Populer Sih, Tapi Mampukah PUBG Menjadi Esport? Ini Tiga Faktor Penghalangnya!

Player Unknown’s Battlegrounds atau yang dikenal dengan istilah PUBG meraih popularitas yang tinggi belakangan ini. Banyak pihak yang beranggapan bahwa game ini akan segara menjadi esport! Namun, apakah esport PUBG sudah siap?
Bagi kamu yang masih asing, PUBG merupakan sebuah game besutan Bluehole dengan genre 3rd person shooter battle royale. Terkesan rumit? Sebenarnya tidak, karena tujuan utama dari game ini adalah menjadi orang terakhir yang hidup!
Genre ini memang bukan yang baru, namun kompleksitas dan berbagai fitur unik dari PUBG membuat game ini mendapat popularitas yang menggila! Berikut sedikit cuplikan bagi kamu yang penasaran dengan game play dari PUBG.
Salah satu keunikan dari game ini adalah luasnya map dan kapasitas game yang mencapai seratus orang dalam satu babak. Belum lagi kentalnya unsur strategi untuk menentukan posisi landing dan cara bertahan selama permainan.
Seluruh aspek ini menjadikan PUBG sangat populer. Bahkan beberapa data terakhir menunjukan bahwa PUBG berhasil mengalahkan raja dari Steam yaitu Dota 2 dari segi jumlah pemain yang aktif! Luar biasa!
Prestasi tersebut bertambah saat Bluehole berkerjasama dengan ESL untuk menciptakan event LAN pertama PUBG dengan nama PUBG Invitational. Hasilnya, PUBG berhasil mengalahkan League of Legends menjadi game nomor satu yang ditonton di Twitch!
Dengan rekor mencapai 1,3 juta pemain aktif, 16.9 juta jam waktu yang dihabiskan di Twich, dan event LAN yang meriah, banyak pihak berharap PUBG segera menjadi game esport layaknya Dota 2, LoL, atau CS: GO.
Namun ternyata harapan tersebut banyak ditentang bahkan oleh developer-nya sendiri lho! Yuk kita bahas!
Permasalahan PUBG sebagai Game Esport

Terlepas semua rekor yang dipecahkan oleh PUBG, ternyata banyak faktor yang nampaknya masih membuat esport PUBG belum mantap dan tidak siap. Faktor apa saja ya kira-kira?
Pertama adalah mekanisme scoring esport PUBG yang mendukung pemain untuk melakukan camping atau bermain secara pasif. Hal ini masuk akal, karena PUBG hanya memberikan poin tertinggi bagi pemain yang selamat sampai akhir game.
Fakta tersebut ditunjukan dengan salah satu pemain yang berhasil meraih top 8 hanya dengan bersembunyi di sebuah celah batu di tempat terpencil dan tidak melakukan apa-apa. Hal tersebut tentu membuat esport PUBG membosankan bagi penonton!
Faktor kedua yang membuat esport PUBG mendapat banyak tentangan adalah karena spectator mode yang sebagian besar dari third person. Kembali, mode ini dianggap sangat membosankan bagi penonton karena tidak banyak info yang didapatkan dari pertandingan.
Faktor ketiga adalah masih banyaknya glitch dan juga bug dalam game ini. Hal ini juga diamini oleh Bluehole selaku developer PUBG yang mengatakan bahwa PUBG masih dalam tahap early access dan belum seratus persen siap untuk menjadi esport PUBG.
Ketiga faktor penghambat tersebut bertabrakan dengan tuntutan dari para fans dan tim esport profesional yang menuntut esport PUBG untuk segera lepas landas sebelum popularitasnya menurun seperti yang terjadi pada game H1Z1!
Belum lagi bila kita berbicara tuntutan untuk mengadakan event LAN yang mengharuskan ketersediaan seratus PC yang online dan mekanisme live streaming yang harus siap menampilkan setiap detik yang terjadi di dalam permainan! Sungguh sulit!
Jadi apakah Bluehole bisa mewujudukan esport PUBG dalam waktu dekat ini sebelum popularitasnya menurun? Kita tunggu saja ya!
Winner-winner Chicken Dinner!
Diedit oleh Audi E. Prasetyo