Garena Konfirmasi EVOS Esports Bersalah dan Dikenakan Sanksi Teguran Verbal

Beberapa waktu lalu redaksi GGWP.ID sudah memuat informasi perihal tim EVOS Esports diputuskan bersalah karena terbukti melakukan pelanggaran ASL season 2 berdasarkan informasi yang diterima dari GGWP.ID Esports. Garena konfirmasi Evos Esports bersalah langsung oleh Project Manager ASL season 2, Edwin, yang menghubungi redaksi GGWP.ID.
Dalam informasi yang diberikan, Edwin membenarkan bahwa laporan dugaan poaching sudah diproses dan membuahkan hasil EVOS Esports mendapatkan sanksi tegas berupa teguran verbal seperti yang diberitakan sebelumnya.

“Betul, Garena atau pihak ASL telah menghubungi pihak GGWP.ID Esports dan EVOS serta mengumumkan bahwa EVOS bersalah (dalam kasus dugaan poaching) dan telah memberikan sanksi tegas berupa teguran verbal.” kata Edwin kepada redaksi GGWP.ID
“Jika nantinya ada pelanggaran serupa (percobaan poaching) maka kami akan tegas memberikan hukuman berupa denda senilai seratus juta Rupiah. Peraturan denda ini juga otomatis berlaku untuk semua tim yang bertanding di ASL season 2.” lanjut Edwin.
Lebih lanjut lagi, Edwin menjelaskan sedikit proses yang terjadi setelah pelaporan dugaan poaching. Dan beliau juga menyatakan akan lebih mempertegas poin perihal anti–poaching ke semua tim, serta mengamandemen peraturan.

“Dari pelaporan GGWP.ID, dan EVOS juga kita undang untuk kita gali data-datanya dari kedua pihak. Kita mendapatkan kesimpulan EVOS salah. Ke depannya kita mengamandemen rules soal anti-poaching agar semua orang jelas tentang rules itu.” ujar Edwin.
“Saya sudah email ke semua tim. Isinya lebih ke soal anti-poaching. Jadi semua tim wajib menyerahkan kontrak yang ditandatangani oleh pemain.” Lanjutnya menjelaskan perihal sosialiasi amandemen peraturan ke semua tim.
“Berkaca dari majunya Esports di luar negeri, pemain terlindungi dengan peraturan anti poaching kalau memang pemainnya memiliki kontrak resmi dan dipegang oleh publisher-nya (panitia turnamen)” jelas Edwin perihal pentingnya penyelenggara mengetahui kontrak pemain.

Pemain Dilarang Inisiasi Proses Transfer
Adapun tambahan yang wajib diketahui oleh semua tim, termasuk pemain, adalah pemain juga dilarang melakukan inisiatif dalam hal transfer. Hal ini merupakan bagian dari penerapan peraturan yang diadaptasi dari GCS Taiwan.
“Saya juga perjelas lagi mengenai poin poaching. Jadi setiap PEMAIN dilarang menginisasi proses transfer baik secara langsung maupun tidak langsung.” ungkap Edwin.

“Kita bercermin dari GCS di Taiwan, di situ semua pemain tidak boleh bicara (dengan pemain atau tim lain) di kontraknya. Namun di sini kita batasi dengan pelarangan bicara soal transfer. Jadi setiap transfer hanya bisa terjadi melalui perwakilan tim berdasarkan yang sudah diatur di peraturan.” jelas Edwin.
Selain perihal anti–poaching, Edwin juga mempertegas dan mengingatkan dengan peraturan lain yang memuat tentang taunting pemain dan juga pasal tentang attitude pemain.
“Kita juga menegaskan untuk semua tim agar memperhatikan poin rules lain seperti taunting dan bad attitude di publik yang masih ada kejadian” kata Edwin.
Redaksi sudah menghubungi pihak EVOS Esports hingga artikel ini di-publish namun belum mendapat informasi tambahan lainnya.
Informasi perihal keputusan resmi dan juga amandemen peraturan selengkapnya bisa kalian lihat melalui tautan “Surat Dari AOV Esports Manager”