Judi Esport, Duri Dalam Daging Scene Esport Internasional Saat Ini!

Bagi kamu yang sudah berkecimpung cukup dalam di scene esport, pasti tidak asing mendengar istilah judi esport!
Judi esport sediri adalah praktir perjudian yang terjadi di dalam scene esport. Bentuknya bisa bermacam-macam dan bisa dibilang sangat luas dibandingkan judi tradisional. Bagaimana bisa praktik ini menjadi duri dalam daging bagi scene esport saat ini?
Pertama yang perlu dipahami adalah bahwa perjudian tidak ilegal di semua negara. Terdapat banyak yang melegalkan perjudian dengan syarat-syarat tertentu seperti umur misalnya.
Hal tersebut berakibat praktik perjudian masuk ke dalam salah satu cabang yang paling menarik untuk disaksikan yaitu olah raga. Sudah bukan rahasia bahwa perjudian menjadi salah satu bahan bakar di kancah olah raga tradisional.

Sebut saja penyedia jasa perjudian seperti Bwin yang pernah menjadi sponsor utama tim sepak bola raksasa sekelas Real Madrid menunjukan betapa eratnya perjudian dengan olah raga pada umumnya.
Jadi tidak heran bila dewasa ini judi esport adalah salah satu praktik perjudian yang sedang berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan esport itu sendiri!
Pasar esport diperkirakan akan menghasilkan USD1 miliar pada tahun 2021, tidak heran bila judi esport akan mengambil bagian yang cukup banyak dari angka tersebut!
Lalu kenapa dengan angka yang luar biasa besar tersebut, judi esport berpotensi menjadi duri dalam daging bagi esport? Simak beberapa masalah yang timbul dari judi esport dalam beberapa waktu kebelakang ini!
1
Skin Sebagai Mata Uang

Salah satu masalah utama yang mucul dalam judi esport adalah penggunaan skin sebagai alat tukar utama di dalam praktik ini. Penggunaan skin menjadikan segala bentuk transaksi seakan abu-abu dan sulit dilacak baik penerima atau pemberinya.
Kehadiran Steam Market Place yang berusaha meminimalisir hal tersebut terbukti belum maksimal di mana tumbuh lebih banyak web third party yang menyediakan jasa skin betting dalam judi esport.
Penggunaan skin sebagai alat judi esport ini menjadikan hampir semua pemain yang memiliki skin (yang terkadang dapat diperoleh cuma-cuma dalam game) dapat berpartisipasi untuk berjudi dan mendapatkan keuntungan secara ilegal dari sana!
2
Tidak Adanya Regulator

Game esport populer seperti Dota 2, CS: GO, atau LoL merupakan game yang mendunia dengan puluhan server dan juga jutaan pemain yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini mempersulit untuk menerapkan regulasi terkait judi esport yang saat ini sedang berlangsung.
Banyaknya third party website yang menyediakan jasa judi esport menjadi masalah tersendiri yang sangat sulit dihadapi oleh para lembaga terkait di negara masing-masing.
Tiadanya badan regulatar bagi judi esport tentu berpotensi menjadikan ladang ini banyak terjadi penipuan dan juga pelanggaran seperti perjudian di bawah umur dan juga para bandar yang kabur tanpa jejak!
Kira-kira apa lagi yang bisa menjadi masalah dari maraknya judi esport? Simak di halaman ke dua ya!
3
Anak Di Bawah Umur

Salah satu kasus yang paling menghebohkan adalah saat komisi perjudian Inggris berashasil menangkap pemilik web FutGalaxy.com yang melibatkan seorang anak kecil berumur 12 tahun yang melakukan judi esport untuk game Fifa!
Ya salah satu kelemahan fatal dari ketiadaannya badan pengawas atau pengatur juga penggunaan skin untuk melakukan judi esport adalah anak di bawah umur bisa dengan mudah masuk ke dalam kegiatan perjudian ini!
Hal ini lah yang dianggap paling berbahaya dalam praktik judi esport, mengingat konsumen utama dari esport adalah remaja berusia 12-18 tahun!
4
Match Fixing

Ramainya judi esport dan nilai perjudiannya yang semakin menggila membuat para pemain atau tim berfikir ulang untuk bersusah payah mengejar trophy juara. Banyak pemain atau tim yang memutuskan untuk melakukan jalan pintas dengan melakukan match fixing.
Sebut saja Alexei “Solo” Berezin yang pernah terkena kasus match fixing untuk imbalan sebesar USD322 yang jadi angka populer di scene esport saat ini sebagai kode untuk match fixing.
Belum lagi team iBuyPower yang di ban salamanya dari CS: GO karena terbukti melakukan match fixing setelah di lakukan investigasi mendalam. Salah satu pemain dari tim iBuyPower terbukti memasang taruhan untuk kekalahan timnya sendiri!
Masalah judi esport ini dapat di bilang sangat kompleks bila dilihat dari sudut pandang bisnis maupun hukum. Belum ada kesepatakan mendalam menganai pengaturan judi esport ini.
Menurutmu sendiri guys, apakah judi esport sebaiknya dihilangkan atau diatur lebih baik saja?