Belum Bisa Saingi PUBG, Ini 7 Game Battle Royale Terburuk Versi Metacritic!

Game battle royale memang merupakan salah satu genre yang populer banget. Apalagi, PUBG sudah sangat dikenal dan sering banget dimainkan, khususnya para pecinta game tanah air. Sayangnya, enggak semua game battle royale bisa sesukses PUBG loh. Bahkan ada yang mendapatkan ulasan dan skor yang buruk di Metacritic.Parahnya lagi, sebagian besar merupakan game yang berasal dari franchise besar dengan sejarah kualitas yang sangat baik. Berikut tujuh game battle royale terburuk versi Metacritic yang belum bisa saingi PUBG. Hunt: Showdown yang mendapatkan rating dan user score yang tidak begitu buruk namun cukup mengecewakan, dirilis Crytek pada tahun 2019 untuk Xbox One dan 18 Februari 2020 untuk PS4. Crytek sendiri dikenal dengan gamenya yang memiliki kualitas visual memanjakan mata, terutama berkat penggunaan mesin game – CryEngine.Sayangnya, Hunt: Showdown termasuk ke dalam kategori yang penuh kekurangan. Salah satu masalah terbesar datang dari matchmaking di mana pemain baru kerap kali menemukan musuh yang telah bermain selama berbulan-bulan. Dying Light dikembangkan oleh Techland dan diterbitkan oleh Warner Bros. Interactive Entertainment pada tahun 2015 untuk PS4, Xbox One dan PC. Ini merupakan game survival horor, yang kemudian mendapatkan penambahan mode battle royale .Mode battle royale tersebut bernama Bad Blood, dengan skala yang kecil dan beberapa fitur menonjol.Rating rendah yang dimiliki Bad Blood, mayoritas berasal dari keluhan kritikus yang merasa jika ini kurang begitu matang. Selain itu, sejumlah gamer juga mengeluhkan masalah performa yang buruk, meski perangkat yang mereka miliki telah memenuhi syarat spesifikasi minimum. Darwin Project dirilis pada tahun 2018 oleh Scavengers Studios untuk PS4, Xbox One dan PC. Berlatar di dunia post-apokaliptik, pemain akan dilempar ke Northern Canadian Rocky Mountains dan hanya dibekali dengan panah serta kapak untuk bertahan hidup.Seperti Rust, Darwin Project juga memiliki sistem crafting yang memungkinkan pemain untuk berburu bahan dan membuat senjata/item yang lebih besar. Keluhan besar untuk game ini adalah kurangnya variasi.Para kritikus menilai jika Darwin Project tidak memiliki sesuatu yang menarik, yang dapat membuat pemain senang dan terus bermain. Battlefield V langsung mendapatkan banyak ulasan negatif di awal perilisannya. Banyak ulasan di Metacritic yang menyebut jika game garapan DICE ini, terkesan terburu-buru dan belum sepenuhnya selesai. Masalah performa juga menjadi keluhan besar lain dari para gamer maupun kritikus.Tak lama setelahnya, Battlefield V merilis mode battle royale -nya sendiri yaitu Firestorm – yang memungkinkan 64 pemain untuk bertempur di satu area besar. Masalah utama Firestorm, berdasarkan ulasan, adalah ukuran peta yang terlalu besar sehingga memperlambat elemen aksi yang harusnya jadi nilai jual utama. H1Z1: Battle Royale dirilis pada tahun 2018 untuk PS4 dan PC. Ini menjadi salah satu game dengan banyak masalah di fase pengembangannya, sehingga tak heran jika pada akhirnya mengecewakan penggemar.Game yang awalnya berjudul H1Z1: King Of The Hill , sebelum akhirnya dipisah menjadi dua game berbeda – Just Survive dan H1Z1: Battle Royale .Keluhan utama untuk game ini adalah tidak ada sesuatu yang spesial atau berbeda, jika dibandingkan dengan game yang telah ada seperti PUBG. Plus, sebagian besar ulasan juga menilai jika game ini punya visual yang buruk dan kontrol sulit. Kirby Battle Royale dikembangkan oleh Hal Labs dan dirilis oleh Nintendo pada tahun 2018 untuk 3DS. Dengan sembilan mode lain di samping battle royale, Kirby Battle Royale lebih terasa seperti game party, alih-alih game battle royale .Sebagian besar mode sampingannya, merupakan mode co-op atau kompetitif, yang tidak semenyenangkan mode battle royale -nya.Inilah yang pada akhirnya menjadi keluhan terbesar kritikus, di mana mereka menilai jika sang developer terlalu membuang-buang waktu untuk mode tambahan dan mengesampingkan mode battle royale yang harusnya jadi fokus utama.Mengenaskan jadi kata yang tepat untuk menggambarkan Fallout 76 garapan Bethesda yang dirilis pada tahun 2018. Bagaimana tidak, setelah game utamanya yang dinilai sangat buruk, Bethesda meluncurkan mode battle royale bernama Nuclear Winter , yang naasnya mendapatkan ulasan serupa.Alih-alih lebih baik, Nuclear Winter masih dipenuhi dengan bug dan masalah performa – yang mana itu jadi sesuatu yang tidak dapat ditoleransi bagi game battle royale yang notabene kompetitif. Membosankan dan penuh masalah, jadi ulasan yang paling banyak menghiasi laman Metacritic semenjak Fallout 76 dirilis. Sumber: idntimes.com

Belum Bisa Saingi PUBG, Ini 7 Game Battle Royale Terburuk Versi Metacritic!

Hunt: Showdown – rating 76, user score 7.4

Dying Light: Bad Blood – rating 74, user score 7.9

Editorial Team

Tonton lebih seru di