Inilah Empat Pelatih Tim TI 9 yang Juga Pernah Bermain di Grand Final TI

Tidak terasa grand final dari The International 9 sudah berada di depan mata. Bermain di grand final The International adalah sebuah pencapaian yang luar biasa bagi seorang pemain DOTA 2 profesional.
Empat Pelatih berikut ini sempat mencicipi atmosfer dari grand final TI semasa mereka masih aktif bermain, bahkan dua di antara mereka berhasil membawa pulang Aegis of The Champions lho!
Mau tahu siapa saja mereka? Yuk kita lihat dibawah!
1
rOtK

rOtK saat ini menjadi pelatih dari tim asal Tiongkok, yaitu Vici Gaming. Ia berhasil membawa anak asuhnya memenangkan 2 gelar major dan 1 gelar minor.
Ia juga pernah mencapai grand final dari The International 4 ketika bermain bersama Vici Gaming. Namun sayangnya, di partai final tersebut rOtK dan kawan-kawan terpaksa mengakui keunggulan kompatriot mereka, yaitu Newbee dengan skor 3-1.
Tahun ini, tim asuhan rOtK, yaitu Vici Gaming terpaksa harus puas berada di peringkat 5-6 The International 9 setelah dikalahkan oleh Team Secret di babak keempat lower bracket dengan skor telak 2-0.
2
357

357 adalah salah satu sosok yang paling berpengalaman di ranah profesional DOTA 2, terutama di regional Tiongkok. Pria berkepala plontos ini pernah menjadi finalis di gelaran The International yang pertama ketika membela tim EHOME.
Ketika itu, 357 dan kawan-kawan menghadapi tim asal CIS, yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah Na’Vi yang dimotori oleh Dendi dan Puppey. Di pertandingan tersebut Na’Vi berhasil menjinakkan EHOME dengan skor 3-1 dan menjadikan mereka pemenang pertama The International.
Saat ini, 357 menjadi pelatih dari tim PSG.LGD. Ia berhasil membawa tim asuhannya memenangkan dua gelar major, dan menjadi juara kedua The International 8.
Di gelaran The International 9 kali ini, PSG.LGD asuhan 357 berhasil mengamankan posisi 3 besar dan masih berjuang untuk mencapai partai final melalui lower bracket melawan Team Liquid.
3
Aui_2000

Aui_2000 saat ini menjadi pelatih untuk tim Newbee. Aui pernah merasakan final dari The International 5 dan menjadi juara. Ketika itu Aui bersama dengan tim Evil Geniuses berhasil mengatasi perlawanan CDEC dengan skor 3-1.
Namun sayang pada gelaran TI kali ini, Aui dan tim asuhannya hanya berhasil meraih peringkat 9-12 setelah dikalahkan oleh tim kuda hitam asal Amerika Selatan, yaitu Infamous.
4
Loda

Pelatih terakhir di daftar ini adalah Loda. Loda adalah salah satu orang lama di jagat perdotaan. Loda menjadi finalis di The International 3 dan akhirnya menjadi kampiun setelah berhasil memecundangi jawara The International pertama, yaitu Na’Vi dengan skor 3-2.
Gelaran TI tahun itu diwarnai juga dengan aksi protes darinya atas strategi fountain hook dari Na’Vi saat melawan TongFu. Namun pada akhirnya Loda menjadi orang yang tertawa terakhir karena berhasil membawa pulang Aegis of The Champions pada saat itu bersama tim Alliance.
Saat ini, Loda menjadi pelatih sekaligus pemilik dari tim Alliance. Pada gelaran TI tahun ini, ia dan tim asuhannya terpaksa harus menerima pil pahit setelah tersingkir di babak pertama lower bracket melawan Royal Never Give Up.
Kekalahan ini menjadi semakin pahit setelah dalam pertandingan tersebut diwarnai oleh blunder dari kapten Alliance, iNSaNIa ketika akan melakukan ban terakhir.
Itulah empat coach yang pernah mencicipi final TI semasa aktif bermain. Bagaimana menurut kalian? Apakah pelatih-pelatih ini mampu lebih berprestasi di masa depan? Tulis pendapat kalian di kolom komentar.