Seperti yang kita tahu, MultiVersus akhirnya resmi meluncur pada 28 Mei 2024 kemarin dengan harapan besar mampu menarik serta mempertahankan player base-nya agar dapat memainkan game tersebut.
Akan tetapi, kegembiraan ini tidak berlangsung lama karena hanya dalam waktu dua minggu, jumlah player aktifnya mulai merosot secara drastis.
Penurunan pesat ini menciptakan gelombang kekhawatiran di antara player yang secara aktif menyuarakan kekecewaannya terhadap beberapa elemen yang diimplementasikan.
MultiVersus memulai debutnya dengan memperoleh angka sekitar 100.000 concurrent player, angka tersebut sangat besar dan membuat banyak fans merasa gembira karena gamenya diterima oleh khalayak ramai.
Selepas menjalani fase open beta di tahun 2022 lalu, akhirnya orang-orang pun menantikan perilisan resminya, yang mana kebanyakan percaya bahwa game tersebut dapat mendominasi genre fighting platformer.
Namun sekarang, harapan tersebut mulai terguncang oleh penururan dramatis dari segi jumlah player-nya setelah official released.
Diketahui bahwa salah satu dari sekian banyak faktor yang diperdebatkan di komunitas adalah sistem monetisasi yang dipakai. Para player mengaggap bahwa transaksi di dalam game menjadi penyebab utama kemerosotan tersebut.
Bahkan beberapa diantaranya menyebutkan biaya yang dikeluarkan sangat tidak sebanding dengan benefit yang diperoleh. Sistem progression-nya juga mendapat kritikan karena dianggap grindy dan berlebihan.
Saat artikel dibuat, tercatat ada sekitar 9.274 concurrent player di Steam. Walaupun tergolong baik, namun tidak dapat disangkal bahwa penurunan ini terjadi secara konsisten sejak minggu pertama peluncuran game tersebut.
Kejadian ini pun menciptakan tanda tanya besar di kalangan player mengenai keberlanjutan gamenya dalam jangka panjang. Apakah developer mempunyai strategi yang efektif untuk mempertahankan minat player? Kita lihat saja nanti.
Meskipun menerima kritik pedas terhadap beberapa aspek gamenya, akan tetapi masih ada banyak player yang mengapresiasi gameplay MultiVersus secara general. Yang jelas, satu-satunya “tembok” yang wajib developer pikirkan adalah bagaimana caranya mempertahankan maupun menarik player baru agar game tersebut tetap bertahan di industri.