Fnatic Gagal Mendapatkan Tiket Direct Invite Menuju TI11!

Keinginan penggemar Dota 2 Asia Tenggara untuk memiliki dua perwakilan di jajaran tim direct invite TI11 tidak terkabulkan setelah Fnatic tersingkir dari Arlington Major.
Kekalahan menyakitkan 2-1 atas Beastcoast di babak pertama lower bracket playoff menjadi penyebab kegagalan Fnatic dalam mendapatkan tiket direct invite menuju TI11.
Kekalahan ini mengakibatkan poin Fnatic di klasemen DPC tidak bertambah. Mereka harus puas finis di posisi ke-13 dengan 1.020 poin. Lebih menyakitkannya lagi, Fnatic kalah dengan selisih 0,05 poin dari Outsiders di posisi ke-12 dengan 1.020,05 poin mereka.
Untuk pertandingan penentuan nasib mereka ini sendiri, Fnatic sebenarnya mampu untuk mendominasi Beastcoast di game pertama. Jabz dan kawan-kawan bisa unggul jauh atas Beastcoast karena mereka bisa memanfaatkan kesalahan-kesalahan pemain Beastcoast yang kerap overextend.
Fnatic mengubah papan skor menjadi 1-0 setelah berhasil membuat Beastcoast menyerah di menit ke-45.
Game kedua diwarnai dengan kejutan dari Beastcoast. Mereka menggunakan Underlord dan Puck di posisi yang tidak biasa. Mereka memasang Underlord di midlane dan Puck di posisi offlane.
Beastcoast memakai strategi ini untuk memenangi laning phase dan melakukan snowballing.
Pertaruhan ini pun akhirnya berhasil, Beastcoast memenangi laning phase dengan telak dan berhasil melakukan snowballing terhadap Fnatic sesuai rencana mereka.
Beastcoast benar-benar tak memberikan Fnatic kesempatan untuk bangkit di game ini. Hanya butuh 25 menit bagi Beastcoast untuk mengakhiri perlawanan Fnatic dan membawa seri ini ke game ketiga.
Beastcoast semakin menjadi-jadi di game ketiga. Lagi-lagi Stinger dan kawan-kawan bisa melakukan snowballing ke arah Fnatic di game ketiga ini.
Meskipun diinjak-injak oleh perwakilan Amerika Selatan itu, Fnatic bukannya tanpa perlawanan. Mereka sempit bisa mendapatkan beberapa pickoff dan juga bisa mendapatkan Aegis of the Immortal.
Namun itu semua tak cukup karena Beastcoast tidak kehilangan ketenangan serta momentum mereka. Beastcoast akhirnya membuat penggemar dari Asia Tenggara menangis setelah mereka berhasil menyelesaikan permainan di menit ke-45.
Kegagalan Fnatic di sini tentunya memastikan kalau mereka akan bermain di kualifikasi regional TI11.
Bagi kita penggemar Indonesia, kehadiran Fnatic tentunya menyulitkan tim-tim dengan pemain Indonesia, seperti T1, Talon Esports, Nigma Galaxy SEA, dan Army Geniuses di kualifikasi tersebut karena di atas kertas mereka adalah tim terbaik di sana.
Walau begitu siapapun yang lolos ke TI11 kita tentunya harus mendukung mereka karena mereka akan membawa nama dan kebanggan Asia Tenggara di turnamen tersebut.
Nice try Fnatic, semoga beruntung di kualifikasi regional!