LoL Tapi Analog? Inilah Impresi Pertama Close Beta Wild Rift!

Dengan rilisnya League of Legends di ponsel pintar, beberapa gamer yang beruntung mulai mendapatkan kesempatan mereka merasakan keseruan bertarung di Summoner’s Rift. Kali ini, penulis berkesempatan untuk merasakan close beta Wild Rift.
Multiplayer Online Battle Arena atau yang disingkat MOBA saat ini sudah bertebaran banyak di ponsel pintar. Namun, para gamer tentu mengharapkan kehadiran game MOBA kelas atas seperti League of Legends.
Dan akhirnya, setelah lama menunggu Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mencoba fase close beta dari League of Legends Wild Rift. Sayangnya, tidak semua pemain mendapatkan kesempatan untuk langsung mencoba gim apik ini.
So, how does a mobile League of Legend plays like?
Basically, League of Legends versi ponsel pintar.

Dengan beberapa kompromi yang harus dijalankan, Wild Rift masih mempertahankan mekanika yang ada. Contohnya adalah Ward yang selalu menjadi equipment ikonik yang selalu diteriakkan oleh para Summoner.
Beberapa Champion mendapatkan sedikit perubahan seperti ultimate milik Ashe yang bisa diarahkan menggunakan analog. Sementara itu, beberapa Champion favorit penulis seperti Soraka masih tetap memiliki skill set yang sama.
Berbicara mengenai skill, seluruh skill yang digunakan akan mendapatkan efek auto-targeting, jadinya kalian tidak perlu khawatir saat ingin menggunakan skill Astral Infusionyang dimiliki oleh Soraka, semuanya dibantu dalam game agar lebih mudah.
Performa yang stabil.

Menggunakan Asus Zenfone Max Pro M2 dengan RAM sebesar 4GB, penulis mendapatkan pengalaman yang cukup stabil. Menggunakan pengaturan medium, permainan berjalan dengan framerate sebesar 60fps.
Tentu, saat pertarungan ramai terjadi, terdapat penurunan hingga sekitar 35fps. Namun, Wild Rift mampu menghadirkan pengalaman bermain yang sangat playable. Penulis merasa game ini mampu dijalankan 30fps low pada ponsel pintar entry level tahun 2018 keatas.
Queue cukup lama.

Cukup disayangkan, waktu menunggu untuk mendapatkan satu match berlangsung cukup lambat, namun tentunya hal tersebut bukan tanpa alasan.
Belum banyak pemain yang bisa mengakses Wild Rift karena Riot Games sendiri masih berupaya menambahkan pemain secara bertahap.
Saat ini saja, editor serta rekan kontributor belum mendapatkan akses close beta. Tidak ada alasan yang pasti kenapa akses yang diberikan sangat terbatas.
Namun, sesuai namanya, close beta hanya memberikan akses kepada sebagian pemain yang beruntung saja.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan saat queue adalah sekitar 30 detik menuju 1 menit. Mengingat Mobile Legends memiliki waktu menunggu yang sangat singkat tentunya menjadikan suatu PR yang harus diselesaikan oleh Riot.
Wild Rift atau Mobile Legends?

Pertanyaan ini terkadang diucapkan oleh gamer karena keduanya merupakan MOBA populer. Untuk menjawab pertanyaan ini, jawabannya sangat mudah; play what you want.
Penulis sendiri merasa bahwa Wild Rift diciptakan bukan untuk melawan Mobile Legends, melainkan untuk memberikan opsi bagi para pemain LoL untuk memainkan gim favoritnya dimanapun dan kapanpun.

Dengan beberapa perbedaan pada mekanika permainan dan opsi champions yang berbeda, tentu para pemain Mobile Legends harus beradaptasi dengan meta dan playstyle yang dihadirkan.
Simply put, Wild Rift yang saat ini berada pada tahap close beta bukanlah Mobile Legends killer seperti yang diucapkan oleh beberapa orang.
Tertarik untuk mencoba? Wild Rift masih membuka masa prapendaftaran melalui tautan ini.