“Kami ingin membangun liga yang kompetitif dan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan komersial dan keterlibatan penggemar dan yang mendukung permainan profesional sebagai karier penuh waktu,” bunyi pengumuman tersebut.
“Sayangnya, terlepas dari upaya terbaik dari tim dan pemain kami, OPL belum memenuhi tujuan kami untuk liga. Kami tidak yakin bahwa pasar saat ini mampu mendukung liga dalam bentuknya saat ini.”
OPL beroperasi selama empat tahun, dengan liga 2020 berakhir pada Agustus. Liga mengalami delapan musim total yang dibagi 2 setiap tahunnya yang disebut split.
Setiap split memiliki delapan tim yang bersaing, yang sebagian besar terdiri dari pemain dari Australia dan Selandia Baru. Pada jeda kompetisi ada fase kedatangan pemain dari kawasan Asia bergabung dalam kompetisi juga.
Saat mengumumkan penghentian operasi liga dan penutupan kantor Riot Games di Sydney, Wagener dan Martell meyakinkan penggemar bahwa ini adalah “bukan akhir dari esports League di OCE”.
Mulai tahun 2021, wilayah Oseanic akan menjadi bagian dari kumpulan bakat global LCS. Jika pemain dari wilayah Oceanic diambil oleh tim LCS, mereka akan dianggap satu region dan tidak akan mengurangi slot pemain asing.