yang hebat di scene esport, terutama masalah penggunaan drugs dalam esport. Sempat tenang, permasalahan ini kembali memanas saat Valve memutuskan mencabut status Major bagi turnamen Galaxy Battle II di Filipina !
Konon, Valve mencabut status Major tersebut karena mereka keberatan dengan aturan yang diterapkan oleh pemerintah Filipina mengenai ketatnya pengawasan drugs dalam esport yang akan diterapkan pada para pemain yang nanti bertanding!
Tidak lama, tim besar seperti Virtus.Pro juga Team Secret memutuskan untuk mengundurkan diri dari turnamen Galaxy Battle 2018 tersebut! Keputusan Valve ini dinilai oleh salah satu figur esport Filipina Paolo “Pao” Bago sebagai “mengancam masa depan esport di Filipina.”
Hal tersebut wajar mengingat sang presiden Filipina sedang gencar-gencarnya menghabisi segala hal yang berbau drugs tidak terkecuali drugs dalam esport!