FPX Akan Tantang Paper Rex di Grand Final VCT Masters Copenhagen!

Tim yang akan menantang jagoan Asia Tenggara, Paper Rex di grand final VCT Masters Copenhagen telah dipastikan. Perwakilan terakhir Eropa, FunPlus Phoenix alias FPX akan menjadi lawan dari Paper Rex di grand final VCT Masters Copenhagen.
Kepastian ini tercipta setelah FPX mampu untuk menggasak juara VCT Masters Reykjavik, yakni OpTic Gaming di final lower bracket. Skor 3-1 menjadi skor akhir dari seri tersebut.
Game pertama diadakan di Split yang merupakan pilihan dari OpTic Gaming. Teori “kalah di map pilihan sendiri” yang sering terjadi di turnamen ini lagi-lagi terwujud di game kali ini.
FPX sungguh membara di map kali ini. Mereka benar-benar mampu menghukum OpTic Gaming yang mayoritas anggotanya tampil tak terlalu baik di game ini. ANGE1 dan kawan-kawan berhasil menutup paruh pertama dengan skor 9-3.
OpTic Gaming sedikit menunjukkan geliat perlawanan di awal paruh kedua. FNS dan kawan-kawan sukses memenangi pistol round dan anti-eco round untuk mengubah kedudukan menjadi 9-5.
Akan tetapi, FPX masih tak tergoyahkan walau harus kehilangan dua ronde pertama. Dengan eksekusi entry yang rapi dan aim mereka yang sedang tepat sasaran, FPX mampu untuk memenangi tiga ronde beruntun untuk mengamankan match point, 12-5.
OpTic Gaming sempat menunda kemenangan FPX di game kali ini dengan aksi heroik yay yang berhasil mencetak quadra kill di ronde ke-18.
Akan tetapi aksi dari yay ini masih tak bisa menggoyahkan FPX. FPX masih bisa mempertahankan ketenangan dan berhasil memenangi ronde ke-19 untuk mengakhiri game dengan skor 13-6.
FPX melangkah ke map kedua, Icebox dengan harapan untuk bisa langsung melanjutkan dominasi mereka atas OpTic Gaming.
Akan tetapi, OpTic Gaming bisa mengambil keunggulan cepat 4-0 dari FPX yang terlihat belum “nyetel“. Merespon hal ini, FPX mengambil tactical timeout untuk membicarakan strategi.
Timeout ini berbuah manis setelah FPX berhasil membalas dan mengejar OpTic Gaming. Wakil terakhir Eropa ini mampu membuat kedudukan menjadi sama kuat, 4-4.
Sisa paruh pertama diwarnai dengan permainan jungkat-jungkit. Kedua tim ini secara bergantian memenangi ronde yang mengakibatkan paruh pertama berakhir dengan skor sama kuat, 6-6.
Melihat performa kedua tim di paruh pertama, paruh kedua diharapkan bisa menjadi sebuah permainan jungkat-jungkit yang berimbang.
Namun FPX menolak mentah-mentah ide tersebut dan mengamuk sejadi-jadinya di paruh kedua. Mereka hanya membiarkan OpTic Gaming memenangi dua ronde saja di paruh kedua ini dan berhasil mengakhiri permainan dengan skor 13-8.
Ardiis menjadi sorotan di sini. Aim serta permainan Operator-nya yang sedang dalam kondisi prima menjadi pendorong FPX menuju kemenangan. Ia juga berhasil mencetak 23 kill dengan ACS sebesar 303 poin di game kedua.
FPX tentunya ingin untuk mengakhiri seri ini dengan kemenangan sapu bersih, 3-0, namun sayang hal itu tak terwujud karena OpTic Gaming menjadi tim yang berbeda di map yang menjadi salah satu favorit mereka, Bind.
OpTic Gaming mampu menghajar FPX dan mengambil keunggulan jauh, 9-3 di akhir paruh pertama. OpTic Gaming tak membuat kesalahan berarti di paruh kedua dan berhasil mengakhiri game ketiga ini dengan skor 13-6.
Crashies yang bermain buruk di dua game sebelumnya melakukan penebusan dosa di game kali ini. Ia berhasil mencetak 21 kill dengan ACS sebesar 281 poin dan rasio KDA yang spektakuler, yaitu 4,4. Torehan ini cukup untuk membuatnya menjadi MVP di game ketiga ini.
Menang telak di Bind, OpTic Gaming berusaha untuk melanjutkan penampilan baik mereka di Fracture yang juga menjadi salah satu map di mana mereka cukup kuat di sana.
Meskipun begitu, takdir berkata lain. OpTic Gaming lagi-lagi harus merasakan kedigdayaan dari “tim tuan rumah” di game keempat itu.
FPX kembali mendominasi OpTic Gaming di paruh pertama. Dan sama seperti di game pertama, ANGE1 dan kawan-kawan berhasil mengakhiri paruh pertama dengan skor 9-3.
OpTic Gaming memang bisa memberi perlawanan lebih dibanding dengan di paruh pertama. Mereka bahkan masih mampu memenangi beberapa ronde walaupun seteru mereka itu sudah mengamankan match point.
Walau demikian, FPX yang ingin membuat pendukung mereka bangga tak membiarkan terjadinya comeback. FPX sukses menyelesaikan perlawanan OpTic Gaming dengan skor 13-7 untuk mendapat tiket menuju grand final VCT Masters Copenhagen.
Dengan kekalahan ini, OpTic Gaming finis di posisi ketiga dengan membawa pulang uang hadiah sebesar USD 85.000 dan poin VCT Circuit sebanyak 500 poin.
Mampukah FPX menumbangkan Paper Rex dan menjadi juara pada hari Senin dini hari nanti?