Inilah Empat Tim Paling Mengecewakan di DPC 2021 Season 2!

Sebelumnya, kami telah membahas empat tim yang berhasil membuat kejutan di DPC 2021 Season 2. Dan pada kesempatan ini, kami akan membahas kebalikannya, yaitu siapa saja empat tim yang paling mengecewakan di DPC 2021 Season 2. Siapa sajakah mereka? Marik kita lihat bersama!
1.NaVi

Tim paling mengecewakan DPC 2021 Season 2 yang pertama adalah tim asal CIS, NaVi. Pada musim pertama, NaVi berhasil lolos ke Singapore Major (walaupun pada akhirnya mereka harus batal berangkat karena COVID-19), oleh karena inilah, mereka diharapkan bisa kembali mengulangi pencapaian itu.
Ditambah lagi, kedatangan Ramzes sebagai offlaner baru membuat ekspektasi yang dipasang oleh para penggemar kepada NaVi semakin tinggi.
Akan tetapi, NaVi akhirnya tampil mengecewakan dan masuk ke daftar ini. Mereka terlihat tak stabil dan bermain terlalu pasif dibandingkan dengan permainan tim lainnya di CIS yang lebih agresif.
Hasilnya, mereka hanya bisa finis di peringkat keenam yang tentunya adalah sebuah kemunduran besar bila dibandingkan dengan musim pertama yang mana mereka berhasil finis di peringkat kedua.
Karena hasil ini pula, NaVi juga dipastikan gagal mendapat tiket undangan menuju The International 10.
Karena hasil buruk ini, baru-baru ini mereka memutuskan untuk “membajak” dua pemain andalan AS Monaco Gambit, yaitu Noone dan SoNNeikO.
Kedatangan Noone dan SoNNeikO diharapkan dapat membantu NaVi dalam memenangkan kualifikasi regional The International 10 nanti. Mampukah mereka lolos ke The International 10 dengan roster baru?
2. Elephant

Tim bertabur bintang asal Tiongkok, Elephant menjadi tim kedua di daftar tim paling mengecewakan di DPC 2021 Season 2 ini.
Di awal musim kedua lalu, Elephant kedatangan pelatih baru, yaitu eks pelatih Vici Gaming, rOtk. Kedatangan rOtk yang dikenal bertangan dingin membuat penggemar Elephant berekspektasi kalau Elephant setidaknya bisa lolos ke Major.
Meskipun dilatih oleh rOtk dan memiliki pemain bintang seperti Somnus, Eurus, dan fy, Elephant masih tak mampu bersaing dengan tim-tim papan atas Tiongkok lainnya seperti PSG.LGD, Team Aster, Vici Gaming, dan Invictus Gaming di DPC 2021 Season 2 ini.
Elephant kembali mengulangi pencapaian mereka di musim pertama, yakni finis di peringkat kelima. Hasil ini juga memupuskan harapan Elephant untuk bisa meraih tiket undangan menuju The International 10 yang tentunya sangat mengecewakan.
Dan setelah kegagalan ini, Elephant memutuskan untuk melakukan “tukar guling” dengan salah satu tim yang terdegradasi di DPC China Season 2, yaitu Royal Never Give Up atau RNG.
Elephant memutuskan untuk menukar pemain support mereka, RedPanda dengan pemain veteran, Super.
Pengalaman Super diharapkan bisa membantu Elephant untuk bisa memenangkan kualifikasi regional The International wilayah Tiongkok yang diprediksi akan sangat keras. Bisakah mereka melakukannya?
3. BOOM Esports

Tim ketiga yang masuk ke dalam daftar ini adalah tim Dota 2 nomor satu di Indonesia, yaitu BOOM Esports.
Seperti yang kalian ketahui, BOOM Esports gagal untuk melaju ke Singapore Major pada DPC 2021 Season 1.
Dan untuk memperbaiki hasil buruk tersebut, sebelum dimulainya musim kedua ini, BOOM Esports memutuskan untuk mendatangkan kembali mantan carry mereka, yaitu Dreamocel dan melepas Drew.
Awalnya, para penggemar menyambut baik kembalinya Dreamocel dan yakin kalau tim bisa tampil lebih baik karena Dreamocel dianggap bisa langsung berintegrasi dengan tim karena ia pernah bermain bersama anggota tim lainnya selama beberapa tahun.
BOOM Esports memang memulai DPC 2021 Season 2 dengan baik dengan dua kemenangan beruntun melawan Execration dan Lilgun.
Akan tetapi, penampilan mereka jauh merosot di lima pertandingan musim reguler mereka. Mereka harus menelan empat kekalahan dan hanya menang sekali di pertandingan sisa.
BOOM Esports pada akhirnya harus tampil di lower division musim depan setelah mereka kalah dalam three-way tiebreaker penentuan degradasi melawan OB.Neon dan Omega Esports yang semakin mencoreng rapor mereka di musim ini.
Anjloknya penampilan seluruh anggota BOOM Esports, khususnya Mikoto dan Fbz, serta permasalahan drafting dari pelatih BOOM Esports, Clairvoyance dianggap menjadi faktor utama dari tampil mengecewakannya BOOM Esports di DPC 2021 Season 2.
Berbeda dengan dua tim sebelumnya, BOOM Esports masih belum atau tidak membuat perubahan apapun sampai saat ini.
Manajemen diyakini masih mempercayai skuat mereka saat ini, setidaknya sampai kualifikasi regional The International 10 berakhir.
Manajemen BOOM Esports kemungkinan besar akan merombak total roster Dota 2 mereka jika mereka gagal untuk lolos ke The International melalui kualifikasi regional yang merupakan harapan terakhir BOOM Esports untuk lolos ke The International 10.
Mampukah BOOM Esports lolos ke The International 10 dengan tim mereka saat ini? Jawabannya akan kita dapatkan di kualifikasi regional The International 10 setelah Major nanti.
4. OG

Tim keempat sekaligus terakhir di daftar tim paling mengecewakan di DPC 2021 Season 2 ini adalah juara The International dua kali, OG.
Seperti yang kalian ketahui, OG tampil mengecewakan dan gagal ke Singapore Major pada musim pertama DPC 2021.
Kegagalan ini membuat mereka membuat perubahan transfer dengan mendepak MidOne dan mendatangkan kembali pahlawan mereka di The International 8 dan 9, yaitu Ana.
Kabar kembalinya Ana pada awalnya disambut gembira oleh para penggemar OG. Kembalinya pemuda asal Australia ini membuat para penggemar OG percaya diri kalau mereka bisa memenangi DreamLeague Season 15 DPC Western Europe dan membawa tim kesayangan mereka kembali ke kejayaan.
Akan tetapi, para penggemar OG harus kembali gigit jari karena OG harus kembali gagal menembus Major di musim kedua ini meskipun sudah membawa kembali pemain yang “didewakan” oleh mereka, yaitu Ana.
Tak hanya gagal menembus Major OG bahkan hampir terdegradasi ke lower division. Akan tetapi, N0tail dan kawan-kawan masih beruntung karena mereka berhasil menang di tiebreaker degradasi.
Sama seperti tiga tim sebelumnya, kegagalan OG di DPC 2021 Season 2 membuat mereka gagal mendapatkan tiket undangan The International 10.
Jika ingin mempertahankan gelar juara mereka, OG harus memenangkan kualifikasi regional yang berpotensi untuk diisi tim-tim peserta WePlay AniMajor seperti Team Liquid dan Nigma (bisa terjadi jika mereka tak tampil dengan baik di WePlay AniMajor).
Untuk bisa berangkat ke Stockholm Agustus nanti, OG tentunya harus bisa segera menemukan apa yang menjadi titik lemah mereka dan memperbaiki aspek tersebut. Bisakah mereka memperbaiki kelemahan tersebut?
Nah, itulah empat tim yang menurut kami menjadi tim yang paling mengecewakan di DPC 2021 Season 2 lalu. Setujukah kalian dengan daftar ini? Kalau tak setuju, siapakah tim yang seharusnya masuk ke daftar ini?