Sumber: Beyond the Summit
Fnatic juga memberikan pernyataan mengenai alasan mengapa Jabz keluar dari tim. Keinginan Jabz untuk bermain di posisi 4 (support) menjadi salah satu alasannya untuk meninggalkan Fnatic. Berikut ini adalah pernyataan lengkap dari Fnatic.
“Melihat kembali ke performa kami di ESL One Thailand. kami menyadari adanya kekurangan kepemimpinan tanpa adanya iceiceice yang memutuskan untuk rehat. Tongkat kepemimpinan awalnya diserahkan ke Jabz, namun ia merasa bahwa sebaiknya orang lain saja yang memegang kepemimpinan tim.
Oleh karena itu, akhirnya tim memutuskan untuk menunjuk DJ sebagai kapten dan ia setuju untuk melakukannya asalkan ia dipindahkan ke posisi 5 (hard support). Pada akhirnya Jabz pun setuju dan ia kembali ke posisi 4 (support).
Seusai turnamen, kami mendiskusikan bagaimana pergerakan tim ke depannya. Kami menyadari bahwa baik DJ dan Jabz bermain lebih baik di posisi 4 (support). Jabz juga menyebutkan bahwa ia lebih suka bermain di posisi 4 (support).
Setelah melalui perbincangan, Jabz dan manajemen memutuskan bahwa berpisah jalan adalah keputusan terbaik yang bisa diambil. Dan kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mencoba bekerja sama dengan pemain posisi 5 murni.
Akhirnya kami memutuskan untuk merekrut eyyou yang sudah dijamin kualitasnya oleh DJ, Raven dan pelatih kami SunBhie.”
Fnatic menutup pernyataan tersebut dengan ucapan terima kasihnya kepada Jabz selama dua tahun masa baktinya di Fnatic.
Berikut ini adalah roster tim Dota 2 Fnatic setelah kedatangan eyyou.
- Marc Polo “Raven” Fausto (carry)
- Kam “Moon” Boon Seng (midlaner)
- Daryl Koh “iceiceice” Pei Xiang (offlaner nonaktif)
- Djardel “DJ” Mampusti (support)
- Nico “eyyou” Barcelon (hard support/kapten)
Seperti setiap pemain yang direkrut oleh Fnatic, eyyou mengemban tugas berat untuk bisa terus konsisten dan membuat Fnatic memenangkan setiap pertandingan.
Meskipun selama ini dikenal sebagai kapten dan support yang hebat di Asia Tenggara, eyyou tidak bermain secara kompetitif dalam setahun terakhir. Hal ini bisa saja membuat kemampuannya berkarat dan tidak sebagus seperti sebelum ia rehat dari Dota 2 kompetitif.
namun sepertinya Fnatic berani mengambil risiko tersebut dan akhirnya merekrutnya ke dalam tim.
Bagaimana menurut kalian? Apakah Fnatic akan kembali ke puncak Dota 2 Asia Tenggara setelah eyyou bergabung? Kemudian, ke tim manakah menurut kalian Jabz akan berlabuh?